Berita Kesehatan
Hidung Berair Mendadak Tanpa Alergi, Bisa Jadi Rhinitis Vasomotor
Sabtu, 19 Des 2020 11:10:36
Jika mendengar istilah medis rhinitis, pasti langsung mengacu pada peradangan membran dalam hidung sehingga seseorang bersin-bersin. Biasanya, ini terkait dengan reaksi alergi tertentu. Namun jika tidak ada pemicunya, ini disebut rhinitis vasomotor atau rhinitis non-alergi. Bagi penderita rhinitis vasomotor, kondisi ini bisa terasa sangat tidak nyaman. Meski demikian, rhinitis vasomotor bukanlah penyakit yang membahayakan nyawa.

Penyebab rhinitis vasomotor

Rhinitis vasomotor terjadi ketika pembuluh darah dalam hidung membesar sehingga ada penyumbatan dan pembengkakan. Tak hanya itu, lendir juga bisa muncul saat rhinitis vasomotor kambuh.Beberapa hal yang memicu pembengkakan pembuluh darah dalam hidung ini adalah:
  • Perubahan cuaca ekstrem
  • Faktor lingkungan seperti asap atau parfum
  • Secondhand smoke
  • Infeksi virus yang berhubungan dengan flu
  • Makanan atau minuman panas/pedas
  • Konsumsi obat seperti aspirin, ibuprofen, atau beta-blockers
  • Penggunaan semprotan dekongestan hidung berlebihan
  • Perubahan hormon karena menstruasi atau kehamilan
  • Hipotiroidisme
  • Mengalami emosi tertentu seperti stres
  • Paparan cahaya terang
  • Rangsangan seksual
  • Alkohol
Berbeda dengan orang kebanyakan, orang dengan rhinitis vasomotor akan menjadi sangat sensitif serta merasakan gejala signifikan saat terpapar pemicu meski dalam konsentrasi kecil sekalipun.

Gejala rhinitis vasomotor

Mengingat ada beragam faktor yang memicu terjadinya rhinitis vasomotor namun bukan merupakan alergen, maka penyakit ini bisa terjadi kapan saja. Saat kambuh, rhinitis vasomotor bisa berlangsung hingga beberapa minggu. Beberapa gejalanya di antaranya:
  • Hidung berair
  • Hidung tersumbat
  • Lendir di tenggorokan
Inilah yang membedakan rhinitis vasomotor dengan rhinitis yang dipicu alergi. Jika pemicunya adalah alergi, maka hidung dan tenggorokan akan terasa gatal serta mata menjadi berair.

Cara mengatasi rhinitis vasomotor

Untuk memastikan apakah seseorang menderita rhinitis vasomotor atau bukan, dokter harus menyingkirkan penyebab lain dan akan melakukan rangkaian tes alergi. Biasanya, tes ini meliputi tes kulit untuk tahu adakah alergi yang diderita serta tes darah untuk menguji kinerja sistem kekebalan tubuh.Bagi yang memiliki masalah sinus, dokter juga akan melakukan tes untuk mengetahui apakah itu yang menjadi pemicu rhinitis. Apabila dari rangkaian pemeriksaan itu hasilnya negatif, artinya orang tersebut menderita rhinitis vasomotor.Beberapa cara mengatasi rhinitis vasomotor adalah:
  • Obat semprot hidung
  • Obat dekongestan
  • Obat kortikosteroid
  • Obat semprot kortikosteroid
  • Obat semprot antihistamin
Pada kasus yang lebih langka – dan juga lebih parah – dokter juga bisa merekomendasikan prosedur operasi. Opsi ini diambil apabila ada masalah medis lain yang menyebabkan gejala rhinitis vasomotor memburuk.Selain itu, ada cara yang juga membantu seperti memastikan asupan cairan tercukupi dan menggunakan alat pelembap udara di ruangan.

Apakah rhinitis vasomotor bisa dicegah?

Jika penderita rhinitis vasomotor tidak tahu pasti apa yang memicu penyakitnya kambuh, akan sulit menghindarinya. Namun jika sudah diketahui, langkah pencegahan adalah dengan sebisa mungkin menghindari pemicunya.Apabila tidak diketahui apa yang memicu rhinitis vasomotor, sampaikan kepada dokter agar bisa dicari tahu apakah ada masalah medis yang membuat gejalanya kian parah. Lewat diagnosis yang tepat, pencegahan tidak mustahil dilakukan.Sebaiknya hindari pula penggunaan dekongestan nasal secara berlebihan. Memang bisa meredakan gejala rhinitis vasomotor dengan cepat, namun jika digunakan selama 3-4 hari bisa membuat gejalanya memburuk.Tak kalah penting, buat jurnal sehari-hari yang berisikan lokasi, aktivitas, aroma, makanan, dan kondisi lain yang dapat memicu gejala rhinitis vasomotor. Komunikasikan jurnal ini dengan dokter untuk membantu mendeteksi apa yang sekiranya menjadi pemicu karena tidak bisa diketahui lewat rangkaian tes alergi.