Layanan Gigi
Pembersihan Gigi

Apa itu Pembersihan Gigi?

Pembersihan gigi adalah tindakan pencegahan yang dilakukan oleh dokter gigi atau ahli kebersihan gigi untuk menjaga atau mendapatkan kesehatan mulut yang maksimal. Dalam tindakan pembersihan gigi, dokter gigi akan menghilangkan plak dan karang gigi yang telah menumpuk pada gigi untuk melindungi gigi dari lubang atau karies gigi serta gangguan gigi dan gusi.


Walaupun pembersihan gigi dapat dilakukan di rumah dengan sikat gigi, pasta gigi, dan benang gigi, setiap orang masih membutuhkan pembersihan gigi yang lebih mendalam dan menyeluruh yang hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi. Hal ini karena pembersihan gigi dengan sikat gigi dan benang gigi tidak dapat membersihkan seluruh plak dan karang gigi yang cenderung menempel di permukaan gigi.


Siapa yang Harus Menjalani Pembersihan Gigi dan Hasil yang Diharapkan?

Semua orang sebaiknya menjalani pembersihan gigi profesional setidaknya enam bulan sekali untuk mencegah terjadinya masalah pada gigi. Apabila pasien sudah terkena gangguan atau penyakit mulut, pembersihan gigi harus lebih sering dilakukan.


Tindakan pembersihan gigi, atau yang juga dikenal dengan profilaksis, dilakukan dengan menghilangkan endapan plak atau karang gigi mineral yang ada di permukaan gigi untuk mencegah gangguan gigi yang dapat disebabkan oleh endapan kotoran tersebut ketika dibiarkan saja. Endapan kotoran bisa tetap timbul walaupun Anda sudah membersihkan gigi dengan sikat gigi atau benang gigi secara hati-hati dan teratur. Menggosok gigi secara rutin mungkin dapat memperlambat proses penimbunan plak namun tidak dapat menghentikannya. Kata profilaksis berasal dari kata Yunani yang berarti “untuk mencegah terlebih dahulu”.


Plak adalah lapisan halus dan lengket yang telah terinfeksi bakteri. Penimbunan plak dalam jangka panjang dapat menyebabkan lubang pada gigi dan akhirnya kerusakan gigi. Sedangkan karang gigi adalah kalsium keras yang mengendap di gigi. Proses pengendapannya sama seperti kerak putih yang mengendap di ketel atau pipa air. Dalam banyak kasus, karang gigi memiliki warna yang sama dengan gigi, sehingga sulit dilihat oleh beberapa orang.


Namun, ada juga karang gigi yang berwarna coklat atau hitam. Apabila karang gigi tidak dibersihkan, gigi akan menjadi tempat pertumbuhan yang subur bagi bakteri. Dengan pembersihan gigi profesional, permukaan gigi akan menjadi bersih dan halus, sehingga bakteri sulit melekat di gigi.

Tujuan dari melakukan pembersihan gigi profesional secara teratur adalah:

1. Mencegah gigi berlubang

2. Menjaga kesehatan mulut

3. Mencegah penyakit gigi dan gusi

4. Mencegah agar tidak banyak timbul karang gigi

5. Membersihkan noda di permukaan gigi


Cara Kerja Pembersihan Gigi

Pembersihan gigi profesional dapat dilakukan oleh dokter gigi atau ahli kebersihan gigi. Tindakan ini dilakukan dengan tiga teknik pembersihan:

1. Pembersihan karang gigi – Pembersihan karang gigi adalah proses pembersihan selaput atau lapisan zat yang mengendap di permukaan gigi.

2. Pemolesan gigi – Dilakukan setelah pembersihan karang gigi, pemolesan gigi adalah proses penghalusan permukaan gigi.

3. Debridement – Debridement dilakukan saat karang gigi sangatlah banyak dan tidak dapat dihilangkan dengan pembersihan karang gigi. Saat menggunakan teknik ini, ahli kebersihan gigi akan menggunakan berbagai alat kedokteran gigi untuk melonggarkan dan menghilangkan karang gigi.


Dokter gigi dan ahli kebersihan gigi biasanya menggunakan alat atau perangkat berikut untuk melakukan pembersihan gigi:

1. Alat ultrasonik – Alat ultrasonik adalah alat yang menggunakan getaran pelan untuk mengendurkan karang gigi yang besar secara perlahan namun efektif. Pada saat yang bersamaan, alat ini menyemprotkan udara dingin untuk menghilangkan karang gigi kecil yang telah terlepas. Saat karang gigi yang besar sudah dibersihkan, biasanya dokter gigi akan mengganti alat ultrasonik dengan alat genggam lain yang lebih kecil.

2. Scaler atau kuret – Alat ini adalah alat genggam yang lebih kecil yang digunakan dokter gigi untuk menghilangkan endapan kotoran yang lebih kecil. Alat ini sangat efektif untuk membersihkan karang gigi dan plak.

3. Pemoles – Alat ini adalah alat genggam dengan ujung karet halus yang digerakkan secara perlahan untuk memoles permukaan gigi.

4. Fluor – Dokter gigi juga dapat mengoleskan sedikit fluor selama pembersihan gigi. Fluor tersedia dalam bentuk busa atau jel dan dapat membantu memperkuat gigi untuk melindungi gigi dari efek buruk plak dan karang gigi. Setelah fluor dioleskan pada gigi, pasien disarankan untuk tidak makan, minum, atau berkumur selama setidaknya 30 menit.


Kemungkinan Komplikasi dan Resiko

Proses pembersihan gigi profesional tidak menimbulkan rasa sakit dan secara keseluruhan nyaman dijalani, kecuali untuk bagian di mana pasien harus duduk lama sambil membuka mulut. Namun, proses pembersihan gigi dapat menjadi lebih tidak nyaman bagi pasien yang memiliki plak dan karang gigi yang lebih sulit dibersihkan. Apabila karang gigi yang keras telah dihilangkan, pembersihan selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Namun, pembersihan gigi harus dilakukan secara teliti dan hati-hati. Oleh karena itu, Anda harus mencari dokter gigi dan ahli kebersihan gigi yang terpercaya serta telah menjalani pelatihan dan memiliki sertifikasi yang dibutuhkan untuk membersihkan gigi. Apabila pembersihan gigi dilakukan terlalu berlebihan atau dilakukan dengan tidak benar, maka tindakan ini berisiko menyebabkan cedera gusi, sehingga gusi lebih rawan terkena infeksi. Gusi yang terluka juga dapat menyebabkan nyeri, gingivitis (pembengkakan dan peradangan gusi), dan pendarahan gusi. Email gigi juga berisiko mengalami kerusakan.


Rujukan:

1. American Dental Association. Action for Dental Health: Bringing Disease Prevention into Communities. A Statement from the American Dental Ass1. ociation. 2013. Available at: www.ada.org/~/media/ADA/Public%20Programs/Files/bringing-disease-prevention-to-communities_adh.ashx. Accessed October 6, 2014.

2. American Dental Association. Adults Under 40. Available at: www.mouthhealthy.org/en/adults-under-40. Accessed 10/29/14.