Banyak hal yang bisa menyebabkan gigi patah, misalnya terjatuh, berkelahi, kecelakaan, terbentur benda keras, atau menggigit es batu. Untungnya, gigi patah terkadang bisa ditempel kembali sehingga tampak seperti sedia kala.
Saat mengalami gigi patah, jangan langsung membuang patahannya. Simpan bagian yang patah tersebut dan bawa ke dokter gigi terdekat secepat mungkin. Jika memungkinkan, dokter akan menyambung kembali patahan tersebut ke gigi. Semakin lama didiamkan, semakin sulit bagi dokter gigi untuk memperbaiki gigi patah tersebut.
Sebelum ke dokter gigi, disarankan untuk melakukan beberapa tips di bawah ini sebagai pertolongan awal untuk gigi patah:
Penanganan gigi patah tergantung pada seberapa parah kerusakannya. Jika ringan, perbaikan biasanya dapat dilakukan hanya dalam satu kali kunjungan dokter. Jika parah, diperlukan prosedur yang lebih panjang dan mahal.
Berikut beberapa cara memperbaiki gigi rusak yang dapat dilakukan oleh dokter gigi
Dengan menggunakan lem khusus, dokter gigi dapat menempelkan kembali potongan gigi yang patah ke gigi asalnya.
Dokter gigi juga bisa menggunakan resin atau bahan khusus untuk memperbaiki gigi patah. Pertama-tama, permukaan gigi digosok dengan cairan atau gel. Selanjutnya, potongan gigi ditempel menggunakan bahan perekat khusus gigi dan resin yang sewarna dengan gigi. Setelah terlihat seperti gigi alami, bahan tersebut akan dikeraskan dengan sinar ultraviolet.
Jika yang patah hanya sepotong kecil lapisan pelindung (enamel) gigi, dokter dapat memperbaiki kerusakan dengan menambal gigi.
Jika gigi yang patah berukuran besar atau rusak parah, dokter dapat menutup gigi yang masih menempel di gusi dengan crown gigi.
Dokter gigi juga bisa memperbaiki gigi patah dengan veneer, sehingga gigi tampak utuh kembali. Lapisan yang menutupi seluruh gigi ini dapat terbuat dari porselen yang sewarna dengan gigi atau bahan resin komposit.
Jika gigi yang patah cukup besar dan membuat pulpa (bagian gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah) terlihat, dokter akan menyarankan prosedur perawatan saluran akar gigi. Ini dilakukan agar bakteri dari mulut tidak dapat masuk dan menginfeksi pulpa.
Segera pergi ke dokter gigi atau instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit terdekat jika mengalami gigi patah. Bila cepat ditangani, kerusakan gigi permanen dan risiko komplikasi, seperti sakit gigi atau infeksi, dapat dicegah. Setelah itu, jangan lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan gigi sesuai anjuran dokter gigi.