Jumlah perokok di Indonesia masih sangat tinggi. Tak hanya orang dewasa atau orang tua, kini jumlah perokok di usia muda atau remaja bahkan semakin meningkat. Masalahnya adalah dampak dari kebiasaan merokok ini tidaklah main-main. Salah satunya adalah bisa meningkatkan risiko kanker tenggorokan.
Sebagaimana kanker-kanker pada umumnya, kanker tenggorokan termasuk dalam penyakit yang berpotensi mematikan. Karena alasan inilah kita harus benar-benar mencegah kedatangannya. Jika sebelumnya kita terbiasa untuk merokok, ada baiknya memang segera berhenti meneruskan kebiasaan buruk ini.
Pakar kesehatan dari American Cancer Society menyebut merokok bisa memicu setidaknya 12 jenis kanker. Salah satunya adalah kanker tenggorokan. Hal ini disebabkan oleh bahan kimia di dalamnya yang bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan kanker. Bahkan, dalam sekali isapan rokok, kita sudah bisa memasukkan banyak kandungan kimia berbahaya dan racun yang bisa langsung memicu perkembangan sel-sel kanker yang rusak.
Selain itu, rokok juga bisa menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh. Perlindungan dari berbagai macam sumber penyakit termasuk kanker pun semakin melemah. Hal ini berarti, semakin lama kita membiasakan diri untuk merokok, semakin rentan kita terkena penyakit berbahaya seperti kanker tenggorokan.
Memang, berhenti merokok tidak mudah untuk dilakukan, apalagi oleh mereka yang sudah terlanjur terbiasa melakukannya hingga bertahun-tahun lamanya. Hanya saja, asalkan memang benar-benar konsisten untuk dilakukan, hal ini tentu akan bisa berhasil.
Jika memang sulit untuk langsung benar-benar berhenti merokok, cobalah untuk menurunkan frekuensi merokoknya sedikit demi sedikit. Terus kurangi kebiasaan merokok ini hari demi hari hingga akhirnya bisa benar-benar berhenti melakukannya sehingga risiko untuk terkena berbagai macam penyakit berbahaya bisa ditekan.
Selain dengan berhenti merokok, pakar kesehatan menyebut ada beberapa cara lain yang bisa kita lakukan demi menurunkan risiko kanker tenggorokan.
Berikut adalah cara tersebut.
Selain merokok, ternyata kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa menyebabkan datangnya kanker beralkohol. Hal ini disebabkan oleh senyawa etanol di dalam minuman ini yang bisa memicu kerusakan pada DNA dan akhirnya menyebabkan perkembangan kanker dan tumor di berbagai bagian tubuh, termasuk pada tenggorokan.
Risiko untuk terkena kanker tenggorokan bahkan bisa semakin meningkat jika kita terbiasa minum alkohol dan mengisap rokok. Karena alasan inilah kita memang sebaiknya menghindari keduanya.
Jangan salah, merawat kesehatan gigi tak hanya menjaga kondisi gigi atau mencegah masalah bau mulut. Dalam realitanya, masalah seperti radang gusi bisa menyebabkan perkembangan bakteri yang bisa saja menyebar hingga ke tenggorokan dan kemudian merusak sel-sel sehat. Hal ini bisa saja berimbas pada meningkatnya risiko kanker.
Salah satu jenis virus yang bisa menyebabkan datangnya kanker adalah human papilloma virus atau HPV. Paparan dari virus ini bisa memicu kanker tenggorokan. Salah satu cara untuk mencegah paparan virus ini adalah dengan melakukan vaksinasi HPV.
Semakin banyak mengonsumsi sayur dan buah, semakin kuat sistem kekebalan tubuh yang bisa membantu melawan datangnya kanker, termasuk kanker tenggorokan. Kita juga bisa mendapatkan karotenoid yang dikenal bisa melawan kanker.
Pengecekan kesehatan secara berkala setidaknya setahun sekali bisa me