Berita Kesehatan
Apakah Konsumsi Minuman Dingin Picu Radang Tenggorokan?
Selasa, 21 Jan 2020 11:43:36

Radang tenggorokan atau faringitis adalah sakit tenggorokan yang disebabkan oleh radang bagian belakang tenggorokan, atau yang dalam dunia medis disebut dengan faring. Gejala radang tenggorokan meliputi rasa tidak nyaman pada tenggorokan dan disertai nyeri yang cukup berat.

Sekitar 40-60 % radang tenggorokan disebabkan oleh virus. Sedangkan sisanya disebabkan oleh bakteri, jamur, reaksi alergi atau polusi udara. Radang tenggorokan akan membuat Anda merasa tidak nyaman karena tenggorokan akan terasa sakit atau panas, sehingga membuat Anda kesulitan untuk makan.

Minuman Dingin dan Radang Tenggorokan

Meski kebiasaan minum air dingin adalah suatu aktivitas normal yang biasa dilakukan, fakta membuktikan bahwa air dingin bisa memengaruhi kondisi tubuh Anda. Sebuah studi menemukan bahwa, mereka yang minum air dingin saat flu membuat lendir pada hidungnya lebih tebal dan lebih sulit untuk dikeluarkan.

Jika Anda mengonsumsi air dingin saat flu, hal ini justru membuat pernapasan menjadi lebih buruk. Sementara itu, sebuah penelitian lain mengungkapkan bahwa minuman dingin bisa memicu migrain.

Tidak hanya itu, jika Anda mengalami aklasia, suatu kondisi di mana kerongkongan (esofagus) kehilangan kemampuan untuk mendorong makanan dari mulut ke perut – konsumsi air dingin justru akan membuat kondisi ini semakin parah.

Lalu, apakah minuman dingin adalah faktor penyebab munculnya radang tenggorokan? Tentu jawabannya adalah tidak. Karena penyebab radang tenggorokan yang sebenarnya adalah virus. Namun demikian, minuman dingin sebaiknya dihindari jika kondisi tubuh sedang menunjukkan gejala radang tenggorokan.

Mengenali Gejala Radang Tenggorokan

  • Amandel yang membesar
  • Selaput lendir yang melapisi tenggorokan mengalami peradangan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah
  • Demam
  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher
  • Pada infeksi akibat bakteri, jumlah sel darah putih akan meningkat. Sedangkan pada infeksi akibat virus, jumlah sel darah putih biasanya normal atau sedikit meningkat

Jangan Sembarangan Mengonsumsi Obat

Pertolongan pertama pada radang tenggorokan adalah dengan mengonsumsi pereda nyeri seperti parasetamol, ibuprofen, atau asam mefenamat. Jika ingin mengonsumsi aspirin, perlu diketahui bahwa obat ini tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia di bawah 18 tahun karena bisa menyebabkan sindrom Reye.

Pada beberapa kasus, penyebab tersering radang tenggorokan disebabkan infeksi virus, akan tetapi tidak ada obat yang digunakan untuk membunuh virus jenis ini. Untuk memberantasnya percayakan saja pada sistem pertahanan tubuh untuk mengobati gejala yang muncul.

Selain itu, jika penyebab radang tenggorokan merupakan infeksi bakteri, maka yang diperlukan adalah dosis antibiotik yang sesuai. Sayangnya, banyak orang sembarangan mengonsumsi obat antibiotik tanpa adanya resep dokter. Dan hal ini memungkinkan masalah radang tenggorokan menjadi semakin parah.

Radang tenggorokan bisa dihindari jika Anda menghindari makanan dengan kadar lemak yang tinggi, pedas atau terlalu panas. Kebiasaan buruk mengonsumsi alkohol dan merokok juga harus dihilangkan untuk menjaga kesehatan saluran pernapasan.

Apa yang Harus Anda Lakukan?

  1. Teh jahe untuk menyegarkan dan menghilangkan lendir di tenggorokan. Cara membuatnya adalah: potong satu ruas jahe kemudian rebus dengan setengah gelas air. Lantas setelah itu tambahkan dengan air seduhan teh
  2. Berkumur menggunakan air kunyit dan garam dapat membantu mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan oleh radang tenggorokan
  3. Daun kemangi selain dijadikan lalapan, bisa juga meredakan radang tenggorokan. Cara pengolahanya adalah dengan merebus daun kemangi, setelah itu kemudian Anda dapat meminum atau cuku berkumur saja menggunakan air rebusan kemangi tersebut
  4. Madu dan lemon. Campurkan kedua bahan tersebut dengan segelas air hangat. Madu bermanfaat sebagai antibiotik alami. Sementara itu, zat kimia dalam lemon yang dikenal sebagai fitonutrien memiliki sifat antioksidan yang juga dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit.