Pneumonia biasanya hanya menyerang salah satu bagian paru dalam satu waktu, entah kanan atau kiri. Namun terkadang, pneumonia, alias radang paru-paru, dapat terjadi pada kedua sisi paru-paru sekaligus. Kondisi tersebut disebut dengan double pneumonia atau pneumonia bilateral. Jika tidak diobati, pneumonia dalam bentuk apa pun bisa mengancam jiwa.
Pneumonia bisa disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, jamur, atau parasit lainnya. Keduanya bisa menjadi penyebab double pneumonia.
Belum ada penelitian soal alasan mengapa pneumonia bisa menyerang kedua paru-paru sekaligus. Namun, penyebabnya sama dengan yang menyebabkan pneumonia pada umumnya. Â
Dikutip Mayo Clinic, berikut adalah penyebab pneumonia:
Penyebab paling umum dari pneumonia adalah Streptoccocus pneumoniae. Jenis pneumonia ini muncul setelah Anda terserang pilek atau flu. Biasanya bakteri tersebut menyerang salah satu bagian paru-paru.
Namun, risiko double pneumonia cenderung lebih tinggi ketika disebabkan oleh infeksi bakteri pseudomonas dan staphylococcus yang seringnya didahului dengan flu tak kunjung sembuh. Double pneumonia juga lebih sering disebabkan infeksi legionella yang serius.
Mycoplasma pneumoniae juga bisa menjadi penyebab pneumonia. Biasanya, gejala yang ditimbulkan dari pneumonia jenis ini lebih ringan.
Infeksi pneumonia yang disebabkan oleh jamur juga mungkin menyerang kedua sisi paru, tapi hanya pada individu dengan daya tahan tubuh rendah, seperti orang-orang usia lanjut.Â
Beberapa virus yang menyebabkan pilek dan flu dapat menyebabkan pneumonia. Virus adalah penyebab paling umum pneumonia pada anak di bawah lima tahun. Pneumonia virus biasanya ringan, tetapi dalam beberapa kasus bisa menjadi sangat serius.
Pneumonia bilateral juga bisa terjadi karena komplikasi pneumonia yang disebabkan oleh sepsis sehingga menyebabkan infeksi pada paru-paru yang masih sehat.
Double pneumonia memiliki ciri yang serupa dengan gejala pneumonia pada satu paru. Namun, dampak yang muncul akibat pneumonia bilateral ini cenderung lebih fatal. Kondisi ini hanya dapat dideteksi dengan rontgen paru.
Double pneumonia dapat berdampak pada sistem pernapasan maupun bagian tubuh lainnya sehingga menghasilkan gejala, seperti:
Dikutip dari Kid’s Health, meski terjadi di kedua paru-paru, bukan berarti Anda mengalami dua kali lipat rasa sakit.Â
Tanpa penanganan yang baik, double pneumonia bisa semakin parah, dan menimbulkan komplikasi radang paru-paru, seperti:
Infeksi pneumonia dapat dialami oleh siapa saja, namun beberapa karakteristik berikut dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami double pneumonia:
Double pneumonia dapat dideteksi saat Anda melakukan rontgen dada. Selain itu, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes di bawah ini sebagai pemeriksaan lanjutan:
Jika Anda berusia lebih dari 65 tahun, mengalami gejala serius, atau mengidap kondisi kesehatan lain, Anda akan diminta melakukan:
Infeksi terjadi pada kedua paru menyebabkan proses bernapas menjadi sangat terganggu dan menyebabkan asupan oksigen berkurang. Hal ini dapat meningkatkan risiko kematian, tapi sangat mungkin dicegah dan diobati.
Pengobatan pneumonia harus dimulai sejak dini ketika muncul gejala awal infeksi seperti sesak napas dan demam tiba-tiba, agar perkembangan penyakit bisa dikendalikan secepat mungkin.
Umumnya, obat untuk double pneumonia sama dengan yang digunakan untuk pengobatan pneumonia biasa, seperti:
Selain itu, pneumonia jenis apa pun, termasuk yang bilateral menyebabkan batuk. Namun, batuk merupakan refleks tubuh untuk mengeluarkan kuman dari dalam tubuh.
Anda mungkin tidak akan dianjurkan untuk menggunakan obat batuk kecuali dokter yang menyarankan.
Selain itu, jika Anda memiliki kebiasaan merokok dan terserang double pneumonia, Anda sebaiknya berhenti merokok agar paru-paru cepat pulih.Â
Berhenti merokok juga merupakan salah satu langkah utama jika Anda ingin melakukan pencegahan terhadap pneumonia.
Anda mungkin butuh waktu untuk benar-benar pulih dari pneumonia. Sebagian orang merasa lebih baik dan dapat kembali beraktivitas setelah melewati perawatan dalam satu minggu, sementara yang lainnya bisa memakan waktu satu bulan.
Pastikan Anda membatasi kontak dengan orang-orang di sekitar agar kuman tidak menyebar.