Plak adalah bakteri atau kotoran yang menyebabkan gigi menguning, mengeras, dan menghitam. Penyebabnya adalah sisa makanan yang menempel pada gigi akibat kebersihan gigi yang buruk. Misalnya, kebiasaan jarang menyikat gigi, terlalu sering makanan manis, jarang konsumsi buah dan sayuran, serta jarang memeriksa gigi ke dokter secara rutin. Jika dibiarkan tanpa penanganan, plak gigi memicu bau mulut dan radang gusi.
Minimal dua kali sehari. Menyikat gigi secara rutin membantu menghilangkan sisa makanan dan plak yang terbentuk pada gigi, serta mencegah komplikasi pembentukan plak. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyikat gigi. Di antaranya adalah:
Terutama yang mengandung antibakteri. Obat kumur membantu menghilangkan bakteri dalam mulut dan memudahkan pembersihan plak gigi. Kamu bisa melakukannya dua kali sehari selama 30 detik.
Beberapa makanan bisa merusak enamel gigi dan meningkatkan risiko pembentukan plak. Misalnya, makanan/minuman manis (seperti permen, kismis, camilan berlapis cokelat) dan asam (seperti minuman bersoda). Jika terlanjur konsumsi makanan/minuman manis, segera bersihkan mulut dengan minum air putih. Sementara saat mengonsumsi minuman bersoda, gunakan sedotan yang diposisikan ke bagian belakang mulut untuk mencegah kerusakan enamel gigi.
Rokok bisa memicu perkembangan plak lebih buruk. Studi menyebutkan rokok menyebabkan gigi kuning, meningkatkan risiko kehilangan gigi, dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit periodontal.
Periksa gigi tiap 6 bulan sekali. Namun, kamu dianjurkan segera ke dokter gigi jika mengalami keluhan pada gigi dan mulut alias tidak perlu menunggu enam bulan. Pemeriksaan gigi bertujuan mendeteksi dan mengobati berbagai gangguan gigi dan mulut, sehingga bisa mencegah kerusakan gigi yang lebih parah.
Plak gigi tak bisa dianggap sepele. Jika dibiarkan, plak bisa menyebabkan kerusakan pada gigi, tulang pendukung gigi dan gusi, di antaranya adalah: