Kanker tenggorokan memang jarang terdengar dibandingkan dengan jenis lain, seperti kanker kulit atau kanker payudara. Meskipun tidak sering terjadi, tetapi kanker tenggorokan sama berbahayanya dengan jenis kanker lainnya.
Tenggorokan adalah saluran udara dari hidung ke paru-paru, saluran ini terletak di belakang hidung hingga pita suara. Sel kanker dapat tumbuh dan berkembang di organ sepanjang saluran tersebut, bisa pada pita suara atau epiglotis.Serupa dengan jenis kanker lainnya, gejala kanker tenggorokan juga awalnya sulit dideteksi, tetapi tidak berarti Anda tidak akan mampu mengenalinya, karena ada gejala-gejala kanker tenggorokan yang bisa terlihat.
Gejala-gejala kanker tenggorokan
Kanker tenggorokan adalah jenis tumor bersifat kanker yang bisa menggerogoti bagian tenggorokan, pita suara, faring, atau amandel. Biasanya, sel kanker tenggorokan muncul di sel datar pada bagian dalam tenggorokan ataupun di bagian kotak suara.Kanker tenggorokan juga dapat menyerang tulang lunak yang terletak pada ujung batang tenggorokan. Gejala kanker tenggorokan dapat berkembang dengan cepat karenanya kanker jenis ini perlu segera ditangani.Meskipun sulit untuk dideteksi pada stadium awal, tetapi ada beberapa gejala kanker tenggorokan yang dapat dirasakan, seperti:
- Nyeri tenggorokan
- Rasa sakit di telinga
- Sakit kepala
- Perubahan pada suara berupa serak atau suara tidak keluar dengan jelas
- Adanya bengkak atau luka di dalam tenggorokan yang tidak kunjung sembuh
- Adanya pembengkakan di kelenjar limpa
- Batuk terus-menerus
- Batuk berdarah
- Mengi
- Penurunan berat badan secara drastis
- Kesulitan menelan
- Kesulitan bernapas
- Benjolan di leher
- Selalu harus berdehem untuk membersihkan tenggorokan
Bagaimana cara mendeteksi gejala kanker tenggorokan lebih lanjut?
Gejala-gejala di atas tentunya juga bisa menjadi indikasi dari kondisi medis lain. Oleh karenanya, pemeriksaan dengan dokter sangat diperlukan untuk menentukan apakah gejala yang dialami memang menandakan kanker tenggorokan.Saat Anda menjalani pemeriksaan dengan dokter, Anda tidak hanya mengikuti pemeriksaan gejala kemungkinan kanker tenggorokan, tetapi juga tes-tes lain, seperti:
Tes pencitraan berguna untuk melihat bentuk, tingkat keparahan, serta penyebaran tumor di daerah tenggorokan dan sekitarnya. Tes pencitraan yang umum dilakukan adalahÂ
x-ray, MRI, dan PET.
Saat menjalani pemeriksaan nasoendoskopi, dokter akan menggunakan alat khusus dengan kamera kecil di ujungnya untuk mengecek kondisi bagian dalam tenggorokan Anda melalui monitor yang terhubung dengan kamera.Endoskopi juga dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan di tenggorokan (biopsi) dengan memasukkan tabung kecil ke dalam mulut, hidung, atau sayatan kecil di daerah tenggorokan.
Selain endoskopi, Anda juga dapat dianjurkan untuk mengikuti laringoskopi atau pemeriksaan pada kotak suara. Laringoskopi dilangsungkan dengan menggunakan kaca pembesar khusus untuk mengecek bagian pita suara Anda.
Biopsi atau pengambilan sampel jaringan tubuh untuk diperiksa di laboratorium dilakukan untuk mengecek ada tidaknya sel kanker pada sampel jaringan yang telah diambil.Proses biopsi biasanya dilakukan melalui bedah terlebih dahulu. Dokter akan memberikan Anda obat bius dan kemudian membuat sayatan di bagian tubuh yang akan diperiksa untuk diambil sampel jaringan tubuhnya.Selain bedah, biopsi dapat dilakukan dengan memasukkan jarum tipis ke dalam tumor untuk mengambil sampel jaringan dari tumor tersebut. Teknik ini dikenal sebagaiÂ
fine needle aspiration biopsy  (FNAB) Biopsi juga dapat dilakukan saat pemeriksaan endoskopi ataupun laringoskopi.Tes-tes di atas dapat digunakan untuk mencocokan gejala kemungkinan kanker tenggorokan yang Anda alami. Jika keluhan yang Anda rasakan memang merupakan gejala kanker tenggorokan, maka dokter akan menganalisis stadium dari kanker tenggorokan yang dialami.