Gigi dapat lebih mudah tanggal seiring bertambahnya usia jika Anda merokok dan kurang menjaga kebersihan gigi. Namun, ada beberapa penyebab lain yang nyatanya juga dapat meningkatkan risiko lansia mengalami gigi ompong. Apa saja?
Penyakit gusi atau sering juga disebut dengan periodontitis merupakan salah satu penyebab utama gigi lansia mudah copot. Periodontitis merupakan infeksi gusi berat yang disebabkan karena penumpukan plak, yaitu lapisan lengket bakteri yang terbentuk di sela-sela gigi. Infeksi parah inilah yang kemudian merusak jaringan dan tulang di dalam gusi.
Selain bisa menyebabkan gigi copot, bakteri yang ada di dalam jaringan gusi juga bisa masuk ke aliran darah dan menyerang organ tubuh lainnya, misalnya paru-paru dan jantung. Kondisi ini tidak boleh dianggap enteng dan harus segera diobati.
Trauma akibat terkena benturan keras atau pukulan yang mengenai sekitaran mulut bisa mengakibatkan gigi copot. Walaupun benturan itu tidak langsung menyebabkan gigi copot, tapi benturan tersebut bisa menimbulkan kerusakan gigi serius yang lambat laun menyebabkan gigi ompong atau harus dicabut.
Trauma memang seringnya disebabkan karena kecelakaan. Namun, trauma gigi juga bisa dipicu dari kebiasaan sehari-hari, seperti membuka tutup botol atau kemasan plastik menggunakan gigi, mengigit-gigit ujung pensil, mengunyah es batu, ataupun keseringan pakai tusuk gigi.
Beberapa orang mungkin tanpa sadar mengepalkan rahang kuat-kuat dan menggemeretakkan gigi secara bersamaan saat stres atau cemas. Dalam istilah medis, kebiasaan tersebut disebut dengan bruxism. Jika dilakukan terus-terusan, bruxism dapat menyebabkan gigi geraham aus sehingga melonggarkan gigi dari kantung gusinya dan tulang pendukungnya ikut hancur.
Efeknya tidak hanya gigi lansia mudah copot, sekaligus juga meningkatkan risiko Anda terkena sindrom TMJ. Sindrom TMJ adalah gangguan persendian rahang yang menyebabkan rasa sakit luar biasa, yang bisa menjalar hingga ke wajah dan telinga.
Beberapa kondisi medis tertentu nyatanya berkontribusi sebagai penyebab gigi ompong di usia tua. Kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko gigi copot di antaranya, diabetes,osteomielitis, darah tinggi, rematik, dan penyakit autoimun.
Menurut American Diabetes Association, orang dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit gusi periodontitis. Hal ini karena diabetes mempengaruhi kemampuan Anda untuk melawan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi gusi. Penyakit gusi juga dapat mempengaruhi kontrol gula darah di dalam tubuh.
Rutin menyikat gigi dan flossing gigi merupakan kunci penting untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Pada lansia, plak bisa terbentuk dengan cepat di gigi, terutama jika Anda tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik. Hal ini tidak hanya bisa meningkatkan risiko kerusakan gigi, tapi juga bisa menyebabkan penyakit gusi yang pada akhirnya bisa menyebabkan gigi lansia mudah copot.
Untuk menjaga kesehatan mulut yang baik, penting bagi semua orang – tanpa memandang usia – untuk: