Emfisema merupakan bagian dari penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Inilah yang membuat seseorang dapat mengidap emfisema bertahun-tahun tanpa menyadarinya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala emfisema sedini mungkin. Berikut informasi lengkapnya.
Pada tahap awal penyakit emfisema, Anda mungkin tidak mengalami gejala apa pun atau hanya gejala ringan. Ketika penyakit mulai parah, gejala yang Anda alami biasanya juga semakin parah.
Berikut ini adalah berbagai gejala emfisema yang perlu Anda waspadai:
Mayo Clinic menyebutkan bahwa gejala utama emfisema adalah sesak napas yang biasanya dimulai secara bertahap.
Ketika mengalami gejala emfisema yang satu ini, Anda mungkin mulai menghindari aktivitas yang memicu sesak napas.
Gejala ini umumnya tak begitu Anda sadari hingga kemudian mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Lambat laun, emfisema bisa menyebabkan sesak napas, bahkan meski Anda sedang beristirahat sekali pun.
Selain sesak napas, gejala khas emfisema lainnya adalah batuk yang tak kunjung sembuh meski telah diobati.
Sama seperti sesak napas, batuk kronis pada orang yang mengidap emfisema biasanya akan memburuk seiring berjalannya waktu.
Batuk pada pasien emfisema biasanya tidak begitu spesifik, yakni bisa berdahak ataupun tidak (kering).
Jika Anda mengalami kedua gejala di atas disertai dengan napas yang pendek, ada kemungkinan kondisi ini merujuk pada gejala emfisema.
Dalam dunia medis, napas pendek ini dapat disebut dengan takipnea.
Takipnea adalah kondisi ketika tingkat pernapasan berada di atas batas normal, yaitu 8 hingga 16 napas per menit pada orang dewasa.
Mengi adalah gejala umum lainnya yang akan muncul ketika Anda mengidap emfisema. Kondisi yang satu ini ditandai saat suara bernada tinggi seperti peluit muncul ketika Anda bernapas.
Setiap penyakit yang menyebabkan obstruksi atau penyumbatan jalan napas biasanya menimbulkan gejalamengi.
Pada pasien emfisema, mengi biasanya terjadi saat mereka mengembuskan napas.
Gejala emfisema satu ini biasanya muncul ketika penyakit sudah berkembang menjadi lebih parah.
Ketika mengalami penyakit ini, berat badan Anda bisa menurun secara drastis akibat peradangan dan peningkatan energi yang dihabiskan untuk bernapas.
Penurunan berat badan membuat massa otot Anda ikut turun, termasuk otot yang membantu Anda untuk bernapas. Hal ini yang kemudian membuat Anda semakin sulit bernapas.
Istilah barrel chest menggambarkan kondisi ketika dada membulat dan menggembung menyerupai bentuk tong atau barrel.
Barrel chest bisa terjadi saat paru-paru terlalu mengembang karena udara sehingga membuat tulang rusuk juga ikut mengembang.
Kondisi ini bisa menjadi penyebab Anda lebih susah bernapas sehingga semakin memperparah sesak napas.
Jika gejala emfisema mulai tampak dengan jelas, jaringan tubuh Anda mungkin akan kekurangan oksigen. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai sianosis.
Karakteristik sianosis biasanya adalah jari tangan, jari kaki, hingga bibir yang kebiruan. Kondisi ini mungkin lebih mudah terlihat pada mereka yang memiliki kulit lebih gelap.
Sesak napas dapat membuat Anda yang mengidap emfisema merasa kesulitan untuk tidur, khususnya pada malam hari.
Ketika susah tidur di malam hari, otomatis Anda merasa sangat mengantuk pada siang hari. Alhasil, hal ini secara tidak langsung memengaruhi kualitas hidup Anda.
Disfungsi seksual adalah masalah umum pada pasien PPOK, khususnya pada mereka yang berjenis kelamin pria.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Chronic Respiratory Disease membuktikan bahwa hipoksemia, merokok, dan keterbatasan aktivitas fisik berhubungan dengan disfungsi ereksi pada pasien PPOK.
Gejala ini pun dapat memengaruhi kualitas hidup pengidap emfisema, terlebih lagi menyangkut kemampuan di ranjang.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami sesak napas tanpa sebab selama beberapa bulan, terutama jika kondisi tersebut mengganggu aktivitas Anda.
Anda juga perlu menghubungi rumah sakit terdekat jika mengalami gejala-gejala, seperti:
Dokter nantinya akan memastikan kondisi ini dengan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan melakukan sejumlah pemeriksaan.
Tes yang mungkin dokter minta antara lain:
Jangan tunda kunjungan Anda ke rumah sakit jika mengalami gejala emfisema di atas.
Deteksi dini penyakit dapat membantu Anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat.