Berita Kesehatan
4 Komplikasi Penyakit yang Mungkin Terjadi Jika Infeksi Gusi Tak Kunjung Diobati
Rabu, 07 Jul 2021 11:24:23

Infeksi gusi sering kali diabaikan. Apalagi kalau gejalanya hanya sekadar sensasi nyut-nyutan dan bengkak. Padahal, radang gusi yang sudah parah berisiko menyebabkan penyakit kronis di bagian tubuh lainnya yang mungkin saja berujung fatal. Berikut penjelasannya.

Komplikasi penyakit yang mungkin muncul akibat infeksi gusi

Infeksi gusi kronis alias periodontitis pada awalnya dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Komplikasi yang paling umum adalah gusi bengkak bernanah, gusi surut, hingga gigi copot sendiri. Jika dibiarkan terus berlanjut tanpa diobati, masuknya bakteri ke jaringan dalam gusi dapat menyerang organ dalam tubuh lainnya. Beberapa komplikasi penyakit akibat infeksi gusi yang dapat terjadi adalah:

1. Gingivitis ulseratif akut nekrosis (ANUG)

Gingivitis ulseratif akut kronis (ANUG) adalah salah satu komplikasi infeksi gusi yang paling awal. ANUG berisiko tinggi terjadi pada orang yang sudah terlanjur mengalami infeksi gusi tapi tetap jarang menggosok gigi dan mengabaikan pola hidup sehat.

Gejalanya pun tentu lebih parah daripada penyakit gusi biasa, yaitu:

  • Gusi surut hingga menyebabkan gigi tampak lebih panjang dari sebelumnya; akar gigi terlihat jelas.
  • Luka terbuka permanen pada gusi (ulkus).
  • Gigi goyang hingga patah.
  • Bau mulut (halitosis)
  • Gusi berdarah.

2. Penyakit jantung dan stroke

Infeksi periodontitis meningkatkan risiko Anda hingga 3 kali lipat terkena serangan jantung, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya. Dr. Hatice Hasturk, seorang dokter gigi dari Forsyth Institute, mengungkapkan bahwa risiko ini disebabkan oleh timbunan plak yang dapat masuk ke pembuluh darah dalam gusi lewat lubang pada gigi.

Plak gigi biasanya terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat-zat sisa makanan lainnya. Plak tersebut bisa lepas dari gigi atau gusi dan kemudian mengalir pembuluh darah arteri dan menyumbatnya. Kondisi penyumbatan pembuluh darah ini disebut dengan aterosklerosis, penyebab paling utama penyakit jantung koroner. Semakin parah penyakit gusi, maka semakin tinggi pula risiko penyakit jantung dan stroke yang dapat terjadi.

3. Pneumonia

Dikutip dari Telegraph, Dental Health Foundation melaporkan bahwa salah satu komplikasi penyakit dari infeksi gusi yang harus diwaspadai adalah infeksi paru atau pneumonia.

Mekanismenya sama seperti risiko penyakit jantung di atas. Bakteri dalam gusi bisa mengalir dalam pembuluh darah dan sampai ke paru hingga menginfeksinya. Saat bernapas lewat mulut, bakteri jahat penyebab periodontitis juga dapat terhirup masuk ke tenggorokan hingga paru.

Jika Anda mengalami gusi bengkak dan berdarah yang tak kunjung sembuh, maka segera konsultasikan ke dokter gigi terdekat. Terlebih bila Anda mulai merasakan gejala pneumonia seperti batuk terus-terusan, demam, susah bernapas, hingga dada sakit. Segera periksakan diri Anda ke dokter umum terdekat.

4. Komplikasi pada kehamilan

Ibu hamil yang terkena infeksi gusi tapi tidak mengobatinya sampai tuntas berisiko memicu berbagai komplikasi pada kehamilannya. Apalagi jika Anda malah menunggu-nunggu sampai gejalanya bertambah dulu baru berobat.

Komplikasi akibat infeksi gusi yang dapat terjadi pada ibu hamil adalah bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR). Lagi-lagi, hal ini disebabkan oleh masuknya bakteri penyebab radang gusi ke dalam aliran darah hingga mencapai tubuh janin dalam kandungan lewat plasenta.

Itulah kenapa sangat penting untuk periksa gigi sebelum hamil demi menjaga kesehatan calon janin Anda nantinya. Lebih cepat, tentu akan lebih baik.

Kuncinya, jaga kebersihan mulut dan gigi setiap hari

Semua risiko di atas dapat dihindari dengan rutin menggosok gigi minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride, mengurangi makan makanan manis, dan rutin memeriksakan gigi ke dokter.

Jika Anda terlanjur mengalami gejala-gejala infeksi gusi, cepat periksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

7 Pilihan Obat Radang Gusi Alami yang Tersedia di Rumah

Gingivitis menyebabkan gusi meradang dan bengkak memerah. Penting untuk segera mengatasi radang gusi karena jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebabkan periodontitis yang bisa mengakibatkan gigi lepas sendiri. Jika Anda sudah bikin janji berobat di dokter gigi terdekat, untuk sementara waktu Anda bisa mencoba berbagai obat radang gusi alami berikut untuk meredakan rasa sakitnya.

Tunggu dulu. Sebelum Anda mencobanya, pastikan dulu Anda telah melakukan perawatan mulut yang baik. Jika Anda tidak merawat gusi dan gigi dengan baik, bahkan selama sakit pun, pengobatan alami ini tidak akan bisa menyembuhkan radang gusi Anda. Menjaga kesehatan mulut yang baik sangat penting untuk mengatasi radang gusi dan masalah gigi lainnya.

Pilihan obat radang gusi alami yang bisa Anda coba di rumah

Pengobatan rumah yang dijelaskan di bawah ini umumnya aman untuk digunakan untuk semua kalangan usia. Namun, carilah saran medis sebelum digunakan jika Anda hamil, menyusui, atau memiliki kondisi medis lainnya.

Berikut pilihan obat radang gusi yang bisa Anda dapatkan di rumah.

1. Air garam

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kumur air garam bisa sangat bermanfaat sebagai obat radang gusi alami. Air garam dapat menenangkan gusi yang meradang, mengurangi rasa sakit, mengurangi bakteri, membuang partikel makanan, dan mengurangi bau mulut.

Cara menggunakan air garam untuk kumur-kumur dengan menambahkan ½ sampai ¾ sendok teh garam ke segelas air hangat dan aduk rata. Kumur-kumur hingga 30 detik, buang air garam tersebut, dan ulangi 2-3 kali per hari.

Menggunakan bilas air garam terlalu sering atau terlalu lama bisa menimbulkan efek negatif pada email gigi. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gigi Anda terkikis karena garam bersifat asam campuran.

2. Obat kumur minyak sereh

Penelitian di tahun 2015 melaporkan bahwa minyak sereh efektif untuk mengurangi plak dan radang gusi.

Cara menggunakan minyak sereh sebagai obat kumur yaitu dengan mengencerkan 2-3 tetes minyak esensial sereh dalam secangkir air. Kumur-kumur selama 30 detik, buang air kumur, dan ulangi 2-3 kali per hari.

Pastikan selalu mengencerkan air kumur minyak sereh, agar tidak menyebabkan iritasi lebih lanjut.

3. Obat kumur lidah buaya

Penelitian dari tahun 2016 menemukan bahwa lidah buaya sama efektifnya dengan chlorhexidine dalam mengurangi plak dan radang gusi. Kedua metode tersebut dapat mengurangi gejala radang gusi secara drastis.

Caranya adalah dengan mengolah lidah buaya segar (pastikan 100 persen murni dan bersihkan dulu getahnya) menjadi jus. Setelahnya kumur-kumur dengan jus tersebut selama 30 detik, dan bisa diulangi hingga 2-3 kali per hari.

Bila Anda memiliki reaksi alergi terhadap lidah buaya, sebaiknya tidak menggunakan bahan ini sebagai obat kumur.

4. Obat kumur tea tree oil

Menurut sebuah penelitian tahun 2014, obat kumur tea tree oil dapat mengurangi perdarahan radang gusi secara drastis.

Untuk menggunakan obat kumur dari tea tree oil, Anda perlu mengencerkan tea tree oil dengan meneteskan tiga tetes tea tree oil ke secangkir air hangat. Lakukan kumur-kumur selama 30 detik, buang air kumur tersebut, dan ulangi 2-3 kali per hari.

Tea tree oil harus diencerkan, karena bentuk alaminya dalam dosis tinggi dapat menyebabkan reaksi alergi, atau ruam kulit. Tea tree oil juga bisa menimbulkan interaksi dengan obat tertentu, suplemen diet, dan rempah-rempah.

Selain itu, Anda juga bisa menambahkan setetes tea tree oil ke pasta gigi saat menyikat gigi.

5. Obat kumur daun jambu

Daun jambu telah lama menjadi pengobatan efektif yang digunakan untuk merawat kebersihan mulut. Sifat antimikroba dari obat kumur jambu biji dapat mengendalikan plak.

Obat kumur daun jambu biji juga bisa mengurangi peradangan, meringankan rasa sakit, dan menyegarkan napas.

Untuk menggunakan daun jambu biji sebagai obat kumur, masak mendidih daun jambu biji yang sudah dihancurkan (sekitar 5-6 daun jambu biji). Lalu biarkan larutan hingga dingin, dan tambahkan sedikit garam. Gunakan larutan ini sebagai obat kumur selama 30 detik, buang air kumur tersebut, dan ulangi 2-3 kali per hari.

6. Krim kunyit

Penelitian tahun 2015 melaporkan bahwa krim kunyit mampu mencegah plak dan radang gusi secara efektif. Hal ini disebabkan oleh sifat antiinflamasinya.

Kunyit juga memiliki sifat antimikroba yang bisa membantu menyembuhkan perdarahan dan iritasi kemerahan pada gusi.

7. Oil pulling

Oil puling adalah teknik kumur-kumur dengan minyak kelapa murni selama 30 menit. Minyak kelapa dapat mengurangi bakteri penyebab plak dan gejala peradangan gusi.

Caranya adalah dengan menyendokkan dua sendok minyak kelapa, taruh dalam mulut dan berkumur selama 30 menit. Pastikan untuk meraih setiap sisi gusi dan area gigi terdalam dengan menggunakan lidah. Buang setelah 30 menit, dan tutup dengan minum segelas air putih. Setelahnya bersihkan gigi seperti biasa, dengan odol dan sikat gigi.

Berkumur selama itu mungkin bisa membuat mual pada awalnya, maka Anda bisa melakukannya dalam waktu yang lebih singkat untuk percobaan pertama kalinya.

Jika Anda mengalami gejala yang semakin parah, seperti rasa sakit atau perdarahan yang hebat, atau jika radang gusi Anda tidak membaik dengan obat radang gusi alami ini, segera kunjungi dokter gigi Anda.