Banyak orang merasa ragu untuk menggunakan alat bantu dengar karena khawatir dengan efek samping. Padahal, alat ini bermanfaat untuk membantu Anda yang memiliki gangguan pendengaran agar bisa mendengar dengan jelas. Cari tahu penjelasan seputar dampak dari penggunaan alat bantu dengar yang perlu Anda perhatikan, yuk!
Umumnya, dampak pemakaian akan terasa ketika alat bantu dengar tidak terpasang dengan tepat.
Selain itu, bisa terjadi karena menggunakan jenis alat bantu dengar yang tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga Anda merasa tidak nyaman.
Untuk lebih jelasnya, berikut efek samping saat pakai alat bantu dengar yang bisa terjadi.
Mengutip dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), sebagian orang yang menggunakan alat bantu dengar mengalami suara mendengung.
Terutama saat sedang menelepon atau terganggu dengan frekuensi radio. Untuk mengatasinya, Anda bisa membawa ponsel saat pemasangan alat bantu dengar.
Kemudian mencoba untuk menelepon apakah timbul suara mendengung atau tidak.
Mengutip dari Embrace Hearing, Anda akan mengalami sakit kepala dan telinga berdengung (tinnitus) ketika volume alat bantu dengar tidak tepat.
Efek samping ini biasanya terjadi ketika Anda belum mengatur volume alat bantu dengar atau baru pertama kali menggunakannya.
Akan tetapi, tinnitus (berdenging) dan sakit kepala ini tidak akan bertahan lama terutama bila Anda sudah terbiasa menggunakan alat bantu dengar.
Efek samping yang bisa Anda rasakan saat menggunakan alat bantu dengar adalah iritasi dan nyeri kulit bagian telinga.
Kondisi ini tentu membuat Anda tidak nyaman saat menggunakan alat bantu dengar.
Biasanya, iritasi dan nyeri bisa terjadi ketika pemasangan tidak pas atau terlalu longgar di telinga.
Untuk mengatasinya, Anda bisa konsultasi ke konsultan atau dokter THT agar mendapat perawatan lebih lanjut.
Terkadang, alat bantu dengar bisa memicu efek samping berupa rasa gatal pada saluran telinga.
Ketika merasakan ini, hindari mencabut alat bantu dan menggaruk telinga bagian dalam.
Menggaruk telinga bagian dalam justru akan memicu kerusakan lebih parah. Sebaiknya, bersihkan telinga dengan kain lembap.
Kain lembap akan menjaga saluran telinga tidak kering dan mengatasi rasa gatal.
Sebagian orang merasa tidak sadar kalau memiliki gangguan pendengaran. Sebenarnya, ada tanda-tanda yang akan muncul.
Pertama, Anda sering meminta orang lain mengulangi perkataannya. Kedua, Anda sering menonton televisi atau menyetel musik dengan volume keras.
Ketiga, Anda sering kesulitan mendengar jika ada banyak orang yang bicara sekaligus. Jika mengalami gejala tersebut, Anda perlu konsultasi ke dokter THT.
Gangguan pendengaran ternyata bisa menimbulkan efek luas, bukan hanya pada kemampuan pendengaran yang membutuhkan alat bantu dengar.
Masalah ini bisa mengganggu kehidupan sosial dan kondisi psikologis, seperti lawan bicara kesal ketika meminta mengulang pembicaraan.
Selain itu, mengutip dari John Hopkins Medicine, gangguan pendengaran yang tidak mendapat penanganan bisa menimbulkan demensia atau pikun.
Berdasarkan penelitian dari International Journal of Audiology, 80% orang dewasa dengan rentang usia 55-74 tidak menggunakan alat bantu dengar.
Padahal, mereka sudah mengalami gangguan pendengaran yang membutuhkan alat bantu. Ada alasan yang membuat mereka enggan dan ragu menggunakan alat bantu dengar.
Mengapa masih ragu-ragu untuk pakai alat bantu dengar?
Apapun alasannya, risiko-risiko tidak pakai alat bantu lebih besar daripada dampak dari penggunaan alat bantu dengar.
Ketika anggota keluarga ragu menggunakan alat bantu dengar karena takut dengan efek samping, beri penjelasan secara perlahan.
Orang yang perlu menggunakan alat bantu dengar tentu merasa stres dengan kondisinya. Jaga suasana hati tetap tenang dan tidak memaksa.
Anda bisa mencoba beberapa jenis alat bantu dengar yang sesuai dengan kenyamanan.