Gigi yang dikawat permanen (tidak bisa dilepas-pasang) dikenal juga dengan nama “gigi dibehel”. Pemakaian kawat gigi ini membutuhkan perawatan dan cara membersihkan yang benar. Tidak boleh asal merawatnya, karena apabila tidak dibersihkan dengan benar, yang ada gigi dan gusi bisa sakit dan infeksi. Pemasangan kawat gigi juga harus dilakukan oleh dokter spesialis gigi. Lalu, apa alasan seseorang pakai kawat gigi? Lalu, bagaimana cara merawat kawat gigi yang benar?
Pada umumnya orang yang memiliki kelainan posisi gigi atau rahang dalam mulutnya dianjurkan pakai kawat gigi. Misalnya saja, gigi yang berjejalan dan berantakan, entah itu karena gigi tumbuh terlalu ke belakang, terlalu ke depan, gigi yang posisinya berputar, atau miring.
Kondisi gigi yang banyak celah atau jaraknya juga dianjurkan pakai kawat gigi. Selain posisi gigi, ada pula orang yang memiliki bentuk rahang yang terlalu maju atau terlalu mundur di rahang atas, rahang bawah, ataupun keduanya.
Nah, penggunaan kawat gigi ini dapat membantu membuat tampilan wajah, khususnya bagian mulut dan rahang, menjadi lebih baik. Tidak hanya untuk penampilan, penggunaan kawat gigi dapat dianjurkan apabila terdapat kasus nyeri sendi rahang, Anda sulit mengunyah, ataupun mengalami kesulitan berbicara.
Dengan posisi gigi yang tepat, ini akan meningkatkan kemampuan mengunyah, berbicara, serta mengurangi rasa nyeri sendi rahang.
Pastinya Anda harus kontrol ke dokter gigi secara rutin dan melakukan pembersihan gigi di rumah dengan maksimal sebagai kunci untuk merawat gigi yang menggunakan kawat gigi. Berikut yang harus diperhatikan:
Jika Anda telah menggunakan kawat gigi permanen, kontrol rutin wajib dilakukan. Umumnya dokter gigi akan menyarankan waktu kontrol 3 minggu sekali, bisa lebih sering atau lebih lama tergantung kasus dan fase perawatan yang sedang dilakukan.
Saat kontrol, dokter gigi akan melakukan pembersihan gigi, penggantian karet, penggantian kawat jika dibutuhkan, memasang ulang lem bracket yang lepas, pemasangan alat tambahan, dan lain-lain sesuai dengan kasus gigi yang Anda miliki. Jika ditemukan lubang pada gigi, nantinya gigi Anda juga akan ditambal.
Umumnya Anda wajib sikat gigi minimal dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Anda juga disarankan melakukan hal berikut ini:
Selain rajin sikat dan membersihkan gigi sehabis makan, ada cara khusus saat menyikat gigi. Anda harus menyikat gigi saat pagi dan malam sebelum tidur menggunakan pasta gigi mengandung fluoride untuk menghindari terjadinya proses berlubang pada gigi.
Pastikan saat menyikat gigi semua permukaan gigi tersikat (bagian depan yang menghadap pipi atau bibir, bagian belakang yang menghadap lidah atau langit-langit, serta permukaan kunyah), terutama bagian sela-sela gigi, di sekitar kawat, dan bracket (bagian yang menempel ke gigi).
Seperti yang telah dijelaskan di atas, Anda dianjurkan pakai sikat gigi ortho. Sikat gigi ortho adalah sikat yang bulu di bagian tengahnya lebih pendek dibandingkan di bagian pinggir. Sikat gigi ortho ini terbukti dapat membersihkan plak lebih baik dibandingkan sikat gigi biasa.
Hindari makanan yang keras dan lengket selama pemakaian kawat gigi, terutama di minggu awal pemakaian karena meningkatkan risiko lepasnya bracket. Makanan yang keras setelahnya dapat dimakan namun dengan cara yang lebih mudah dikunyah seperti memakan buah dengan dipotong bukan digigit langsung. Makanan dan minuman yang bersifat asam dan manis juga harus dihindari karena meningkatkan risiko gigi berlubang.
Durasi pemakaian kawat gigi sangat bergantung pada banyak faktor, sehingga tidak sama untuk setiap orang. Faktornya dipengaruhi seperti usia pasien, seberapa sulit kasusnya, seberapa sering kontrol kawat gigi dilakukan, dan seberapa banyak gigi ingin digerakan. Namun, pada umumnya waktu yang dibutuhkan untuk pemakaian kawat gigi hingga selesai adalah lebih dari 1, 5 tahun.
Pakai kawat gigi juga punya efek sampingnya. Berikut adalah beberapa kemungkinan umum yang dapat terjadi: