Ada beberapa kondisi yang membuat Anda membutuhkan prosedur irigasi telinga. Sebut saja kotoran telinga menumpuk dan ada benda asing terjebak di dalamnya. Namun, tidak semua orang bisa melakukan prosedur ini, terutama yang memiliki gangguan telinga. Agar lebih jelas, berikut penjelasan lengkap seputar prosedur irigasi telinga.
Mengutip dari Statpearls Publishing, irigasi telinga adalah salah satu metode untuk mengobati impaksi serumen (sumbatan kotoran telinga).
Prosedur ini juga bisa dokter gunakan untuk mengambil atau mengangkat benda asing yang terperangkap dalam telinga.
Normalnya, telinga menghasilkan lilin atau wax di luar telinga yang bertugas untuk melindungi dan melembapkan lubang telinga.
Selain itu, lilin ini juga membersihkan telinga dari kotoran dan mencegah pertumbuhan bakteri. Meski terkesan menjijikan, zat ini sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan telinga.
Akan tetapi, kalau jumlahnya sudah terlalu banyak sampai menumpuk bahkan mengeras, lilin ini akan menyebabkan sumbatan pada telinga.
Maka dari itu, umumnya dokter Telinga Hidung Tenggorokan (THT) akan menyarankan untuk melakukan irigasi telinga.
Dokter THT akan menyarankan Anda melakukan prosedur ini bila sudah mengalami tanda-tanda sumbatan pada telinga, seperti:
Pada dasarnya, dokter tidak akan merekomendasikan metode ini bila tidak merasakan tanda dan gejala sumbatan telinga.
Pembersihan telinga yang tersumbat harus dengan ahlinya, dalam hal ini dokter THT.
Pasalnya, dokter THT memahami lebih dalam mengenai bentuk lubang telinga dan bisa melihat sumbatan dengan jelas.
Selain itu, dokter THT dapat memperhatikan lokasi dan jenis kotoran telinga yang menempel dan menumpuk sehingga menyesuaikan dengan cara mengeluarkan kotorannya.
Mengutip dari Cleveland Clinic, hindari mengambil kotoran telinga menggunakan cotton buds karena bisa mendorong kotoran semakin ke dalam.
Bahkan, ada risiko gendang telinga pecah bila Anda mendorong cotton buds terlalu dalam.
Sebelum melakukan prosedur pengangkatan sumbatan kotoran telinga, dokter akan memeriksa kondisi dalam telinga.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa gejala sakit telinga yang Anda rasakan, misalnya apakah benar-benar terjadi akibat penumpukan kotoran telinga berlebih atau benda asing.
Kemungkinan dokter akan memasukkan alat bernama otoskop ke dalam telinga. Alat ini akan menyinari telinga dan memperbesar gambarnya.
Bila terlihat gumpalan atau penumpukan kotoran telinga, dokter akan mulai melakukan prosedur irigasi telinga.
Proses pengangkatan sumbatan kotoran telinga menggunakan peralatan. Untuk lebih jelasnya, berikut prosedur irigasi telinga.
Terkadang seseorang harus mengulangi prosedur ini selama beberapa kali sampai kotoran telinga benar-benar terlepas.
Alat irigasi telinga tersedia di pasaran dengan ukuran jarum suntik 20-30 mililiter (ml). Akan tetapi, lebih baik melakukan prosedur ini dengan ahlinya untuk mengurangi risiko.
Setelah melakukan prosedur pembersihan telinga, Anda akan merasakan beberapa efek samping, seperti telinga berdenging atau nyeri pada lubang telinga.
Umumnya, efek samping tersebut akan berlangsung sebentar dan hilang dalam beberapa hari. Anda perlu waspada bila nyeri telinga menjadi lebih buruk.
Bila Anda merasakan sakit telinga tiba-tiba dan kelelahan setelah melakukan prosedur ini, segera konsultasikan ke dokter.
Prosedur pengangkatan kotoran telinga yang satu ini bisa menimbulkan efek samping terhadap kondisi kesehatan, seperti:
Ada beberapa gejala komplikasi akibat irigasi telinga, yaitu:
Bila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, dokter harus berhenti melakukan tindakan dan memeriksa saluran telinga dan membran timpani pakai otoskop.
Jika membran timpani pecah, dokter akan meresepkan antibiotik oral. Selanjutnya, dokter THT akan merujuk pasien ke otolaringologis untuk konsultasi khusus.