Berita Kesehatan
Mengatasi Gigi Ompong pada Usia Muda
Sabtu, 07 Mei 2022 15:08:08

Gigi ompong tidak hanya berisiko pada lansia, tapi juga menjadi momok bagi orang berusia muda. Pasalnya, hal ini bisa membuat Anda kurang percaya diri. Lantas, adakah solusi untuk masalah gigi ompong di usia muda? Simak beragam caranya di bawah ini.

Penyebab gigi ompong di usia muda

Umumnya, lansia lebih berisiko mengalami gigi ompong. Ini karena proses penuaan melemahkan jaringan penyokong gigi sehingga gigi akhirnya terlepas sendiri.

Meski begitu, ada berbagai masalah gigi dan mulut yang bisa menyebabkan gigi ompong di usia muda. Sebagian besar masalah kesehatan ini sebenarnya bisa Anda cegah.

Untuk bisa mencegahnya, penting untuk mengetahui sejumlah penyebab gigi ompong pada usia muda berikut ini.

1. Cedera fisik dan trauma

Orang berusia muda lebih berisiko mengalami gigi patah hingga ompong akibat trauma, misalnya terjatuh, cedera saat olahraga, atau kecelakaan.

Trauma pada bagian rahang, seperti wajah terhantam bola atau terbentur kemudi kendaraan saat kecelakaan lalu lintas, juga bisa menyebabkan gigi ompong pada usia muda.

Selain itu, kebiasaan mengunyah benda keras seperti es batu, permen keras, atau ujung pensil juga bisa memicu kondisi ini.

2. Gigi keropos

Pengeroposan gigi menyebabkan gigi sensitif dan mudah patah. Kondisi ini terjadi akibat terbentuknya lubang pada dentin, yakni jaringan gigi yang berada di bawah lapisan email gigi..

Gigi yang keropos umumnya jarang disadari. Hal ini membuat gigi seolah tampak sehat, padahal telah terjadi pengeroposan yang bisa menyebabkan gigi berlubang.

Ada sejumlah faktor risiko yang bisa menyebabkan gigi keropos, termasuk kebersihan gigi yang buruk, konsumsi makanan atau minuman asam, hingga penyakit GERD dan bulimia.

3. Penyakit gusi

Dalam dunia medis, penyakit gusi juga dikenal sebagai periodontitis. Kondisi ini terjadi akibat radang gusi yang tidak segera Anda obati.

Peradangan gusi (gingivitis) yang parah bisa menghancurkan gusi dan tulang rahang yang menyokong gigi. Hal inilah yang mengakibatkan gigi tanggal dan ompong.

Untuk mencegah gigi ompong pada usia muda, Anda perlu mewaspadai gejala penyakit gusi seperti bau mulut, gigi renggang, dan adanya nanah pada gigi atau gusi.

4. Kondisi medis lainnya

Beberapa kondisi medis yang tidak berkaitan langsung dengan gigi dan gusi ternyata juga bisa menjadi penyebab gigi ompong pada usia muda.

Sebuah penelitian dalam International Journal of Health Sciences (2017) menunjukkan bahwa diabetes, tekanan darah tinggi, dan stres bisa menyebabkan penyakit gusi.

Pengelolaan yang baik untuk kondisi-kondisi medis tersebut diharapkan bisa membantu mencegah terjadi masalah pada gigi dan gusi Anda.

Solusi mengatasi gigi ompong di usia muda

Salah satu solusi gigi ompong di usia muda yang paling baik ialah melalui penggunaan gigi palsu, implan gigi, atau dental bridge sesuai kondisi yang Anda alami.

Berikut merupakan perbedaan dari setiap jenis gigi tiruan yang perlu Anda ketahui.

1. Gigi palsu

Gigi palsu atau denture merupakan gigi tiruan yang berfungsi menggantikan gigi asli yang ompong.

Berdasarkan jenisnya, gigi palsu dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni gigi palsu lengkap dan gigi palsu sebagian.

  • Gigi palsu lengkap untuk mengganti semua gigi yang hilang, baik pada gigi bagian atas maupun bagian bawah. Jenis gigi tiruan ini digunakan oleh orang yang tidak punya gigi asli lagi.
  • Gigi palsu sebagian untuk mengganti salah satu atau beberapa gigi yang hilang. Gigi palsu ini dilengkapi klip perekat dari bahan logam atau karet untuk menjepit gigi asli yang mengapit gigi ompong.
  • Pemasangan gigi palsu bertujuan untuk mencegah perubahan struktur tulang rahang. Pasalnya, gigi ompong bisa membuat wajah Anda jadi tidak simetris.

    Gigi tiruan ini terbuat dari akrilik atau logam yang dibuat mirip seperti gigi asli. Selain itu, gigi palsu biasanya bisa dilepas-pasang sesuai kebutuhan.

    2. Implan gigi

    Solusi gigi ompong di usia muda lainnya yaitu dengan implan gigi. Pada dasarnya, implan gigi merupakan akar gigi tiruan yang ditempatkan pada rahang untuk menahan gigi palsu.

    Implan gigi dapat menjadi pilihan saat Anda kehilangan satu atau lebih gigi. Adapun jenis implan gigi yang tersedia yakni sebagai berikut.

    • Implan gigi endosteal. Jenis implan paling umum berupa sekrup titanium yang ditanam melalui operasi ke dalam gusi untuk menahan satu atau lebih gigi palsu.
    • Implan gigi subperiosteal. Jenis implan yang ditempatkan di atas tulang rahang dengan tiang kerangka logam yang menonjol dari gusi. Implan ini umumnya dipakai orang dengan kelainan struktur rahang sehingga kurang ideal untuk implan endosteal.

    Dibandingkan lansia, orang berusia muda dengan gigi ompong lebih cocok memakai implan gigi karena memiliki struktur tulang rahang yang masih kokoh.

    Implan gigi juga diklaim lebih nyaman dari gigi palsu biasa. Selain itu, implan bertahan seumur hidup bila Anda dapat menjaga kesehatan mulut dengan baik.

    3. Dental bridge

    Dental bridge atau bridge gigi merupakan prosedur untuk “menjembatani” bagian gigi Anda yang ompong.

    Jenis gigi tiruan ini terdiri dari dua bagian, yakni pontik (pengganti gigi yang hilang) dan crown gigi (penutup gigi asli sebagai penyangga).

    Dokter gigi akan merekomendasikan jenis bridge gigi yang sesuai kondisi Anda seperti berikut ini.

    • Traditional bridge. Jenis bridge paling umum untuk mengisi ruang kosong antara dua gigi dengan menahan pontik pada crown yang ditempel pada gigi penyangga.
    • Cantilever bridge. Jenis bridge yang hampir mirip seperti metode tradisional, tetapi hanya menggunakan satu gigi penyangga saja.
    • Maryland bridge. Jenis bridge yang tidak memakai crown gigi, tetapi kerangka logam atau porselen yang diikat ke bagian belakang gigi penyangga.
    • Implant-supported bridge. Jenis bridge dengan menggunakan implan gigi yang lebih kuat dan stabil sebagai pengganti crown atau kerangka.

    Penggunaan gigi tiruan dapat menjadi solusi gigi ompong di usia muda yang perlu Anda pertimbangkan.

    Di samping memperbaiki penampilan Anda, manfaat gigi palsu juga membantu mengembalikan fungsi mengunyah makanan dan berbicara.

    Jika Anda masih memiliki pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dan periksakan diri ke dokter gigi untuk mendapatkan solusi terbaik.

Berita Kesehatan Lainnya