Semua orang mungkin pernah mengalami adang tenggorokan. Sensasi gatal dan sakit di tenggorokan akibat radang bisa membuat Anda sakit saat menelan atau sulit bicara. Radang tenggorokan umumnya disebabkan oleh infeksi virus, tapi ada juga yang diakibatkan infeksi bakteri seperti trep throat<. Adakah perbedaan gejala dari radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri?
Gejala radang tenggorokan bisa berbeda-beda tergantung pada penyebabnya. Radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus cenderung memunculkan gejala yang lebih ringan dibandingkan infeksi bakteri.
Beberapa virus penyebab radang tenggorokan di antaranya adalah influenza, rhinovirus, adenovirus, parainfluenza, dan virus Corona. Virus cacar air atau mononukleosis (penyebab demam kelenjar) juga bisa menyebabkan radang tenggorokan.
Virus akan menginfeksi membran di dalam faring (tenggorokan) dan menyebabkan iritasi dan pembengkakan sehingga terjadilah radang tenggorokan.
Radang tenggorokan akibat infeksi virus akan menimbulkan gejala seperti di bawah ini.
Di samping itu, Anda juga bisa mengalami gejala lain seperti berikut ini.
Gejala radang tenggorokan akibat infeksi virus penyebab flu atau pilek bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari karena virus bersifat self-limiting disease.
Akan tetapi, infeksi virus lain, seperti mononukleosis bisa menyebabkan gejala berlangsung berminggu-minggu.
Infeksi bakteri yang umumnya menyebabkan peradangan di tenggorokan adalah bakteri Streptococcus grup A (GAS) sehingga kondisinya dikenal juga dengan sebutan strep throat.
Terdapat pula jenis bakteri lain yang bisa menyebabkan faringitis yaitu Streptococci grup C, Neisseria gonorrhea, Klamidia, dan Mycoplasma.
Menurut American Academy of Otolaryngology, radang tenggorokan akibat bakteri ini lebih umum dialami oleh anak-anak (15-30%) dan berisiko menyebabkan tonsilitis (radang amandel),sinusitis, infeksi telinga, dan demam skarlet.
Secara umum gejalanya mirip dengan radang tenggorokan akibat infeksi virus, tapi bisa berlangsung lebih lama. Tingkat keparahan gejalanya pun bisa lebih berat.
Selain sakit tenggorokan, radang tenggorokan akibat infeksi bakteri juga bisa menimbulkan gejala khas seperti berikut ini.
Namun, radang tenggorokan akibat infeksi bakteri biasanya tidak memunculkan gejala seperti batuk atau hidung tersumbat seperti gejala radang akibat flu atau pilek.
Pada beberapa kasus, bakteri penyebab strep throat bisa menginfeksi tubuh tanpa menyebabkan gejala sama sekali. Hal ini biasanya terjadi pada orang dewasa.
Bahayanya orang dewasa yang terinfeksi bisa menularkan pada anak-anak yang malah mengalami gejala yang serius saat terinfeksi.
Selain infeksi bakteri dan virus, gangguan sinus dan alergi juga bisa memicu terjadinya peradangan di tenggorokan.
Akan tetapi, gejalanya biasanya tidak berlangsung lebih dari 5-10 hari. Begitu pun dengan kebanyakan kasus radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi.
Untuk itu, American Osteopathic Association menyarankan jika Anda mengalami gejala radang tenggorokan seperti berikut ini sebaiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter.
Sementara itu, jika anak Anda memiliki gejala radang tenggorokan seperti di bawah ini, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Dokter akan memberikan pengobatan antibiotik untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Penting bagi Anda untuk mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter untuk mencegah terjadinya efek resistensi bakteri terhadap antibiotik.