Berita Kesehatan
Dada Sakit Serasa Ditusuk Jarum, Ini 12 Gejala Lain Penyakit Pleuritis
Kamis, 30 Jun 2022 15:28:49

"Pleuritis adalah kondisi ketika dua lapisan besar jaringan tipis yang memisahkan paru-paru (pleura) meradang. Kondisi ini disebut radang selaput dada, yang memicu nyeri dada tajam dan memburuk saat bernapas. Lantas, apa saja gejala yang perlu diwaspadai?"

Jakarta – Pleura berperan dalam menampung udara sebanyak kurang lebih enam liter. Ia juga berperan dalam pertukaran oksigen dari udara dengan karbondioksida dari darah. Nah, sudah tahu kan organ apa yang dimaksud? Pada dasarnya sih, ketika usia bertambah (memasuki 35 tahun), fungsi paru-paru memang akan mengalami penurunan. Hal ini bisa berdampak pada pernapasan, contohnya akan membuat seseorang jadi lebih sedikit sulit bernapas.

Namun yang perlu diingat, jangankan memasuki usia 35 tahun, sebab ada kalanya penurunan atau masalah pada paru-paru bisa terjadi di bawah usia tersebut. Nah, dari banyaknya masalah kesehatan yang bisa menghantui paru-paru, penyakit pleuritis merupakan salah satu yang mesti diwaspadai. Kata ahli, pleuritis merupakan peradangan di pleura yang menyebabkan sesak napas luar biasa yang bisa memburuk saat bernapas.

Dari Napas Dangkal Hingga Mual

Sama dengan penyakit lain yang menyerang paru-paru, seseorang yang mengidap pleuritis juga akan menampakkan gejala-gejalanya. Namun yang pasti, gejala dari penyakit ini enggak cuma rasa tertusuk yang tajam (seperti jarum) di bagian dada saja. Nah, berikut gejala lain penyakit pleuritis?

  • Napas dangkal untuk menghindari rasa sakit
  • Nyeri pada bagian bahu dan punggung
  • Sesak napas atau napas pendek
  • Batuk kering atau berdahak (dalam beberapa kasus)
  • Demam (dalam beberapa kasus)
  • Tubuh berkeringat
  • Lengan atau kaki yang membengkak
  • Sakit di salah satu sisi dada
  • Rasa sakit di sendi dan otot
  • Pusing
  • Bahu dan punggung terasa sakit
  • Mual.

Seperti yang dijelaskan di atas, sakit yang terasa di bagian dada dan bahu ini akan semakin terasa ketika pengidapnya menarik napas dalam-dalam, batuk, bersin, ataupun bergerak.

Awasi Penyebabnya

Kata ahli, biang keladi dari penyakit ini adalah infeksi pleura. Meski begitu, ada pula penyebab lainnya yang bisa memicu penyakit pleuritis:

  • Infeksi jamur.
  • Infeksi bakteri.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu.
  • Emboli paru.
  • Adanya kanker paru-paru di dekat permukaan pleura.
  • Penyakit rematik.
  • Infeksi virus, seperti flu.
  • Pankreatitis.
  • Komplikasi dari suatu kondisi, contohnya melemahnya sistem imun karena AIDS atau penyakit lainnya.

Diagnosis Pleuritis

Bagi kamu yang merasakan gejala-gejala di atas, sebaiknya segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pasalnya, penyakit pleuritis yang tak ditangani dengan baik bisa berakibat fatal, bahkan bisa menyebabkan kematian. Misalnya, pada kasus kematian ilmuwan terkenal Catherine de Medici dan Benjamin Franklin.

Ketika melihat gejala ini, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan wawancara medis mengenai riwayat kesehatan pengidap serta keluarganya. Nah, karena keluhan medis ini bisa disebabkan banyak faktor, dokter pun akan melakukan pemeriksaan pendukung untuk menentukan biang keladinya. Contohnya:

  • Pemindaian. Bisa melalui CT-scan, USG, EKG, ataupun rontgen, untuk mengetahui kondisi paru-paru.
  • Pemeriksaan darah. Tujuannya mengetahui ada tidaknya infeksi atau kelainan tertentu. Contohnya, gangguan sistem kekebalan tubuh, lupus, dan arthritis rheumatoid.
  • Torakosentesis. Pemeriksaannya berupa pengambilan sampel cairan dari paru melalui tulang rusuk.
  • Torakoskopi atau pleuroskopi. Bertujuan untuk mengetahui kondisi rongga dada (toraks) dan pleura melalui selang tipis dengan kamera.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Pleurisy.

National Health Service UK. Diakses pada 2022. Pleurisy.