Mengenai kesehatan gigi, ada banyak mitos yang sering kita dengar. Padahal, kesalahan tertentu bisa berakibat buruk pada gigi, lho. Berikut adalah beberapa mitos yang perlu kita patahkan soal kesehatan gigi.
Menyikat terlalu keras dan menggunakan sikat gigi yang terlalu kasar dapat membuat gigi kita kehilangan enamel yang melindungi bagian gigi agar tidak cepat berlubang dan membusuk. Hal ini juga sering melukai bagian gusi. Ada baiknya kita menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan menyikatnya dengan hati-hati.
Kata flossing memang terdengar asing buat telinga orang Indonesia. Kebiasaan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang dari negara barat. Flossing sendiri merupakan upaya untuk membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang atau dental floss. Flossing dianggap penting untuk mencegah menumpuknya bakteri dan plak yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Kalau kita biarkan, bakteri dan plak ini bisa menyebabkan gigi berlubang.
Faktanya, kalau saja hal ini benar, bisa dipastikan kalau anak-anak akan bergembira mendengarnya. Memang mengunyah permen karet yang bebas gula, terlebih kalau mengandung xylitol dapat memberi perlindungan pada gigi.
Permen karet tersebut dapat mendukung produksi air liur, yang membantu membersihkan asam-asam yang dapat mengikis email dari sisa makanan, minuman. Meskipun demikian, perlu diingat kalau mengunyah permen karet tidak cukup untuk membersihkan gigi. Setidaknya, kita perlu menyikat gigi dua kali sehari selama sekitar menit.
Saat mendapati gigi berlubang, kita pasti langsung menyalahkan permen atau makanan manis lainnya. Padahal, snack seperti ciki atau crackers juga berpotensi bikin gigi kita berlubang. Karbohidrat umumnya memiliki kandungan gula yang bisa merusak gigi, sekaligus bisa menempel di sela-sela gigi yang menyebabkannya berlubang.
Hal ini tidak selalu benar. Sebab, gigi punya warna putih alaminya masing-masing. Sementara kebiasaan yang kurang sehatlah yang biasanya membuat warna gigi menjadi kuning atau kecoklatan, misalnya merokok. Selain itu, ada hal lain yang bisa menyebabkan gigi kita berwarna kuning atau kecoklatan, misalnya karena efek samping obat, makanan atau minuman tertentu, juga karena faktor usia.
Hanya karena kita tidak pernah merasakan sakit pada gigi, nggak berarti kita harus menghindari dokter gigi. Selain memberikan pemeriksaan secara menyeluruh, biasanya dokter gigi akan menjelaskan mana yang baik buat kondisi gigi kita dan mana yang tidak.
Wah, lewat artikel di atas, kita sekarang jadi tahu mana yang merupakan mitos dan mana faktanya. Gigi perlu kita jaga kesehatannya, sebab fungsi gigi nggak cuma untuk mengunyah dan mencerna makanan, tapi juga berperan penting untuk berbicara.