Tidak dimungkiri, telinga berdenging memang sering terjadi dan umumnya tidak diketahui penyebabnya secara jelas. Jika ditinjau dari sisi medis, telinga berdenging alias tinitus diidentikkan dengan gejala gangguan kesehatan yang melibatkan liang telinga, telinga dalam, pembuluh darah, saraf dan otak.
Tinitus itu sendiri adalah sebuah persepsi pendengaran yang terdengar dalam telinga tanpa adanya sumber suara dari luar telinga. Meski yang paling sering muncul adalah suara berdenging, tetapi suara gemuruh, desis, suara “klikâ€, atau siulan juga merupakan bentuk dari tinitus.
Tinitus bukan merupakan sebuah penyakit, melainkan gejala yang biasanya menggambarkan kondisi kesehatan seseorang. Keluhan ini biasanya hilang timbul dan diperparah dengan usia yang makin tua. Tinitus muncul akibat adanya turbulensi di pembuluh darah sekitar telinga atau gangguan saraf pendengaran.
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan telinga berdenging alias tinitus. Beberapa kondisi yang paling sering, yaitu:
Pada usia tua (60 tahun ke atas), biasanya akan terjadi kekakuan tulang pendengaran, penurunan fungsi pendengaran, dan juga pembuluh darah akan lebih kaku. Sehingga, kemungkinan turbulensi pembuluh darah khususnya di telinga akan terjadi. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya telinga berdenging.
Dalam bahasa sehari-hari, aterosklerosis dikenal sebagai penumpukan plak lemak pada dinding pembuluh darah. Jika aterosklerosis terjadi di pembuluh darah telinga, maka aliran darah akan terhambat penumpukan plak tersebut sehingga muncul turbulensi dan menyebabkan telinga berdenging.
Aliran darah kencang dan deras pada orang dengan hipertensi alias darah tinggi menyebabkan turbulensi aliran darah sehingga menyebabkan tinitus atau telinga berdenging.
Paparan suara keras dalam waktu lama dan mendadak dari alat berat atau mesin, petasan, tembakan, ledakan dan sejenisnya dapat menyebabkan telinga berdenging. Begitu pula dengan kebiasaan mendengarkan musik menggunakan headset dengan volume yang terlampau keras dan dalam waktu yang lama.
Cairan dalam liang telinga memang berfungsi sebagai pertahanan untuk menyaring kotoran. Tetapi, jika menumpuk terlalu banyak, kotoran telinga bisa menyumbat dan menyebabkan telinga berdenging.
Terdapat beberapa obat-obatan yang dapat menyebabkan telinga berdenging karena memiliki efek terhadap keseimbangan cairan tubuh. Beberapa obat yang demikian, misalnya obat diuretik untuk darah tinggi, obat kanker, beberapa jenis antibiotik, dan obat antidepresi yang dapat memengaruhi fungsi otak maupun saraf.
Banyak penyakit yang dapat memunculkan gejala telinga berdenging, di antaranya tumor otak jinak yang disebut Acoustic Neuroma, penyakit Meniere yang mirip dengan vertigo, kelainan sendi rahang, cedera kepala dan leher, disfungsi tuba eustachius sebagai saluran penghubung telinga dan tenggorokan, serta kekakuan pada otot telinga dalam.
Segala sesuatu yang dapat mengganggu sistem pada organ telinga, pembuluh darah, saraf dan otak dapat menimbulkan keluhan telinga berdenging alias tinitus. Mengetahui bahwa kondisi ini dapat dilatari oleh beberapa penyakit, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter, apalagi jika keluhan telinga berdenging tak kunjung sembuh dan disertai hadirnya gejala lainnya. Semakin cepat diobati, semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh.