PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) adalah penyakit yang menyerang paru akibat merokok. Penyakit ini disebut juga dengan “batuk perokok” yang gejalanya memburuk jika terus dibiarkan. PPOK disebut-sebut sebagai faktor utama penyebab kanker paru-paru. Namun, benarkah demikian?
PPOK adalah kumpulan penyakit yang ditandai dengan tersumbatnya saluran udara di paru. Beberapa gejala klinis yang termasuk sebagai PPOK, meliputi:
Sementara kanker paru (lung cancer) adalah pertumbuhan sel-sel di sekitar paru yang abnormal. Pertumbuhan sel yang tidak terkendali menimbulkan berbagai gejala, seperti batuk, sakit dada, dan sesak napas.
Dikutip dari laman Health Line, sebuah studi tahun 2010 menunjukkan bahwa orang dengan PPOK memiliki kemungkinan 21,3 persen lebih tinggi terkena kanker paru dalam 10 tahun dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki PPOK. Lalu, benarkah PPOK menjadi faktor utama penyebab kanker paru-paru?
Pada dasarnya, PPOK memang bisa berkembang menjadi kanker paru-paru apalagi tidak ditangani dengan baik. Seseorang yang mengalami PPOK dan tidak merokok saja berpeluang tinggi terkena kanker paru.
Nah, risiko ini akan bertambah jika memiliki kebiasaan merokok. Maka itu, orang yang punya riwayat PPOK dan kebiasaan merokok akan lebih mungkin terkena kanker paru-paru di masa mendatang.
PPOK merupakan faktor utama penyebab kanker paru-paru, tapi bukan satu-satunya. Centers for Disease Control and Prevention, Amerika Serikat, menyebutkan ada banyak hal yang bisa meningkatkan risiko kanker paru, seperti:
Penyakit kanker paru biasanya tidak menyebabkan tanda dan gejala pada tahap awal. Gejala akan muncul jika sel kanker sudah semakin berkembang. Waspadai batuk yang tidak kunjung sembuh disertai keluarnya sedikit darah.
Kemudian, perhatikan gejala kanker paru lainnya seperti nyeri dada, sesak napas, suara serak, badan terasa sakit dan berat badan turun drastis tanpa sebab. Segera lakukan pemeriksaan dan konsultasi ke dokter untuk mengetahui diagnosis dan pengobatan yang tepat.