Radioterapi atau terapi radiasi adalah prosedur medis untuk menangani penyakit kanker. Tujuan radioterapi adalah untuk membunuh sel-sel kanker, menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker, serta mencegah kambuhnya penyakit kanker.
Radioterapi bisa diberikan melalui pemaparan sinar-X, penanaman implan di dalam tubuh, serta melalui obat minum dan suntik. Agar hasilnya lebih maksimal, radioterapi sering digunakan bersamaan dengan kemoterapi dan operasi pengangkatan kanker.
Perlu diketahui, meski dapat membasmi dan menghambat pertumbuhan sel kanker, radioterapi juga bisa merusak sel-sel yang sehat. Akan tetapi, efek samping ini umumnya tidak permanen. Untuk meminimalkan efek samping tersebut, radioterapi perlu dilakukan dengan hati-hati atau hanya pada area tubuh yang terserang kanker.
Dokter akan mempertimbangkan tindakan radioterapi dengan tujuan seperti berikut ini:
Radioterapi tidak bisa dilakukan di semua kondisi, terutama pada masa kehamilan. Ibu hamil tidak boleh menjalani radioterapi, karena terapi ini dapat berakibat fatal pada janin di dalam kandungan. Oleh sebab itu, pasien wanita yang berencana menjalani terapi radiasi dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan seks.
Sama seperti pasien wanita, pasien pria juga dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan intim selama menjalani radioterapi. Pada kasus tertentu, pasien pria disarankan untuk tetap menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan intim sampai beberapa bulan setelah radioterapi selesai.
Sebelum radioterapi dilakukan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan apakah prosedur ini aman dan tepat dilakukan, sesuai dengan kondisi pasien. Setelah itu, dokter akan menentukan dosis serta frekuensi radioterapi, sesuai dengan jenis dan stadium kanker yang dialami pasien.
Dokter juga akan melakukan simulasi radiasi yang terdiri dari beberapa tahap, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Ada tiga jenis radioterapi yang sering digunakan untuk menangani penyakit kanker. Penerapannya pun berbeda-beda, tergantung kondisi pasien serta ukuran dan jenis kankernya. Berikut ini adalah jenis-jenis radioterapi yang dimaksud dan penjelasannya:
Radioterapi eksternal adalah jenis terapi radiasi yang dilakukan dengan mengarahkan sinar-X atau sinar proton ke bagian tubuh yang terserang kanker. Terapi ini tidak menimbulkan sakit dan pasien umumnya bisa langsung pulang setelah pengobatan selesai dilakukan.
Radioterapi eksternal biasanya berlangsung selama 10–30 menit setiap sesinya. Terapi ini dapat dilakukan dua kali dalam seminggu.
Radioterapi internal atau brachytherapy dilakukan dengan cara memasukkan implan radioaktif ke dalam tubuh pasien, tepatnya di dekat lokasi tumbuhnya sel-sel kanker. Implan ini bisa dibiarkan di dalam tubuh selama beberapa hari atau permanen, tergantung pada jenis kanker yang diderita pasien.
Pada kasus di mana implan dibiarkan permanen di dalam tubuh, hal tersebut tak perlu dikhawatirkan karena kadar radiasi dari implan akan menurun seiring waktu.
Radioterapi sistemik adalah jenis terapi radiasi yang dilakukan dengan memasukkan obat-obatan ke dalam tubuh pasien. Obat ini bisa ditelan oleh pasien atau disuntikkan melalui pembuluh darah.
Radioterapi sistemik atau terapi radioisotop sering digunakan pada penderita kanker tiroid dan kanker prostat. Radioterapi jenis ini mengharuskan pasien untuk dirawat di rumah sakit dalam waktu yang lebih lama.
Dokter akan memonitor kondisi pasien selama pasien menjalani terapi radiasi. Dokter juga akan menjalankan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui respons pasien terhadap terapi. Jika pasien mengalami efek samping, dokter akan memberikan obat-obatan untuk meredakan efek samping tersebut.
Perlu diketahui, efektivitas radioterapi bisa berbeda-beda pada setiap pasien. Beberapa pasien harus menjalani radioterapi sampai berminggu-minggu atau berbulan-bulan agar hasilnya bisa terlihat.
Seperti jenis pengobatan lainnya, radioterapi juga berpotensi menimbulkan sejumlah efek samping. Biasanya, efek samping ini akan hilang setelah radioterapi berakhir. Beberapa efek samping radioterapi yang dimaksud adalah: