Asma merupakan penyakit pernapasan kronis yang biasanya muncul pada masa anak-anak. Anak yang punya asma umumnya akan memunculkan tanda khas seperti sesak napas, batuk-batuk, nyeri di bagian dada, hingga mengi (bunyi ‘ngik-ngik’ saat bernapas) ketika gejalanya kambuh. Orangtua harus sigap untuk menangani asma pada anak karena gejala penyakit ini mirip-mirip dengan masalah pernapasan lainnya. Pertanyaannya, kapan waktu yang tepat untuk periksa ke dokter kalau curiga anak sakit asma?
Yuk, cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut.
Gejala asma pada anak bisa muncul di usia berapa pun. Bahkan, sebetulnya sudah bisa terdeteksi sejak bayi. Oleh karena itu, sebelum terlambat, sebaiknya segera bawa si kecil berobat ke dokter spesialis anak bila Anda melihat mereka mengalami gejala asma yang berulang.
Apalagi bila anak juga memunculkan gejala sakit asma yang tidak biasa seperti:
Penting dipahami bahwa tidak semua anak mengalami gejala asma yang sama. Bahkan, gejalanya pun dapat berbeda-beda dan terus memburuk dari waktu ke waktu. Maka itu, semakin cepat anak dibawa ke dokter, maka akan semakin baik.
Bila sesak yang dialami anak sudah mengganggu aktivitasnya, segera bawa ke dokter. Mungkin anak Anda perlu pertolongan segera.
Seperti yang sudah disinggung di awal, gejala asma pada anak sering kali mirip dengan masalah pernapasan lain. Mulai dari yang dianggap ringan seperti batuk dan pilek, hingga kondisi medis lain yang agak lebih serius layaknya pneumonia dan bronkitis. Itu sebabnya, penting untuk mengobati gejala asma pada anak dengan cepat dan tepat begitu Anda mengenalinya.
Tanpa perawatan yang baik, gejala asma yang dialami si kecil bisa semakin memburuk. Hal tersebut pun dapat menyebabkan anak harus dirawat di rumah sakit karena mengalami komplikasi yang berbahaya. Jadi, bila Anda curiga anak sakit asma, jangan ragu untuk segera membawanya berobat ke dokter spesialis anak.
Hal pertama yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis asma pada anak adalah menanyakan seputar riwayat kesehatannya serta gejala yang mereka keluhkan. Beri tahu dokter bila si kecil, Anda atau pasangan (bahkan keduanya), punya riwayat asma, alergi, eksim, atau masalah pernapasan lainnya.
Sampaikan juga terkait gejala yang belakangan ini sering dikeluhkan si kecil secara detail. Termasuk kapan gejala biasanya muncul dan seberapa sering anak mengalami gejala tersebut. Informasi ini sangat penting karena dapat membantu dokter untuk memantapkan diagnosis.
Sembari menanyakan tentang riwayat kesehatan anak, dokter biasanya akan memeriksa degup jantung dan paru-paru anak. Dokter juga akan meminta anak untuk menjalani tes spirometri dan peak flow meter. Kedua tes ini dapat menggambarkan apakah fungsi paru-paru anak bekerja dengan baik atau tidak.
Bila diperlukan, si kecil juga dapat diminta menjalani tes pencitraa. Rencana perawatan asma ini bertujuan untuk mengendalikan asma dan mencegah kekambuhan gejalanya.