Peradangan yang terjadi di saluran pernapasan meningkatkan produksi lendir atau dahak di paru-paru. Dahak yang berlebih ini akan menyumbat saluran udara dan menyebabkan Anda batuk terus-menerus. Batuk yang tak kunjung berhenti tentunya sangat menguras energi dan tubuh pun menjadi lemas. Selain istirahat, memperbanyak konsumsi cairan, dan minum obat batuk, ada teknik batuk efektif yang bisa membantu Anda meredakan batuk. Bagaimana melakukannya?
Batuk efektif bertujuan mengeluarkan dahak yang menumpuk di bagian dalam paru-paru. Teknik batuk ini akan mengangkat seluruh dahak di saluran pernapasan secara maksimal sehingga aliran udara kembali lancar dan batuk menerus yang dialami pun bisa mereda. Dengan begitu, Anda tak perlu mengeluarkan energi terlalu banyak ketika batuk.
Dalam kondisi normal, lendir atau dahak berfungsi melindungi organ dan dinding saluran napas dari iritan atau partikel kotor yang terhirup saat bernapas. Dahak juga membantu refleks batuk untuk mengeluarkan iritan dari saluran pernapasan.
Namun, saat muncul gangguan sistem pernapasan, seperti infeksi virus atau bakteri, terjadi peningkatan produksi dahak. Volume dahak yang berlebih memicu terjadinya batuk berdahak secara menerus.
Dilansir dari Cleveland Clinic, batuk yang terjadi terus-menerus sebenarnya tidak efektif mengeluarkan dahak dan iritan yang menyumbat saluran napas. Saluran udara pun tetap terhambat.
Pada penyakit yang menyebabkan kerusakan serius pada paru, seperti PPOK, batuk menerus yang tak terkendali akan menekan dahak dan gas terperangkap di paru-paru. Akibatnya, udara yang membawa oksigen semakin sulit untuk masuk.
Batuk efektif biasa diterapkan untuk membersihkan saluran napas pada penderita PPOK. Tak hanya untuk PPOK, metode ini juga berhuna untuk memperbaiki kemampuan pernapasan dan fungsi paru pada penderita emfisema, asma, fibrosis, dan penyakit infeksi pernapasan lainnya.
Teknik batuk efektif mengandalkan pergerakan saluran napas. Itu sebabnya, mempraktikkan metode ini bisa memperkuat ketahanan sekaligus meningkatkan relaksasi otot-otot sistem pernapasan.
Metode batuk efektif akan meliputi teknik napas dalam dan batuk kencang secara langsung. Dalam artikel ilmiah berjudul Forced Expiratory Technique, Directed Cough kombinasi teknik pernapasan dalam dan batuk atau mengembuskan napas secara langsung terbukti dapat membersihkan saluran napas dari hasil sekresi atau dahak berlebih.
Cara itu juga mampu memperbaiki pola pernapasan yang tidak efisien, seperti terlalu cepat sehingga menyebabkan napas pendek. Oleh karena itu, metode batuk ini terus diterapkan sebagai terapi untuk membantu pengobatan pasien dengan masalah pernapasan.
Metode ini bisa dilakukan oleh siapa pun dan tidak memerlukan alat bantu khusus. Anda hanya perlu menyiapkan beberapa bahan untuk mempersiapkan tempat membuang dahak, seperti:
Pastikan setelahnya Anda membuang dahak ke tempat yang tidak mengontaminasi udara, air, atau benda sehingga bisa terhirup atau terkena orang lain. Buanglah ke dalam saluran WC, kemudian siram hingga bersih.
Seperti yang telah dijelaskan, metode batuk efektif dikombinasikan dengan teknik pernapasan dalam atau active cycle of breathing technique (ACT). Teknik pernapasan ini dilakukan dengan cara mengambil napas lalu menahanya selama beberapa detik kemudian dikeluarkan.
Menahan napas berfungsi membiarkan udara masuk ke bagian belakang dahak sehingga dahak lepas dari dinding saluran napas dan bisa dikeluarkan melalui batuk dengan maksimal.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan teknik batuk efektif:
Namun, untuk memperoleh manfaat batuk efektif dengan maksimal, metode ini harus dilakukan dengan benar. Jika ragu menerapkan teknik yang salah, Anda bisa meminta bantuan dokter atau terapis untuk mengajarkan Anda terlebih dulu.
Cobalah untuk melakukan metode batuk efektif secara rutin setiap kali gejala batuk menerus muncul. Semakin sering dilatih, Anda akan semakin terbiasa mengendalikan gejala batuk menerus dan menyimpan lebih banyak energi untuk beristirahat dan menjalani pengobatan.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.