Berita Kesehatan
Terapi Hidrogen Bantu Penanganan Happy Hipoxia
Selasa, 29 Sep 2020 09:02:38

Gejala hipoxia bukan spesifik terjadi pada Pasien Covid-19 saja. Menurut dr. Bintang Cristo Fernando, SpBS, Kepala Instalasi Gawat Darurat dan tim medis Covid-19 RS PGI Cikini, Jakarta, apabila kondisi seseorang memiliki gangguan atau kerusakan paru paru, maka bisa berisiko menimbulkan gejala hipoxia, akibat ketidak mampuan memberikan oksigen yang cukup ke jaringan dan sel tubuh.

“Contoh yang paling sering memang pada pasien yang menderita infeksi paru, penyakit paru obstruksi kronik, serta tumor paru atau hingga ke keganasan yang menyebar ke parenkim paru,”tutur dokter Bintang. Manifestasi hipoxia klinisnya mulai dari saluran napas atas hingga ke organ paru paru. “Apabila infeksi terjadi dan bergejala berat, artinya paru paru manusia sudah mulai berkurang kemampuannya untuk memberikan suplai oksigen yang cukup ke jaringan dan sel tubuh,” jelas dokter Bintang.

Hipoxia merupakan kondisi dimana tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Menurut dokter Bintang, kondisi hipoxia ini biasa terjadi di jaringan dan sel yang kemudian dapat menimbulkan gejala atau keluhan klinis. “Berbeda dengan hipoksemia, dimana terjadi kondisi kekurangan oksigen di dalam darah. Kondisi hipoksemia kemudian dapat menimbulkan hipoksia,”ucap dokter spesialis bedah saraf ini.

Hidrogen Diteliti Bantu Hambat Radikal Hidroksil dan Peradangan Paru 

Berdasarkan hasil penelitian Scientific Report, yang diterbitkan situs penelitian NCBI, terapi hidrogen memperbaiki cedera paru yang diinduksi hipoxia .

Pada penelitian ini dinyatakan, bahwa hidrogen dapat memperbaiki cedera paru paru yang diinduksi hipoxia dengan menghambat produksi radikal hidroksil (radikal bebas yang sangat reaktif) dan peradangan di paru-paru.

“Secara molekular, paru paru sering cedera akibat adanya pembentukan radikal hidroksil. Menurut tanggapan saya pada penelitian tersebut, dengan penggunaan hidrogen dalam jumlah konsentrasi tinggi (berikatan dengan air) akan menghambat sistem inflamasi di dalam paru paru, sehingga mencegah dan mengurangi terjadinya kerusakan paru yang lebih luas atau massif dengan menghambat faktor-faktor peradangan dan inflamasi, “ jelas dokter Bintang menanggapi penelitian tersebut. 

Penggunaan hidrogen untuk menjaga kesehatan dan bantu pencegahan berbagai penyakit di Indonesia sudah mulai diterapkan sebagian masyarakat. Hal ini diakui oleh Leonardo Wiesan, pendiri perusahaan LiveWell Global, distributor Hydro-Gen Fontaine PEM &Inhaler dari Korea Selatan yang merupakan mesin generator portabel penghasil air bermolekul hidrogen tinggi.

“Saat ini permintaan terhadap Hydro-Gen Fontaine PEM & Inhaler semakin tinggi. Saya rasa masyarakat Indonesia mulai memahami manfaat air hidrogen. Masyarakat di negara maju sepeti Jepang, Korea , China sudah banyak menggunakan air minum berkandungan hidrogen sehari-harinya untuk menjaga kesehatan,” ujar Leonardo.

Leonardo juga menjelaskan, air dan inhalasi hidrogen juga telah mendapat respon positif dari para peneliti dunia untuk membantu perawatan pasien Covid-19 di Tiongkok. “ Hal ini bisa dilihat dalam jurnal Therapeutic Advances in Respiratory Disease yang diterbitkan situs penelitian NCBI berjudul Covid-19 dan Inhalasi Hidrogen. Di artikel tersebut, tertulis mengenai laporan Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok yang merekomendasikan terapi inhalasi perpaduan oksigen dan hidrogen pada perawatan pada pasien Covid-19 dengan pneumonia Tiongkok,” kata Leonardo.

Mengingat happy hypoxia sangat berbahaya bila tidak ditangani segera, penting bagi pengidap COVID-19 untuk mewaspadai gejala kondisi tersebut. Segera kunjungi rumah sakit bila kamu mengalami gejala-gejala seperti batuk, denyut jantung meningkat atau melambat, nafas menjadi cepat, sesak napas, berkeringat, dan penurunan kesadaran. Kamu harus segera membuat janji di rumah sakit pilihan untuk melakukan pemeriksaan.

Pengobatan happy hypoxia bertujuan untuk memasukkan lebih banyak oksigen ke dalam tubuh pengidap. Dokter mungkin akan memberikan oksigen melalui kanul hidung atau melalui sungkup masker yang menutupi hidung dan mulut. Bagi banyak orang, cara ini cukup untuk membuat tingkat oksigen dalam tubuh kembali normal.

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. COVID-19: How do we explain 'happy' hypoxia?.
Science Daily. Diakses pada 2020. Study explains potential causes for 'happy hypoxia' condition in COVID-19 patients.
WebMD. Diakses pada 2020. Hypoxia and Hypoxemia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Hypoxemia.