Jika anak mengalami gigi berlubang terlalu dini, gigi di sebelahnya akan bergeser. Sehingga gigi berlubang yang akan tumbuh lagi tidak memiliki ruang. Kerusakan gigi berlubang pada anak harus dicegah. Jika tidak, gigi berlubang harus diobati dan dapat menyebabkan rasa sakit pada anak.
Gigi berlubang pada anak bisa dicegah dengan mengajarkan kebiasaan sederhana merawat gigi. Kebiasaan ini harus dimulai sejak dini, karena kerusakan gigi dapat berkembang setelah gigi pertama tumbuh. Berikut beberapa langkah sederhana untuk mencegah gigi berlubang pada anak:
Seiring dengan pertumbuhan gigi permanen anak, dokter gigi dapat membantu mencegah pembusukan dengan memberikan sapuan tipis resin (atau sealant) ke gigi bagian belakang. Area tersebut adalah tempat mengunyah dilakukan. Lapisan pelindung ini menjaga agar bakteri tidak mengendap di celah molar yang sulit dijangkau.
Jika orangtua rentan terhadap kerusakan gigi atau penyakit gusi, anak pun mungkin berisiko lebih tinggi. Terkadang kebiasaan menyikat gigi terbaik dan flossing pun tidak dapat mencegah lubang.
Saat anak bertambah besar, masalah gigi yang dihadapi biasanya seputar kerapihan atau estetika gigi. Perawatan ortodontik mungkin diperlukan lebih awal. Anak mungkin perlu menggunakan kawat gigi atau peralatan korektif berbahan plastik bening jika usianya sudah 7 tahun.
Merapikan gigi dengan ortodontis pada usia muda bisa lebih mudah dan lebih efektif dalam jangka panjang. Gigi anak-anak yang lebih muda dapat diposisikan dengan perangkat ortodontik yang cukup kecil, sehingga mencegah perawatan yang lebih rumit di kemudian hari. Itulah pentingnya pemeriksaan rutin dan kebersihkan gigi yang baik agar dapat membantu mencegah perawatan gigi yang ekstensif.