Otitis eksterna adalah penyakit yang terjadi karena adanya peradangan pada daun telinga atau liang telinga. Daun telinga atau liang telinga merupakan saluran dari lubang telinga sampai gendang telinga. Penyebab paling umum peradangan pada bagian tersebut adalah masuknya air ke telinga dan tidak dikeringkan.
Air yang masuk ke dalam telinga membentuk “tempat tinggal†untuk bakteri atau jamur tumbuh dan berkembang. Otitis eksterna umumnya terjadi karena infeksi bakteri Staphylococcus aureus atau Pseudomonas aeruginosa. Infeksi menjadi lebih mudah terjadi karena air atau debu yang masuk merusak lapisan kulit di liang telinga. Padahal, bagian tersebut berfungsi untuk mencegah bakteri atau jamur menempel pada liang telinga.
Lapisan kulit pada liang telinga juga berfungsi untuk mencegah bagian tersebut menjadi terlalu lembap. Rusaknya lapisan kulit ini bisa menyebabkan bakteri atau jamur menempel pada liang telinga dan menyebabkan infeksi. Penyakit ini bisa dikenali melalui beberapa gejala yang ditunjukkan, termasuk keluarnya cairan dari telinga.
Pada awalnya, gejala yang muncul sebagai tanda dari penyakit ini bersifat ringan dan tidak terlalu disadari. Tapi, seiring berjalannya waktu biasanya gejala akan menjadi lebih buruk, terutama jika tidak ditangani dengan tepat. Otitis eksterna membutuhkan penanganan yang tepat dan segera untuk menghindari infeksi menyebar dan menjadi lebih buruk.
Otitis eksterna yang bersifat ringan menunjukkan gejala berupa rasa gatal dan kemerahan pada liang telinga. Kondisi ini juga memicu gejala berupa sakit pada daun telinga, terutama saat ditarik atau ditekan akan keluar cairan bening yang tidak berbau.
Pada kondisi yang lebih berat, otitis eksterna menyebabkan liang telinga menjadi semakin merah dan muncul rasa gatal yang tak tertahankan. Kondisi ini juga menyebabkan rasa sakit yang lebih parah dibanding otitis eksterna ringan. Biasanya, cairan yang keluar pada kondisi ini akan lebih banyak, bahkan bisa dibarengi dengan keluarnya nanah atau cairan berwarna kuning kehijauan dari telinga. Otitis eksterna yang sudah berat akan menyebabkan liang telinga terasa penuh akibat penyumbatan karena cairan atau kotoran.
Pada tahap yang paling parah, penyakit ini bisa menyebabkan gejala yang lebih luas. Otitis eksterna yang parah bisa memicu nyeri hebat yang menjalar ke wajah, leher, dan kepala. Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan daun telinga menjadi lebih bengkak dan merah. Otitis eksterna yang parah bisa menyebabkan pengidapnya mengalami demam dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Ada berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang bisa mengalami kondisi ini, antara lain:
Orang yang suka berenang menjadi yang paling rentan mengalami gangguan kesehatan ini. Hal itu yang kemudian menyebabkan otitis eksterna juga dikenal dengan istilah swimmer’s ear. Risiko infeksi meningkat pada orang yang berenang di tempat yang banyak mengandung bakteri.
Pada dasarnya, manusia membutuhkan kotoran telinga dalam jumlah yang cukup. Sebab, kotoran telinga berperan dalam melindungi liang telinga. Kotoran yang terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa meningkatkan risiko infeksi pada telinga.
Kondisi ini sering terjadi karena kebiasaan membersihkan atau mengorek telinga. Jangan pernah menggaruk liang telinga dengan kuku atau benda keras lain yang bisa menyebabkan pengelupasan kulit dan memudahkan bakteri tumbuh.