Oksigen adalah hal vital bagi semua makhluk hidup. Namun bagi beberapa orang dengan kondisi medis tertentu, terkadang diperlukan alat bantu pernapasan atau terapi oksigen. Tentunya, penggunaan alat bantu pernapasan harus atas petunjuk dokter.
Bagi orang dengan kondisi medis yang mengganggu pernapasan, dokter akan memberi instruksi seberapa banyak oksigen yang diperlukan setiap menitnya. Selain itu, penting juga untuk tahu kapan alat bantu pernapasan diperlukan.Ada yang memerlukan saat beraktivitas berat atau tidur. Ada juga yang membutuhkan alat bantu pernapasan seharian penuh. Diagnosis ini akan diberikan setelah memeriksa kondisi tubuh secara keseluruhan.
Siapa yang membutuhkan alat bantu pernapasan?
Beberapa pasien yang memerlukan alat bantu pernapasan di antaranya mereka yang menderita:
- Asma
- Bronkitis kronis
- Penyakit paru obstruktif kronis
- Fibrosis kistik
- Gagal jantung kongestif
- Kanker paru-paru
- Pneumonia
- Sleep apnea
- Emfisema (masalah pada kantung udara di paru-paru)
- Fibrosis paru
Jenis alat bantu pernapasan
Berdasarkan resep dari dokter, akan diketahui jenis alat bantu pernapasan apa yang paling cocok untuk kondisi setiap orang. Beberapa jenis alat bantu pernapasan yang umum digunakan di antaranya:
-
Konsentrator oksigen portable
Sesuai dengan namanya, ini adalah alat bantu pernapasanÂ
portable yang bisa digunakan di mana saja, tidak hanya di rumah. Beberapa model bisa digunakan sembari menggunakan daya listrik, sementara sebagian lainnya menggunakan tenaga baterai.
Selanjutnya ada tabung berbentuk seperti termos yang bisa menyimpan oksigen dalam bentuk cairan (
liquid). Namun saat digunakan, cairan ini akan terkonversi menjadi gas sehingga bisa dihirup. Dalam satu tabung muatannya sekitar 45 kg, jadi perlu diisi ulang setiap minggunya.
-
Compressed oxygen gas tank
Mirip seperti jenis alat bantu pernapasan nomor 2 di atas, namunÂ
compressed oxygen gas tank lebih jarang dipilih. Cara kerjanya sama, yaitu mengkompres oksigen dengan tekanan tinggi di dalam silinder metal atau tabung. Namun perlu diingat bahwa tabung ini sangat berat dan tidak bisa dipindah-pindah.
CPAP berarti Continuous Positive Airway Pressure yang bisa mengeluarkan oksigen dari selang ke masker yang menutupi hidung. Biasanya, mesin CPAP digunakan penderitaÂ
sleep apnea atau masalah pernapasan lainnya.
Bagi penderita asma, nebulizer umum digunakan untuk membantu pernapasan. Lewat selangnya, ada pengobatan aerosol yang bisa terhirup dengan menempelkan masker ke hidung dan mulut.
Jenis alat bantu pernapasan lain yang bisa digunakan di rumah adalahÂ
oximetry meters yang bisa dipasang di pergelangan tangan atau ujung jari. Hanya dalam hitungan detik, alat ini akan membaca detak jantung dan saturasi kadar oksigen dalam darah.Seiring dengan kecanggihan teknologi, alat sepertiÂ
oximetry meters juga bisa disinkronisasi dengan teknologi kesehatan lain.
Alat bantu pernapasan berikutnya adalah suction machines yang membantu membersihkan lendir dari saluran pernapasan pasien. Tujuannya agar pasien bisa bernapas lebih lega. Bentuknya adalah selang yang terhubung denganÂ
suction machines. Cara kerjanya dengan tekanan untuk menstimulasi pembersihan lendir.
Penting diketahui sebelum menggunakan alat bantu pernapasan
Memang benar bahwa oksigen adalah gas yang aman, namun tetap saja ada risiko berbahaya apabila digunakan sendiri di rumah, tanpa supervisi dari tenaga medis. Untuk itu, beberapa hal yang penting diketahui sebelum menggunakan alat bantu pernapasan di antaranya:
- Tidak merokok di dekat alat bantu pernapasan, termasuk peralatan mudah terbakar seperti lighter atau korek
- Harus berjarak 2 meter atau lebih dari sumber panas seperti kompor
- Jangan gunakan bahan mudah terbakar seperti cairan pembersih, thinner, spray aerosol
- Pastikan posisi kontainer oksigen tetap tegak
- Siagakan alat pemadam kebakaran di dekat lokasi alat bantu pernapasan
Beberapa alat bantu pernapasan harus digunakan bersama dengan aksesori tertentu. Tanyakan kepada pihak dokter atau rumah sakit apa saja yang perlu dipersiapkan, termasuk bagaimana prosedur isi ulangnya secara berkala.