Idealnya, mengurangi cahaya di kamar tidur hingga melakukan relaksasi sebelum naik ke tempat tidur dapat membantu mewujudkan istirahat berkualitas. Namun apa jadinya jika batuk malam hari membuat semuanya berantakan? Jika terus menerus terjadi hingga lebih dari 3 pekan, sudah saatnya berkonsultasi ke dokter.
Pada sebagian besar kasus, jika batuk di saat beristirahat ini disebabkan oleh infeksi, maka akan mereda dengan sendirinya. Caranya bisa dengan mengonsumsi obat atau melakukan cara untuk meredakannya sendiri di rumah.
Kenali penyebab batuk
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab batuk. Jika penyebabnya sudah diketahui pasti, maka akan lebih mudah menerapkan cara mengatasi yang efektif.Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan batuk malam hari di antaranya:
- Asma
- Alergi
- Infeksi virus
- Infeksi bakteri
- Merokok
- Konsumsi obat tertentu
- Penyakit paru obstruktif kronis
- GERD
- Cystic fibrosis
- Batuk rejan
Namun jika penyebab batuk sama sekali tidak diketahui, konsultasi dengan dokter dapat membantu mengetahui diagnosisnya. Dokter bisa melakukan pemeriksaan yang meliputi X-ray, tes laboratorium, atau CT scan untuk tahu apa pemicunya.Jika masalahnya ada pada kebiasaan buruk merokok, coba berhenti dan lihat perbedaan signifikan yang mungkin terjadi.
Cara tidur nyenyak tanpa batuk malam hari
Umumnya, batuk dibedakan menjadi batuk kering dan basah. Batuk basah disebut jugaÂ
productive cough dengan ciri banyaknya lendir saat batuk.Cara mengurangi batuk basah yang mengganggu tidur bisa dengan:
-
Tidur dengan kepala lebih tinggi dari dada
Tidur dalam posisi terlentang dapat mengakibatkan penumpukan lendir di tenggorokan. Ini akan memicu seseorang terbatuk. Untuk menghindarinya, susun bantal sehingga kepala dan leher berada dalam posisi lebih tinggi. Namun jangan terlalu tinggi karena justru dapat menyebabkan nyeri di leher.
Mengonsumsi obat batuk jenis ekspektoran dapat mengencerkan dahak di saluran pernapasan sehingga lebih mudah dikeluarkan. Pastikan jenis obat serta dosisnya sudah tepat agar cara kerja obat benar-benar efektif.
Mengonsumsi sedikit madu sebelum tidur dapat membantu meredakan batuk malam hari. Terlebih, madu memiliki khasiat yang sama efektifnya seperti obat jenisÂ
dextromethorpan dalam mengencerkan dahak.
Minuman hangat juga dapat membantu menenangkan tenggorokan yang mengalami iritasi akibat batuk terus menerus. Tak hanya itu, air hangat juga dapat mengencerkan dahak. Anda juga bisa menambahkan madu, lemon, teh herbal, atau kaldu. Sebaiknya, minuman ini dikonsumsi satu jam sebelum tidur.
Mandi air hangat sebelum tidur juga dapat membantu tidur lebih nyenyak. Ini terjadi karena uap dari air hangat membantu mengencerkan dahak di dada serta area sinus. Dengan demikian, saluran pernapasan akan menjadi lebih lega.Lalu, bagaimana dengan batuk kering? Pemicu batuk kering pun beragam, bisa karena kondisi medis seperti GERD, asma, hingga infeksi saluran pernapasan atas. Meski lebih jarang, batuk kering juga bisa menjadi indikasi batuk rejan atauÂ
whooping cough.Beberapa cara yang dapat mewujudkan tidur nyenyak tanpa batuk kering adalah:
-
Konsumsi permen pelega tenggorokan
Permen pelega tenggorokan biasanya mengandungÂ
menthol yang dapat melegakan area sekitar sinus. Ada juga jenis permen yang mengandung vitamin C sehingga dapat meredakan panas dalam. Manapun jenis permen yang dipilih, pastikan menuntaskannya sebelum berbaring demi menghindari risiko tersedak.
-
Minum dekongestan atau antitusif
Obat jenis dekongestan dapat membantu mengurangi penumpukan dahak yang kerap mengganggu tidur malam hari. Selain itu, antitusif juga dapat mencegah batuk dengan mengurangi refleksnya. Jenis obat semacam ini dapat menghindari seseorang batuk kering di tengah malam.
Perbanyak minum cairan dan pastikan tubuh terhidrasi agar tenggorokan tetap lembap. Kondisi ini dapat mencegah terjadinya iritasi yang memicu batuk. Minumlah 8 gelas air setiap harinya, namun berhenti satu jam sebelum waktu tidur untuk mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari.Cara lain untuk meredakan batuk malam hari bisa dengan menggunakanÂ
humidifier agar udara ruangan menjadi lebih lembap. Namun, pastikan udara tidak menjadi terlalu lembap karena dapat memicu asma. Bila perlu, gunakan alat pengukur kelembapan udara dengan rekomendasi tidak lebih dari 50%.