Gigi gingsul bisa menjadi keunikan tersendiri. Banyak orang menilai gingsul membuat senyuman pemiliknya bertambah manis.Â
Tetapi dilema pada pemilik kondisi gigi ini bisa saja terjadi. Dilema yang terjadi adalah ketika gigi gingsul justru menimbulkan efek tidak baik pada struktur gigi dan menimbulkan rasa sakit pada area mulut dan rahang.Â
Yuk, simak lebih lanjut mengenai kondisi gigi gingsul yang perlu Anda ketahui di bawah ini.
Gingsul pada gigi adalah gigi taring yang telat tumbuh. Gigi taring memiliki rentan waktu yang diperlukan untuk tumbuh yaitu sekitar 10 bulan (dari jarak mulai lepasnya gigi taring dari gigi susu sampai gigi taring permanen). Berbeda dari jarak tanggal gigi yang lain yang tidak memerlukan waktu lama untuk berganti.
Ketika gigi taring ini telat tumbuh, karena fase pergantiannya lama, jatah tempat untuk gigi taring baru kemudian terambil oleh gigi-gigi lain di sekitarnya.Â
Pada akhirnya, saat gigi taring mulai muncul ke permukaan, ruangnya untuk tumbuh sudah habis. Oleh karena gigi taring harus tumbuh dan tetap keluar ke permukaan, maka posisinya jadi tidak sejajar dengan gigi lain dan menjadi gingsul .
Gingsul tumbuh karena gigi susu yang tanggal secara prematur, bisa karena bersinggungan dengan benda keras ataupun karena kecelakaan.Â
Gigi susu yang tanggal prematur ini tidak memberikan ruang yang cukup untuk gigi permanen yang akan tumbuh nantinya, sehingga terjadi penjejalan.Â
Faktor keturunan juga bisa menjadi penyebab tumbuhnya gingsul, begitu juga malnutrisi.
Pada istilah kedokteran gigi, posisi ini disebut ektopik atau menonjol. Sebenarnya, semua gigi berpotensi mengalami ektopik atau gingsul, tetapi gigi taring adalah gigi yang paling sering mengalami keadaan gingsul karena urutan tumbuhnya paling akhir.
Gingsul memang memiliki dampak negatif yang serius jika hal tersebut tidak dibenahi segera. Kondisi ini akan menimbulkan dampak seperti gigi impaksi. Impaksi adalah gigi yang tidak berkembang dengan baik sehingga terasa sangat menyakitkan.Penyebab impaksi adalah kondisi gigi yang mendorong bahkan menumpuk di beberapa susunan gigi yang lain.
Selain impaksi, Anda juga akan mengalami kesulitan saat membersihkan gigi tersebut, karena gingsul berada di posisi yang menyempil dan menutupi gigi yang lebih dahulu muncul. Kotoran yang sulit dibersihkan ini akan menumpuk dan membuat gigi menjadi bolong atau timbul kikisan yang sulit dibersihkan.
Ada dua langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki perawatan pada gigi (salah satunya adalah behel). Perawatan yang dilakukan adalah dengan memberikan ruang baru pada gingsul setelah melalui prosedur operasi pencabutan gingsul.
Proses pencabutan gigi gingsul ini sebetulnya masuk pada jajaran tindakan operasi kecil pada mulut. Meski begitu, operasi gigi ini tetap memiliki risiko tertentu, misalnya risiko infeksi. Terutama bila memang Anda pernah memiliki masalah kesehatan tertentu sebelumnya.Â
Oleh karena itu, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu mengenai gigi yang ingin dicabut dengan dokter gigi Anda. Dokter mungkin akan memberikan obat antibiotik sebelum dan sesudah pencabutan dilakukan guna menghindari infeksi.
Beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi setelah operasi yaitu penyakit hati, sistem imun yang terganggu, penyakit sendi, dan cacat jantung bawaan.Â
Sebelum gigi Anda dicabut, dokter akan menyuntikkan obat bius lokal di area gusi sekitar gigi yang akan dicabut. Anda tidak perlu terlalu khawatir karena proses pembiusan tidak akan terasa sakit.Â
Usai pencabutan gigi, Anda bisa langsung pulang ke rumah dan pemasangan behel dilakukan ketika area gigi yang dicabut sudah pulih untuk meratakan jarak antar ruang gigi yang sebelumnya tertutup oleh gingsul.
Sebenarnya, gingsul tidak harus dicabut selama tidak mengganggu, terutama bila posisi gigi ini tidak terlalu maju dan jauh bergeser dari susunan lurus gigi.
Namun, pencabutan gigi mungkin diperlukan jika gigi memiliki masalah overcrowding di mana gigi tumbuh dengan kepadatan berlebih yang membuatnya saling tumpang tindih.
Bagi Anda yang lebih percaya diri dengan tampilan gigi yang rapi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gigi berantakan selain melalui prosedur operasi cabut gigi. Berikut beberapa di antaranya:
Metode ini telah banyak digunakan bagi yang ingin membuat tampilan gigi menjadi lebih rapi. Kawat gigi bisa digunakan oleh berbagai kalangan usia, tapi penggunaannya akan memberi hasil lebih baik pada anak-anak karena jaringan tulang dan gusinya lebih fleksibel dan lentur.
Kawat gigi juga terdiri dari beberapa pilihan, seperti kawat gigi logam, keramik, dan kawat gigi berbahan plastik transparan.
Jenis kawat gigi yang paling umum digunakan adalah kawat gigi berbahan metal dengan tambahan karet berwarna-warni. Kawat gigi jenis ini cocok digunakan bagi orang-orang yang memiliki susunan gigi yang lebih berantakan.
Serupa dengan kawat gigi, metode ini dilakukan untuk meluruskan susunan gigi. Bedanya, metode ini menggunakan bantuan perangkat yang akan membuat proses meratakan gigi jadi lebih singkat.
Salah satunya adalah menggunakan alat bernama Acceledent. Nantinya, alat ini akan bekerja secara otomatis mendorong gigi yang bengkok dengan lembut ke arah posisi kawat gigi.
Bagaimanapun, membenarkan posisi gigi gingsul tidak bisa sembarangan dan harus disesuaikan dengan kondisi susunan gigi yang Anda miliki.
Anda mungkin perlu melalui proses rontgen gigi untuk mengetahui posisi gigi dan melihat adanya gigi yang akan tumbuh sebelum memulai perawatan. Maka dari itu, konsultasikan dahulu kepada dokter gigi untuk mengetahui perawatan yang tepat untuk gigi Anda.