Berbagai gangguan pada telinga dapat dialami, salah satunya adalah gendang telinga yang pecah. Pecahnya gendang telinga terjadi ketika adanya robekan atau lubang pada lapisan membran timpani. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan rasa nyeri pada telinga.
Beragam penyebab menjadi faktor pemicu gendang telinga pecah, salah satunya adalah barotrauma. Umumnya, penyelam dan orang-orang yang sering bepergian dengan pesawat sangat rentan mengalami barotrauma. Lalu, mengapa barotrauma dapat menyebabkan gendang telinga pecah? Berikut ini ulasannya.
Barotrauma adalah gangguan kesehatan pada telinga ketika terjadi cedera dalam telinga akibat adanya perubahan tekanan udara atau tekanan dalam air secara mendadak. Barotrauma umum terjadi pada kegiatan menyelam atau penerbangan.
Lalu, mengapa gendang telinga dapat pecah akibat barotrauma? Umumnya, kondisi lebih rentan terjadi pada penyelam. Ketika seseorang melakukan aktivitas menyelam, semakin penyelam masuk ke dalam lautan, maka tekanan juga akan semakin besar.
Saat tekanan semakin membesar biasanya akan ditandai dengan muncul rasa nyeri pada telinga. Jika hal ini terus dipaksakan bukan tidak mungkin barotrauma dapat mengakibatkan komplikasi gendang telinga pecah. Segera hentikan kegiatan menyelam yang dilakukan untuk menghindari gendang telinga pecah.
Memaksa untuk terus menyelam dapat dapat memperburuk kesehatan telinga. Apalagi jika sebelumnya kamu mengalami beberapa gangguan kesehatan, seperti pilek atau otitis media. Kedua kondisi ini akan meningkatkan risiko kamu mengalami barotrauma.
Selain penerbangan dan kegiatan menyelam, ada beberapa kebiasaan lainnya yang berisiko meningkatkan barotrauma, seperti:
Gejala barotrauma dapat dirasakan berbeda oleh pengidapnya. Melansir Healthline, gejala ringan akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada telinga yang disertai dengan munculnya rasa nyeri pada telinga. Selain itu, pengidap dapat mengalami pusing dan penurunan fungsi pendengaran.
Sebaiknya jangan memaksakan kegiatan yang sedang kamu lakukan jika kamu mengalami beberapa hal tersebut. Kegiatan yang dipaksakan dapat membuat gejala semakin parah, seperti telinga berdengung, vertigo, muntah, hingga munculnya cairan dari dalam telinga.
Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat ketika gejala tersebut disertai sesak napas, batuk darah, kehilangan keseimbangan, kelumpuhan pada lengan atau tungkai, dan juga mengalami penurunan kesadaran. Kondisi ini memerlukan pertolongan medis agar kesehatan telinga dapat terjaga dengan optimal.
Gejala ringan pada barotrauma dapat diatasi dengan beberapa langkah sederhana. Mengonsumsi permen karet selama penerbangan atau melakukan pendakian ke lokasi yang lebih tinggi menjadi cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi barotrauma.
Sebaiknya sebelum menyelam kamu berlatih dengan orang-orang yang memang sudah terlatih dan profesional agar kamu dapat menyelam dengan teknik yang tepat. Itulah langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi barotrauma saat melakukan penerbangan atau melakukan kegiatan menyelam.