Berita Kesehatan
Kebiasaan Menggemeretakkan Gigi saat Tidur, Apakah Bahaya?
Sabtu, 06 Nov 2021 13:24:05

Pernahkah Anda mendengar seseorang menggemeretakkan giginya saat tidur atau Anda sendiri mengalaminya? Secara medis, hal ini dinamakan bruxism. Bruxism adalah kondisi di mana Anda menggemeretakkan gigi Anda secara tidak sadar saat tidur. Bruxism dianggap sebagai salah satu gangguan tidur. Orang-orang yang menggemeretakkan giginya saat tidur biasanya juga memiliki kelainan-kelainan saat tidur lainnya, seperti mengorok dan sleep apnea.

Apa penyebab bruxism?

Sampai saat ini, di dunia medis belum diketahui pasti apa penyebab dari bruxism. Akan tetapi, diperkirakan, bruxism dapat disebabkan hal fisik dan psikis seperti di bawah ini.

  • Emosi, seperti ketakutan, stress, marah, dan frustrasi
  • Kepribadian orang, seperti agresif, kompetitif, dan hiperaktif
  • Maloklusi, posisi rahang atas dan rahang bawah yang tidak simetris, sehingga mencegah gigi dapat bertemu sebagaimana seharusnya
  • Kelainan tidur lain, seperti sleep apnea
  • Efek samping dari sakit telinga atau sakit gigi (biasanya terjadi pada anak-anak)
  • Refluks asam lambung ke esofagus
  • Efek samping dari obat-obatan psikiatri, seperti phenothiazines atau antidepresan (meskipun hal ini jarang terjadi)
  • Akibat dari komplikasi kelainan lain, seperti Huntington atau Parkinson

Bruxism bisa jadi semakin parah akibat faktor-faktor seperti di bawah ini.

  • Umur. Bruxism memang sering terjadi pada anak-anak. Biasanya, bruxism akan hilang dengan sendirinya saat si anak memasuki usia remaja.
  • Menggunakan substansi tertentu. Kemungkinan Anda mengidap bruxism akan meningkat bila Anda merokok, minum minuman beralkohol, atau memakai obat-obatan terlarang (seperti metamfetamin atau ekstasi).

Tanda-tanda jika Anda mengidap bruxism

Karena bruxism memang biasanya terjadi saat Anda tidur, memang biasanya Anda sendiri tidak menyadari hal tersebut. Akan tetapi, kalau Anda atau orang yang tidur di dekat Anda memberi tahu bahwa Anda sering menggemeretakkan gigi saat sedang tidur, maka Anda perlu pergi ke dokter gigi apakah Anda butuh pengobatan atau perawatan lebih lanjut.

Beriku ini gejala yang mungkin Anda deteksi sendiri sebagai akibat dari bruxism.

  • Jika Anda menggemeretakkan gigi cukup keras saat tidur sampai orang yang tidur di dekat Anda terbangun
  • Jika Anda merasa gigi Anda ada yang menjadi lebih pipih, patah, tercuil, atau bahkan goyang
  • Jika Anda merasa enamel gigi Anda terasa licin atau rata, sehingga lapisan dalam gigi Anda kelihatan
  • Jika Anda merasa gigi Anda menjadi lebih sensitif
  • Jika Anda merasa sakit pada dagu atau wajah Anda
  • Jika Anda merasa otot dagu Anda lelah
  • Jika Anda berpikir Anda terkena sakit telinga, padahal nyatanya tidak
  • Jika Anda merasa sakit kepala ringan, terutama di daerah sekitar pelipis
  • Jika Anda merasa gusi Anda terluka
  • Jika Anda merasa ada lekukan di lidah Anda

Apakah perlu ke dokter jika mengidap bruxism?

Anda perlu mengunjungi dokter atau dokter gigi bila Anda merasa hal berikut ini.

  • Gigi Anda terasa lebih tumpul, rusak, atau sensitif
  • Dagu, telinga, atau wajah Anda terasa sakit
  • Protes dari orang lain yang tidur di dekat Anda tentang berisiknya suara Anda menggemeretakkan gigi saat tidur
  • Anda merasa dagu Anda tidak dapat membuka dan menutup secara sempurna
  • Komplikasi yang bisa terjadi akibat bruxism

    Seperti yang sudah disebutkan, bruxism biasanya tidak terjadi secara parah. Namun, dalam kasus yang serius, bruxism bisa menyebabkan masalah-masalah lain seperti di bawah ini.

    • Kerusakan pada gigi atau dagu
    • Sakit kepala
    • Rasa sakit pada wajah
    • Kelainan di otot temporomandibular, otot yang terletak di depan telinga Anda, yang mungkin terkadang berbunyi saat Anda membuka dan menutup mulut Anda

    Bagaimana cara mengobati dan menghentikan bruxism?

    Karena memang biasanya bruxism terjadi dengan tidak terlalu parah, biasanya tidak diperlukan pengobatan khusus. Apalagi kalau terjadi pada anak-anak, biasanya bruxism akan hilang sendirinya seiring si anak bertumbuh besar. Akan tetapi, kalau bruxism bertambah parah, maka Anda membutuhkan perawatan khusus. Karena bruxism bisa disebabkan oleh hal fisik maupun psikis, maka ada beberapa jenis pendekatan pengobatan yang dapat Anda lakukan. Berikut di antaranya:

    1. Pengobatan dari sisi kesehatan gigi

    Kalau Anda mengidap bruxism akibat posisi gigi Anda yang tidak sebagaimana semestinya, biasanya dokter akan merekomendasikan Anda untuk menggunakan alat-alat berikut ini. Meskipun alat-alat ini bisa mencegah atau memperbaiki gigi Anda, terkadang mungkin alat ini tidak menyembuhkan bruxism yang Anda idap.

    • Splin atau mouth guards. Alat ini dibuat untuk memisahkan rahang atas dan rahang bawah Anda untuk menghindari kerusakan pada gigi akibat kebiasaan menggemeretakkan gigi. Alat ini dapat dibentuk dari akrilik atau bahan-bahan lembut yang bisa muat di atas atau bawah gigi Anda.
    • Koreksi dental. Memperbaiki gigi Anda yang tidak simetris biasanya dapat membantu Anda mengatasi bruxism. Dalam beberapa kasus, bila Anda merasa gigi Anda lebih sensitif dan tidak bisa mengunyah secara sempurna, dokter akan memperbaiki permukaan atas gigi Anda. Dalam beberapa kasus lain, mungkin Anda dianjurkan untuk menggunakan kawat gigi atau operasi mulut.

    2. Pengobatan dengan terapi

    Pengobatan ini biasanya diperuntukkan bagi Anda yang mengalami bruxism akibat masalah psikologis. Berikut contohnya:

    • Mengontrol stress. Bruxism bisa saja terjadi akibat Anda stress. Oleh karena itu, Anda bisa jadi mengatasi bruxism dengan pergi ke ahli konseling atau mencoba menyusun strategi untuk Anda mengurangi stress, misalnya berolahraga atau meditasi.
    • Terapi tingkah laku. Kalau Anda memang sudah kebiasaan menggemeretakkan gigi, cobalah belajar untuk mengubah kebiasaan Anda dengan melatih memposisikan mulut dan dagu Anda sesuai dengan yang seharusnya. Konsultasikan dengan dokter gigi Anda bagaimana caranya memposisikan mulut dan dagu yang baik dan benar.
    • Biofeedback. Kalau Anda mengalami kesulitan mengubah kebiasaan Anda, biofeedback mungkin bisa membantu Anda. Biofeedback adalah formulir medis yang digunakan untuk mengontrol prosedur dan alat-alat yang dapat membantu mengajarkan Anda mengontrol aktivitas otot di dagu Anda.

    3. Pengobatan dengan obat-obatan

    Sebenarnya, menangani bruxism tidak efektif jika menggunakan obat-obatan. Akan tetapi, obat-obatan berikut dapat membantu Anda mengatasi bruxism:

  • Obat pelumpuh otot (muscle relaxants). Dokter mungkin meminta Anda meminum obat pelumpuh otot sebelum Anda pergi tidur. Akan tetapi, obat ini hanya boleh digunakan dalam jangka waktu pendek.
  • Injeksi onabotulinumtoxinA (botox). Injeksi botox bisa juga menolong beberapa orang pengidap bruxism yang tidak mempan diobati dengan berbagai metode pengobatan lain.
  • 4. Pengobatan sendiri di rumah

    Selain pergi ke dokter, dokter gigi, dan ahli konseling, Anda juga bisa mengobati sendiri bruxism di rumah. Berikut cara-caranya:

    • Kurangi stress
      Cobalah Anda mendengarkan musik, mandi air hangat, berolahraga, atau kegiatan apaun yang membuat Anda merasa lebih tenang. Hal ini dapat membantu menurunkan risiko Anda terkena bruxism.
    • Hindari menggunakan atau mengonsumsi substansi-substansi stimulan. Cobalah kurangi atau hindari pengonsumsian produk yang berkafein, alkohol, dan obat-obatan terlarang. Hindari juga merokok.
    • Terapkan jam tidur yang sehat. Kalau Anda mendapatkan jam tidur yang cukup, hal ini dapat membantu Anda terhindar dari bruxism.
    • Jangan mengemut atau menggigit sesuatu yang bukan makanan. Hindarilah kebiasaan buruk mengemut atau menggigit sesuatu yang bukan makanan, seperti pensil, pulpen, dan lain sebagainya. Hindari juga mengunyah permen karet, karena mengunyah permen karent membuat otot dagu Anda jadi terbiasa menggemeretak dan membuat Anda menjadi kebiasaan juga menggemeretakkan gigi Anda.
    • Relaksasikan otot dagu Anda sebelum tidur. Sebelum tidur, letakkan waslap hangat di pipi Anda di depan telinga Anda untuk merelaksasikan otot dagu Anda.