Rongga mulut memiliki dua organ penting, yaitu gigi dan lidah. Jika gigi berperan menghaluskan makanan, lidah berfungsi sebagai alat pengecap dan menelan makanan. Namun, fungsi lidah dapat mengalami gangguan. Salah satunya adalah lidah bengkak dan mengalami peradangan yang dikenal dengan penyakit glositis.
Glositis adalah gangguan pada lidah yang diakibatkan oleh peradangan dan menyebabkan terjadinya perubahan secara fisik pada lidah. Penyakit ini dapat membuat lidah membengkak dan membesar, berubah warna, serta menyebabkan perubahan struktur permukaan lidah bagian atas.
Peradangan akibat glositis biasanya terjadi pada papila, yaitu sekumpulan nodul yang memberikan tekstur di atas permukaan lidah.
Papila tersebut merupakan organ penting untuk mengecap makanan, sehingga dapat menyebabkan perubahan pola makan pada penderita glositis. Peradangan pada bagian atas yang menimbulkan rasa nyeri juga dapat memengaruhi cara berbicara Anda.
Penyakit ini terbagi menjadi beberapa jenis yang berbeda, termasuk:
Gejala glositis dapat terjadi pada salah satu bagian atau hampir keseluruhan permukaan lidah. Peradangan dapat berpindah-pindah pada bagian-bagian lidah tertentu.
Gejala yang muncul tergantung pada penyebabnya, namun beberapa gejala yang umum terjadi adalah:
Ada kalanya glositis juga membuat penderitanya sulit bernapas karena saluran napas yang tersumbat. Meski demikian, gejala ini termasuk jarang terjadi.
Pada jenis yang kronis, gejala dapat muncul dalam waktu yang singkat dan nantinya bisa kambung dan menghilang lagi hingga satu tahun.
Terjadinya glositis atau radang lidah ini dapat dipengaruhi oleh faktor genetik yang diturunkan dalam satu keluarga. Namun munculnya peradangan pada lidah dapat disebabkan oleh beberapa hal, berikut di antaranya.
Hipersensitivitas papila dan otot lidah dapat dipicu dari berbagai zat iritan dari makanan, obat diuretik, obat diabetes, obat penurun tekanan darah tinggi dan pasta gigi. Reaksi alergi juga dapat diperoleh dari produk perawatan mulut, makanan, atau obat-obatan.
Adanya inflamasi dapat dipicu oleh infeksi bakteri Streptococcus pada mulut dan penyakit herpes simplex dapat memengaruhi imunitas serta menyerang otot dan papila lidah sehingga menyebabkan inflamasi dan pembengkakan.
Kurangnya air liur yang dihasilkan kelenjar saliva selain dapat mengakibatkan mulut kering, dapat pula menyebabkan lidah mengalami inflamasi. Namun hal ini dapat dipicu oleh penyakit lainnya yang menyerang kelenjar saliva atau kondisi dehidrasi.
Merupakan pertanda dari defisiensi zat besi, folat, dan vitamin B12. Penyakit glositis juga dapat muncul bersamaan dengan kondisi anemia pada seseorang.
Bekas tekanan atau adanya luka terbuka pada mulut juga seringkali berdampak pada lidah. Adanya gesekan permukaan yang kasar seperti disebabkan oleh kawat gigi dapat pula menimbulkan luka dan memicu glositis.
Pada umumnya glositis dapat terjadi pada siapa saja, tapi risiko terjadinya penyakit ini dapat meningkat jika seseorang mengalami penurunan imunitas, penyakit radang kronis seperti psoriasis, atau memiliki lubang pada lidah (fissured tongue).
Glositis juga lebih sering terjadi pada orang yang sering memakan makanan panas dan melakukan kebiasaan merokok.
Selain menerka-nerka gejala yang Anda miliki, ada baiknya untuk mengunjungi dokter gigi untuk mengetahui kondisi Anda lebih lanjut. Dokter akan memberikan penilaian kondisi sesuai dengan gejala yang Anda miliki pada lidah.
Saat pemeriksaan, dokter akan melihat apakah ada benjolan dan lepuhan yang tidak normal pada lidah, gusi, serta jaringan lunak di dalam mulut. Kemudian, dokter memeriksa bercak yang muncul pada lidah.
Dokter mungkin juga akan menanyakan beberapa pertanyaan mengenai riwayat kesehatan dan gaya hidup Anda sehari-hari, misalnya bila Anda merokok. Informasi ini dapat membantu dokter untuk mengetahui penyebab radang lidah.
Selain itu, dokter bisa saja mengambil sampel air liur dan darah untuk dikirim kelaboratorium guna memastikan apakah tanda-tanda glositis muncul karena infeksi.
Pada umumnya rasa nyeri dan gejala glositis dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan spesifik bila penyebab radang lidah ini, seperti anemia dan daya tubuh, mulai membaik.
Meski demikian, gejala-gejala yang muncul tentu dapat mengganggu Anda sehari-hari, terutama ketika sedang makan. Maka dari itu, dokter biasanya menyarankan pengobatan berikut untuk mengurangi gejalanya.
Mengonsumsi antibiotik kemungkinan diperlukan jika bakteri pemicu infeksi terdapat di mulut dan jika infeksi diakibatkan penyebaran dari bagian tubuh lainnya. Namun perlu diingat, penggunaan antibiotik haruslah sesuai anjuran dan resep dokter.
Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan rutin menyikat gigi dan lidah serta segera menangani lubang atau abses pada gigi dan gusi sangatlah penting. Kebiasaan ini dapat mencegah penularan dan infeksi berulang pada lidah.
Selain menyikat gigi menggunakan sikat gigi, penggunaan benang gigi sehari-hari dapat pula membantu dalam meningkatkan kesehatan lidah, gusi, dan gigi Anda.
Hal ini dapat membantu dalam meringankan gejala yang terkait dengan glositis dan mencegah kondisi gejala glositis tersebut menjadi lebih parah atau terjadi lagi.
Dalam beberapa kasus, rasa sakit dapat berkelanjutan sehingga perlu ditangani dengan konsumsi obat penghilang rasa sakit, obat anti-inflamasi, mengoleskan kortikosteroid pada lidah ataupun dengan konsumsi zinc.
Beberapa substansi justru dapat memperburuk inflamasi dan menghambat penyembuhan radang pada lidah. Oleh karena itu saat masa penyembuhan, diperlukan untuk Anda menghindari makanan pemicu alergi jika ada, konsumsi rokok, agent pemutih pada sikat gigi, makanan panas serta makanan dengan rasa pedas, asam, asin dan berminyak.