Kebanyakan orang pernah merasakan sakit gigi. Terkadang, sakitnya hanya muncul sesaat lalu menghilang dengan sendirinya. Namun, sakit gigi juga bisa berlangsung cukup lama dan tak kunjung sembuh walau sudah minum obat pereda nyeri.
Kira-kira, apa penyebabnya, ya? Adakah bahaya dari sakit gigi yang tidak juga sembuh?
Sakit gigi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi. Rasa sakitnya bisa ringan atau berat, bisa juga terasa “tajam†dan muncul tiba-tiba. Terkadang, nyeri memburuk ketika malam hari, terutama saat Anda berbaring.
Bagaimanapun intensitas dan kemunculannya, sakit gigi terasa tak nyaman dan bahkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tergantung penyebab sakit gigi itu sendiri, keluhan Anda bisa berlangsung dalam waktu singkat atau lebih lama. Sakit gigi karena iritasi sementara pada gusi misalnya, biasanya akan membaik dalam beberapa hari tanpa pergi ke dokter gigi.
Terkadang, pertumbuhan gigi baru dan kebiasaan sehari-hari seperti mengonsumsi makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin juga dapat menimbulkan nyeri dan ngilu pada gigi.
Biasanya, orang-orang mengatasi sakit gigi dengan minum obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen. Namun, ternyata minum obat saja tak selalu membantu.
Bila sakit gigi tak kunjung sembuh walau Anda sudah minum obat, bisa jadi sakit yang Anda alami merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius.
Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab sakit gigi berkepanjangan meliputi:
Beberapa masalah tersebut dapat menyerang bagian dalam gigi. Di dalam gigi, ada bagian lunak bernama pulpa yang terdiri dari saraf, jaringan, dan pembuluh darah.
Saraf pulpa termasuk saraf yang paling sensitif pada tubuh Anda. Ketika saraf ini mengalami iritasi atau infeksi bakteri, akan timbul rasa sakit yang menyiksa.
Meski telah merasakan sakit yang menyiksa, banyak orang masih enggan memeriksakan diri ke dokter gigi. Bayang-bayang suara dari mesin yang digunakan dokter gigi, ditambah rasa sakit saat menjalani perawatan sudah menimbulkan rasa takut dan cemas.
Padahal, pemeriksaan sangatlah penting dilakukan untuk menemukan penyebab sakit gigi. Dengan mengetahui penyebabnya, dokter bisa memberikan penanganan yang tepat.
Bila Anda terus menunda jadwal pergi ke dokter, sakit gigi akan terus terasa. Apalagi jika ternyata ada infeksi atau pembentukan benjolan berisi nanah di sekitar gigi (abses gigi). Ketika dibiarkan, infeksi bisa menyebar dan menimbulkan komplikasi serius.
Abses yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan penyebaran infeksi ke rahang serta area lainnya di kepala dan leher. Risikonya, pasien bisa mengalami sepsis, infeksi berbahaya yang telah menyebar ke seluruh tubuh.
Abses bisa berkembang dari masalah gigi lain seperti gigi berlubang atau gigi retak. Rongga pada gigi pun bisa menjadi tempat masuknya bakteri.
Kemudian, bakteri dapat berkembang biak dan menyebar hingga ke akar sehingga menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada ujung akar gigi.
Komplikasi lainnya dari sakit gigi yang tak kunjung sembuh ialah infeksi gusi atau abses periodontal. Infeksi ini dapat terjadi ketika makanan tersangkut di ruang antara gigi dan gusi.
Sisa makanan yang tidak dibersihkan lama-kelamaan mendukung pertumbuhan bakteri. Inilah salah satu penyebab gigi berlubang pada kebanyakan orang.
Beberapa penelitian pun telah menunjukkan adanya kaitan antara infeksi gusi kronis dengan risiko penyakit lainnya seperti diabetes, rematik, sampai penyakit jantung.
Agar komplikasi tak terjadi, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter bila:
Diagnosis dan pengobatan segera sangatlah penting untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah potensi infeksi atau penyebaran bakteri lebih jauh.
Memang, Anda mungkin akan merasakan nyeri setelah mendapatkan perawatan. Namun, nyeri ini tentu lebih baik daripada harus menunda penyakitnya lebih lama lagi.
Tidak semua masalah gigi membutuhkan penanganan segera. Meski demikian, pemeriksaan rutin ke dokter gigi tetap penting untuk menjaga kesehatan gigi Anda. Dokter juga bisa mendeteksi lebih awal bila ada masalah pada gigi Anda.