Pernahkah kamu melihat seseorang memiliki lubang kecil didekat area telinga? Atau jangan-jangan kondisi ini kamu alami sendiri? Jika kamu menyadari ada lubang kecil pada telinga, sebaiknya jangan disepelekan. Karena bisa jadi itu cikal bakal sinus preauricular. Sinus preauricular adalah lubang yang terlihat atau mirip lesung pipi. Kasus ini jarang terjadi dan bersifat bawaan lahir (kongenital) alias turun temurun.
Faktor kemunculan sinus preauricular salah satunya karena ada bagian-bagian dari pendengaran yang tidak normal atau sempurna yang terjadi saat masih dalam kandungan. Lubang kecil  sinus preauricular biasanya muncul pada titik tulang rawan telinga, terhubung ke wajah dan terlihat seperti nodul (lesung pipi).
Embriologi pengembangan lengkungan branchial daun telinga terbentuk selama minggu keempat dan keenam kehamilan. Lengkungan branchial pertama dan kedua menimbulkan serangkaian proliferations mesenchymal yang juga dikenal sebagai hillocks, untuk pembentukan daun telinga. Selain itu, lipatan lokal dari ekstoderm selama pembentukan aurikularis pun salah satu penyebab pembentukan sinus preauricular.
Dilansir dari Very Well Health, meskipun ini merupakan kondisi cacat bawaan, pada kebanyakan kasus sinus preauricular, lubang kecil tersebut merupakan kondisi yang jinak dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun terkadang, kemunculannya ditandai rasa gatal, dikarenakan lubang tersebut menjadi tempat berkumpulnya bakteri jamur yang berasal dari air atau keringat. Saat terasa gatal, biasanya pengidap akan berusaha mengutak-atik lubang itu dan berdampak infeksi.Â
Sinus preauricular pertama kali didokumentasikan pada tahun 1864 oleh Van Heusinger. Umumnya, jika sinus tersebut membentuk kista atau terinfeksi, maka perlu dilakukan tindakan medis secepatnya. Sebab kista pada sinus tersebut bisa mengeluarkan bau yang tidak sedap bahkan bernanah. Pengobatan yang bisa dilakukan beragam, bisa berupa pengeringan sinus atau bisa juga dengan menghilangkan semua kista pada sinus tersebut.
Di dunia ini tidak banyak orang yang terlahir dengan sinus preauricular. Menurut International Journal of Biomedical Science, di berbagai belahan dunia memiliki prevalensi berbeda pengidap sinus preauricular. Di Eropa angkanya 1-9 persen, di Amerika bahkan hanya 0,9 persen, di Taiwan sekitar 2,5 persen, dan 10 persen lainnya berada di beberapa daerah di Afrika.
Bahkan di dunia, orang yang yang memiliki sinus preauricular hanya 5 persen saja. Sinus ini bisa diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya dan bisa terjadi pada satu atau kedua telinga. Namun, berdasarkan penelitian sinus preauricular paling sering muncul pada telinga sisi kanan bagian atas.
Sinus preauricular sangat rentan terhadap infeksi bakteri, jika sudah terinfeksi, gejala umumnya yaitu mengeluarkan cairan dari pusat sinus, nyeri, bengkak, gatal, sakit kepala, dan demam. Selain itu, terdapat kemungkinan sebesar 1,7 persen hingga 2,6 persen sinus preauricular bisa mengarah pada gangguan pendengaran dan masalah ginjal. Â