Infeksi telinga bisa terjadi pada siapa saja. Infeksi ini terjadi ketika cairan dalam telinga dipenuhi oleh bakteri atau virus. Alhasil, Anda akan merasakan nyeri, demam, dan sensasi sangat tidak nyaman di telinga. Nah, mengobati infeksi telinga tentu sangat penting. Akan tetapi, Anda harus menangani infeksi telinga hingga benar-benar sembuh. Kalau pengobatannya tidak tuntas, ada masalah baru yang bisa muncul dalam telinga Anda. Apa saja efek infeksi telinga pada kesehatan jika tidak diobati hingga sembuh?
Mengobati telinga bukan hanya untuk menghilangkan rasa sakitnya saja. Seringnya, jika sudah tidak sakit, Anda menganggap berarti sudah sembuh. Penggunan obat pun dihentikan. Jangan salah, sebaiknya pastikan dahulu infeksi sudah benar-benar sembuh atau belum
Pasalnya, ketika Anda mengabaikan infeksi telinga Anda yang belum sepenuhnya sembuh justru bisa terjadi infeksi lagi yang semakin parah dan menyakitkan.
Efek infeksi telinga bahkan bisa menyebar ke bagian telinga lainnya. Salah satu yang paling umum adalah terjadi mastoiditis. Ini adalah infeksi yang terjadi di tulang telinga bernama mastoid.
Jika tulang ini sudah terinfeksi, infeksi ini bisa berpindah lagi ke bagian lainnya termasuk bagian kepala. Di bagian kepala, infeksi telinga yang tidak diobati dengan tuntas bisa menimbulkan meningitis, yakni radang selaput otak.
Jika infeksi telinga Anda tidak diatasi dengan baik, ini bisa memperbesar risiko pecahnya gendang telinga. Cairan dari infeksi telinga yang terbentuk bisa mendorong gendang telinga yang membatasi telinga bagian tengah ke luar.
Cairan ini adalah campuran nanah dan darah. Cairan ini bisa mendorong gendang telinga semakin kuat dan lama kelamaan bisa membuatnya robek. Ketika gendang telinga robek, maka cairan nanah campur darah ini akan mengalir keluar telinga.
Jangan main-main dengan infeksi telinga, kehilangan pendengaran juga bisa jadi salah satu efek infeksi telinga yang tidak diobati hingga sembuh.
Dilansir dari Livestrong, orang yang mengalami infeksi telinga berulang, dan terus menerus akibat tidak diobati dengan benar ternyata juga bisa memperbesar risiko kehilangan pendengaran. Khususnya ini bisa terjadi pada anak-anak. Kehilangan pendengaran ini biasanya terjadi dalam waktu jangka pendek atau sementara.
Akan tetapi, jika cairan akibat infeksi telinga terperangkap hingga beberapa bulan, ini juga berpotensi merusak kondisi gendang telinga secara permanen dan tulang-tulang telinga di dekatnya. Jika ini rusak permanen, maka telinga bisa menjadi tuli.
Anak-anak yang menderita gangguan pendengaran akibat infeksi telinga berkepanjangan bisa mengalami keterlambatan bicara dan bahasa.
Kelumpuhan wajah adalah kondisi hilangnya kemampuan menggerakan wajah karena kerusakan saraf. Akibat saraf yang rusak, otot wajah akan melemah tidak bisa digerakkan. Ini bisa terjadi pada satu sisi wajah atau kedua sisi.
Ada banyak faktor yang menyebabkan kondisi ini, salah satunya adalah infeksi telinga tengah atau kerusakan pada telinga. Infeksi telinga bagian tengah bisa mengganggu salah satu saraf wajah yang ada di dekat telinga tengah. Akibatnya ini bisa memengaruhi pergerakan otot di wajah.
Penyakit Meniere adalah gangguan yang terjadi pada telinga bagian dalam. Penyebab meniere secara pasti memang belum diketahui, tetapi para ilmuwan menduga ini disebabkan oleh perubahan jumlah cairan dalam tabung telinga bagian dalam.
Jika terjadi peningkatan cairan dalam telinga tengah akibat infeksi, ini juga berpotensi menyebabkan penyakit Meniere. Orang yang mengalami Meniere akan mengalami vertigo, telinga berdenging, berkurangnya keseimbangan, sakit kepala, dan gangguan pendengaran.