Obat kumur telah lama diketahui dapat menghilangkan bau mulut. Namun di samping itu, ternyata obat ini juga memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Fungsi obat kumur tentu berbeda-beda, sesuai dengan jenisnya.
Jenisnya secara umum terbagi menjadi dua, yaitu obat yang berfungsi sebagai kosmetik dan berfungsi sebagai pengobatan. Untuk kosmetik, obat ini biasanya bisa menjaga aroma napas agar tetap segar, tapi tidak terdapat zat aktif secara kimia ataupun biologis. Misalnya, produk tersebut tidak membunuh bakteri penyebab bau mulut. Sedangkan obat kumur pengobatan adalah kebalikannya.
Cairan berkumur yang dipakai untuk pengobatan mengandung zat aktif yang akan mengontrol atau mengurangi kondisi-kondisi seperti aroma napas yang tidak sedap, radang gusi atau gingivitis, plak, dan gigi keropos. Obat jenis ini membutuhkan resep dokter. Namun ada  juga beberapa jenis yang dijual secara bebas.
Menurut sebuah laporan dari The Pharmaceutical Journal, obat kumur yang memiliki berbagai macam zat aktif terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Kandungan zat aktif yang berbeda akan memiliki fungsi bahkan efek samping yang berbeda pula. Berikut ini adalah zat aktif yang biasa terdapat pada obat kumur menurut fungsinya.
Chlorhexidine dengan kandungan 0,2 persen adalah yang biasa digunakan sebagai obat kumur yang diresepkan oleh dokter. Obat jenis ini bisa membunuh bakteri, jamur, hingga spora. Obat ini digunakan misalnya ketika akan atau setelah melakukan operasi bedah mulut.
Obat ini juga digunakan untuk halitosis atau bau mulut berat. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh koloni bakteri penghasil zat belerang yang telah menyebar di lidah.
Efek samping yang biasa terjadi dari penggunaan obat chlorhexidine adalah munculnya warna kecokelatan pada gigi dan gigi palsu atau denture, meningkatkan karang gigi, kehilangan kemampuan lidah untuk mengecap sementara, serta rasa kering pada mulut Anda (xerostomia).
Obat yang menghambat pembentukan plak pada gigi memimiki berbagai zat aktif yang bekerja saling membantu. Cetylpyridinium chloride adalah suatu zat aktif yang termasuk ke dalam kategori antibakteri yang akan membunuh bakteri pada mulut.
Delmopinol hydrochloride berinteraksi dengan permukaan gigi dan mencegah bakteri menempel padanya. Sedangkan minyak esensial seperti thymol, eucalyptol, dan menthol akan mampu masuk ke dinding sel bakteri dan mencegah enzim bakteri menghasilkan zat yang dapat membuat bau mulut.
Obat ini lebih baik digunakan tidak bersamaan dengan sikat gigi karena akan mengurangi efek dari flouride yang ada pada pasta gigi.
Selain itu, obat jenis ini lebih cocok untuk digunakan sehari-hari dibandingkan dengan obat kumur antiseptik yang mengandung chlorhexidine. Untuk Anda yang sering mengalami mulut kering, disarankan untuk menggunakan obat dengan zat aktif ini dibandingkan obat kumur antiseptik.
Obat kumur yang mengandung fluorida biasa disebut dengan preventive mouthwashes karena dapat mencegah gigi keropos. Bahkan dalam beberapa kasus dapat membantu mengobati gejala-gejala awal karies gigi.
Obat jenis ini akan diresepkan oleh dokter kepada Anda yang berisiko tinggi punya masalah dengan karies gigi. Faktor risiko karies gigi adalah sering makan makanan mengandung gula, mulut kering, dan Anda yang memakai kawat gigi atau behel.
Â
Seperti produk kesehatan lain, pastikan Anda membaca aturan pakai pada obat kumur. Brenner Dental Care menunjukan beberapa poin yang perlu diperhatikan.
Walaupun zat aktif di atas banyak manfaatnya, sikat gigi secara rutin jauh lebih penting untuk dilakukan. Obat kumur berfungsi untuk membantu, bukan menggantikan kebiasaan menyikat gigi Anda. Maka dari itu, pastikan Anda tetap sikat gigi secara rutin.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.