Nebulizer umum digunakan sebagai terapi untuk mengatasi berbagai macam penyakit pernapasan pada anak-anak, seperti asma, batuk croup, fibrosis kistik (cystic fibrosis), infeksi paru RSV (Respiratory Syncytial Virus), pneumonia, dan lainnya. Penggunaan nebulizer untuk bayi dan anak-anak dengan penyakit pernapasan adalah pilihan perawatan rumahan yang baik karena kemudahan cara pakainya.
Anda mungkin sedikit kagok ketika pertama kali harus memasangkan nebulizer pada si kecil. Namun dengan latihan dan membekali diri dengan tips berguna di bawah ini, Anda akan semakin ahli untuk menggunakannya.
Panduan cara pakai nebulizer untuk bayi dan anak kecil
Nebulizer adalah alat medis untuk mengubah obat cair menjadi uap agar lebih mudah dihirup oleh paru-paru. Alat ini akan mengantarkan obat cair dalam bentuk butiran uap air yang sangat kecil supaya langsung masuk ke dalam paru-paru.
Proses penghantaran obat cair akan berbeda tergantung dari jenis nebulizer yang dipakai. Namun umumnya, seperti ini cara pakai nebulizer untuk bayi dan anak kecil di rumah:
- Anda bisa gunakan nebulizer kapan saja jika diperlukan, atau tetapkan jadwal khusus di waktu-waktu tertentu ketika bayi sedang mengantuk. Misalnya setelah makan, sebelum tidur siang, atau sebelum tidur malam.
- Perawatan dengan nebulizer bisa makan waktu sekitar 15 menit. Maka sebisa mungkin, jauhkan segala hal yang dapat mengganggu/menghentikan terapi di tengah jalan. Minta anak-anak Anda yang lain untuk bermain di dalam kamarnya untuk sementara, matikan ponsel atau ubah dalam mode sunyi, pastikan kompor atau oven di dapur tidak menyala, dan selesaikan tugas-tugas lainnya sebelum mulai memasangkan nebulizer untuk bayi Anda.
- Cuci tangan Anda sebelum mulai perawatan.
- Sebelum menuang obat cair ke dalam tabung nebulizer, baca baik-baik instruksi di labelnya. Beberapa jenis obat mungkin sudah siap pakai dalam bentuk cair, sementara yang lainnya masih dalam bentuk bubuk atau puyer yang harus dilarutkan dulu dengan air atau cairan saline.
- Pastikan selang penyalur obatnya terpasang dengan baik di kedua ujungnya; satu di tabung obat, dan satunya lagi di ujung alat hirup. Masker sering digunakan untuk anak-anak karena mereka lebih terbiasa bernapas lewat hidung daripada mulut. Namun, alat hirup yang berbentuk empeng bisa bantu menenangkan bayi yang rewel selama perawatan.
- Dudukkan anak tegak di pangkuan Anda agar ia bisa menarik napas lebih dalam, sehingga obat dapat terhirup ke seluruh bagian paru-parunya.
- Pegang masker dekat di wajahnya. Meski kebanyakan masker nebulizer untuk bayi sudah dilengkapi tali pengait untuk mengamankan posisi masker, bayi umumnya tidak merasa nyaman dengan tali tersebut. Akan lebih mudah bagi Anda untuk memegang masker langsung di wajahnya, dan pastikan itu menutupi hidung dan mulut mereka.
- Nyalakan mesin nebulizernya.
- Selama obat tersalurkan lewat selang, pastikan Anda tetap memegang masker di wajah anak agar tidak ada uap obat yang lolos keluar.
- Selesaikan terapi ketika uap sudah semakin sedikit dan obat cair dalam tabungnya juga sudah habis. Lepaskan masker dari wajah anak Anda.
- Bersihkan dan sterilkan nebulizer setiap habis pakai. Nebulizer yang tidak dibersihkan rentan menjadi sarang bakteri dan jamur yang dapat terhirup masuk ke paru-paru bayi ketika ia harus pakai nebulizer lagi nantinya. Lepas semua komponen mesin dan rendam selama 15 menit dalam air hangat yang sudah dicampur sabun atau desinfektan. Keringkan dengan baik setelahnya.
- Simpan nebulizer di tempat yang bersih dan kering.
Agar anak tidak rewel saat pakai nebulizer
Meski cara pakai nebulizer cukup mudah, terapi pernapasan seperti ini bisa bikin bayi rewel dan menangis. Maka, Anda harus cerdas-cerdas mengakalinya.
Si kecil mungkin akan lebih mau nurut ketika pikirannya teralihkan. Coba pasang musik atau setel film kartun di tv selama terapi nebulizer untuk bayi agar ia tidak terlalu terbebani dengan rutinitas pengobatannya. Setiap kali habis terapi, jangan lupa juga untuk memuji si kecil atas “kesuksesannyaâ€, misalnya dengan bersorak dan bertepuk tangan.
Konsultasikan ke dokter anak Anda jika Anda tetap merasa kesulitan untuk memakaikan nebulizer untuk bayi Anda. Â