Salah satu gejala flu yang paling umum adalah tenggorokan yang kering dan meradang. Biasanya kalau tenggorokan terasa tidak nyaman, Anda bisa menebak bahwa Anda akan terserang flu. Namun, bagaimana jika tenggorokan Anda terasa kering terus tapi Anda bebas dari flu atau pilek? Tenggorokan kering adalah kondisi yang cukup umum. Penyebabnya bisa bermacam-macam, misalnya udara yang kering dan kebiasaan merokok. Jika tenggorokan kering disertai dengan rasa nyeri di badan, batuk, mual, diare, atau keluhan lainnya, Anda perlu waspada karena bisa jadi tenggorokan kering Anda menandakan masalah yang cukup serius.
Tenggorokan kering yang disebabkan oleh cuaca, minuman berkafein, atau aktivitas fisik seperti olahraga biasanya akan segera mereda setelah Anda meningkatkan asupan cairan. Namun, pada beberapa kasus, tenggorokan tetap terasa kering meskipun Anda sudah minum air sebanyak-banyaknya. Jangan menyepelekan kondisi ini, terutama jika sudah berlangsung selama beberapa hari dan diikuti keluhan kesehatan lain. Untuk mencari tahu penyebabnya, simak berbagai kemungkinan penyakit yang ditandai dengan tenggorokan kering berikut ini.
Amandel yang terletak di bagian belakang tenggorokan bertugas untuk membantu sistem daya tahan tubuh dengan cara menghalangi berbagai kuman memasuki saluran pernapasan. Jika amandel mengalami pembengkakan, ludah akan terhambat untuk masuk ke tenggorokan sehingga tenggorokan Anda akan terasa kering. Umumnya keluhan lain yang muncul adalah sakit ketika menelan, suara serak, napas beraroma tak sedap, dan demam.
Beberapa jenis alergen seperti serbuk bunga, asap rokok, dan hewan peliharaan bisa menyebabkan reaksi alergi berupa tenggorokan kering. Jika tenggorokan kering Anda tak kunjung mereda setelah berhari-hari dan disertai batuk, tenggorokan gatal, dan hidung berair, maka besar kemungkinannya Anda mengidap alergi tertentu.
Salah satu gejala kekurangan cairan adalah tenggorokan kering. Tanda-tanda lainnya yang harus Anda perhatikan adalah mulut kering, lidah membengkak, pusing, dan jantung berdebar. Anda juga bisa melihat warna urin untuk memastikan bahwa Anda tidak kekurangan cairan. Jika disepelekan, dehidrasi bisa berakibat fatal. Siapa pun bisa terserang dehidrasi, terlebih jika Anda banyak berkeringat, kurang minum air, atau sedang menderita diare. Berada di ruangan tertutup dengan pendingin ruangan juga bisa membuat Anda lupa minum, padahal tubuh tetap mengeluarkan cairan lewat pernapasan dan penguapan pada kulit. Akibatnya, tubuh jadi dehidrasi dan tenggorokan pun terasa kering.
Sindrom Sjorgen adalah penyakit autoimun yang menyerang selaput lendir dan kelenjar yang menjaga kelembapan. Biasanya mata, mulut, dan tenggorokan adalah bagian tubuh yang akan terasa kering. Penyakit ini bisa menyerang pada usia berapapun, tapi paling banyak ditemui pada wanita di atas 40 tahun. Sindrom Sjorgen juga ditandai dengan nyeri sendi, ruam pada kulit, batuk tidak berdahak, dan pada beberapa kasus disertai dengan serangan penyakit lupus atau rematik.
Kelenjar ludah terletak pada tenggorokan, leher, dan mulut. Fungsinya adalah memproduksi cairan untuk menjaga jaringan tetap lembap. Kanker kelenjar ludah biasanya ditunjukkan lewat gejala tenggorokan dan mulut kering, pembengkakan leher, dan pada tahap akhir muncul benjolan yang menyebabkan sulit menelan. Kanker ini jarang terjadi dan penyebabnya bermacam-macam, mulai dari pola makan yang tinggi lemak, kebiasaan merokok, hingga keturunan.
Hati-hati jika Anda sering bangun tidur dengan tenggorokan yang terasa kering dan perih. Bisa jadi Anda mengidap sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang kesulitan bernapas. Biasanya penyakit ini juga ditandai dengan rasa lelah atau mengantuk padahal sudah tidur cukup, sakit kepala di pagi hari, dan bangun tiba-tiba karena sesak napas, tersedak, atau terengah-engah. Jika tidak segera ditangani, sleep apnea bisa mengancam nyawa.
Penyakit ini terjadi ketika pita suara Anda mengalami peradangan atau iritasi. Biasanya penyakit laringitis disebabkan oleh bakteri atau infeksi virus. Gejala yang ditimbulkan antara lain tenggorokan kering, suara serak, demam, dan batuk tak berdahak. Laringitis seharusnya akan mereda setelah kira-kira dua minggu. Namun, jika penyakit ini tak kunjung hilang setelah berminggu-minggu, ada kemungkinan Anda mengidap penyakit laringitis kronis yang membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Â
Tenggorokan yang kering tentu membuat Anda tidak nyaman dan sulit melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan atau berbicara. Selain minum banyak air untuk meredakan tenggorokan kering, silakan coba berbagai cara berikut ini. Â
Larutkan garam dalam air hangat dan berkumurlah selama 30 sampai 60 detik. Garam mampu mengurangi pembengkakan dan iritasi sekaligus membersihkan virus-virus yang bersarang di mulut dan tenggorokan.
Permen pelega tenggorokan bisa melembapkan jaringan-jaringan pada mulut dan tenggorokan. Selain itu, permen ini juga akan merangsang produksi ludah yang akan membantu membasahi tenggorokan. Hindari permen pelega tenggorokan yang mengandung gula atau perasa tambahan supaya tenggorokan tidak terasa gatal.
Madu memiliki efek melegakan tenggorokan dan berfungsi sebagai antiseptik dan antibakteri alami. Selain itu, tekstur madu yang kental akan membantu menjaga kelembapan di tenggorokan lebih lama. Anda bisa mencampurkan madu dengan air hangat atau teh, tapi bisa juga Anda konsumsi langsung.