Berita Kesehatan
Tinnitus
Selasa, 30 Jul 2024 11:29:07

Tinnitus adalah sensasi telinga berdenging yang bisa berlangsung sesaat atau dalam waktu yang lama. Kondisi ini dapat terjadi hanya di telinga kiri, telinga kanan, atau pada kedua telinga.

Tinnitus bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari kondisi lain, misalnya gangguan di organ dalam telinga, gangguan di dalam pembuluh darah, atau karena efek samping obat-obatan.

Tinnitus atau kuping berdengung merupakan kondisi yang bisa dialami semua orang pada segala usia, baik anak-anak maupun lansia. Namun, gejala ini lebih sering dialami oleh orang yang usianya di atas 60 tahun.

Penyebab Tinnitus

Di dalam telinga, terdapat rambut-rambut halus yang berfungsi menerima gelombang suara dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Selanjutnya, saraf pendengaran di dalam telinga akan menghantarkan sinyal listrik tersebut ke otak, untuk diterjemahkan menjadi bunyi-bunyi yang kita dengar.

Apabila rambut-rambut halus tersebut rusak, saraf pendengaran akan mengirim sinyal listrik yang acak ke otak. Kondisi inilah yang menyebabkan kuping seperti mendengar suara meski sebenarnya tidak ada.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada rambut-rambut di dalam telinga adalah:

Kondisi yang memengaruhi telinga

Sebagian besar telinga berdengung disebabkan oleh kondisi berikut:

  • Penyakit Meniere, yaitu gangguan pada telinga yang bisa menyebabkan vertigo hingga kehilangan pendengaran
  • Cedera pada kepala dan leher yang memengaruhi saraf pendengaran atau bagian otak yang terhubung ke fungsi pendengaran
  • Disfungsi tuba eustachius atau saluran di telinga yang terhubung ke tenggorokan, bisa akibat kehamilan, obesitas, atau radioterapi
  • Ketegangan pada otot di telinga bagian dalam, misalnya akibat multiple sclerosis
  • Kotoran telinga yang terlalu banyak sehingga menumpuk dan mengeras di saluran telinga
  • Pengerasan tulang di telinga tengah (otosklerosis) yang disebabkan oleh kelainan pertumbuhan tulang
  • Tumor jinak di saraf penghubung otak dan telinga yang mengontrol keseimbangan dan pendengaran (neuroma akustik)

Gangguan pada pembuluh darah

Pada kasus yang jarang terjadi, telinga berdengung dapat disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah, misalnya:

  • Tumor yang menekan pembuluh darah di kepala atau leher
  • Gangguan aliran darah akibat penyempitan pembuluh darah di leher
  • Penumpukan kolesterol di dalam pembuluh darah dekat telinga bagian tengah dan dalam
  • Tekanan darah tinggi

Efek samping obat-obatan

Beberapa obat dapat menyebabkan atau memperburuk tinnitus, terutama bila dikonsumsi dalam dosis tinggi. Terkadang, tinnitus hilang setelah berhenti mengonsumsi obat ini. Sejumlah obat tersebut adalah:

  • Antibiotik, contohnya erythromycin dan neomycin
  • Obat untuk kanker, seperti methotrexate dan cisplatin
  • Obat diuretik, misalnya furosemide
  • Antidepresan
  • Aspirin
  • Kina

Faktor risiko tinnitus

Telinga berdengung dapat dialami oleh setiap orang, tetapi orang dengan faktor di bawah ini berisiko lebih tinggi terserang tinnitus:

  • Berusia lanjut, terutama di atas usia 60 tahun
  • Sering mendengar suara yang terlalu keras, misalnya karena berprofesi sebagai tentara, musisi, pekerja di pabrik atau konstruksi
  • Berjenis kelamin laki-laki
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Tidak dapat mengelola stres dengan baik
  • Sering mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein

Gejala Tinnitus

Tinnitus ditandai dengan sensasi mendengar bunyi, padahal tidak ada suara di sekitarnya. Penderita tinnitus bisa mengalami sensasi bunyi hanya pada salah satu telinga atau pada kedua telinga. Sensasi bunyi itu dapat berupa:

  • Dengung
  • Desis
  • Detak
  • Gemuruh
  • Raung

Sensasi suara di atas bisa terdengar lembut atau keras. Pada beberapa kasus, sensasi suara seakan terdengar sangat keras sampai mengganggu konsentrasi dan menutupi suara nyata di sekitarnya.

Telinga berdenging bisa terjadi dalam jangka panjang atau hilang timbul. Sebagian besar bunyi tinnitus hanya bisa didengar oleh penderitanya. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, tinnitus juga dapat didengar oleh dokter yang memeriksa telinga pasien.

Tinnitus kadang bisa disertai dengan terlalu sensitif terhadap suara-suara tertentu, seperti suara orang bernapas, menguap, atau mengunyah. Kondisi ini bernama misophonia.

Kapan harus ke dokter

Segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami kuping berdengung yang disertai pusing dan gangguan pendengaran. Pemeriksaan juga perlu dilakukan bila tinnitus muncul setelah menderita infeksi saluran pernapasan atas dan tidak membaik setelah 1 minggu.

Periksakan ke dokter bila telinga berdenging disertai gejala penyakit Meniere, seperti sering vertigo dan telinga terasa penuh, untuk mencegah risiko terjadinya tuli permanen.

Bila Anda mengalami kuping berdengung setelah mengonsumsi obat-obatan, diskusikan dengan dokter mengenai manfaat dan risiko obat-obatan tersebut serta kemungkinan obat tersebut dapat diganti dengan obat lain.

Diagnosis Tinnitus

Pada pasien yang mengalami telinga berdengung, dokter spesialis THT akan meminta pasien untuk mendeskripsikan jenis bunyi yang didengar, kapan saja bunyi muncul dan sudah terjadi berapa lama, hal yang bisa memperparah atau meredakan bunyi, dan seberapa mengganggu bunyi tersebut.

Selanjutnya, dokter akan menjalankan pemeriksaan fisik pada telinga pasien. Dokter juga dapat memeriksa fungsi pendengaran pasien dengan melakukan tes audiometri.

Selain itu, pemindaian dengan CT scan atau MRI juga akan dilakukan apabila dokter menduga ada kerusakan atau kelainan di organ dalam telinga pasien.

Pengobatan Tinnitus

Metode untuk mengatasi telinga berdenging tergantung pada penyebab yang mendasarinya, misalnya dengan mengangkat kotoran telinga yang menumpuk, memperbaiki gangguan di pembuluh darah dengan bedah, dan mengganti obat yang sedang dikonsumsi.

Pasien akan menjalani terapi khusus atau dilatih untuk membiasakan diri dengan bunyi tinnitus bila tinnitus tidak hilang dan sangat mengganggu. Caranya adalah dengan:

  • Terapi suara menggunakan bunyi-bunyi lain yang dapat menyamarkan bunyi tinnitus, misalnya menggunakan suara rintik hujan atau ombak
  • Tinnitus retraining therapy (TRT), untuk melatih pasien agar tidak fokus pada bunyi tinnitus yang dialami

Telinga berdenging tidak bisa diatasi dengan obat-obatan. Meskipun demikian, ada sejumlah obat yang dapat digunakan untuk mengurangi keparahan gejala akibat tinnitus, yaitu:

  • Antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline
  • Obat golongan benzodiazepine, seperti alprazolam

Pada pasien tinnitus yang juga mengalami hilang pendengaran, dokter akan menyarankan penggunaan alat bantu dengar.

Komplikasi Tinnitus

Telinga berdenging yang terjadi secara terus menerus dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Beberapa kondisi yang bisa terjadi akibat telinga berdenging adalah:

  • Depresi
  • Sulit tidur
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mudah marah

Pencegahan Tinnitus

Tidak semua tinnitus dapat dicegah. Namun, pada beberapa kasus, telinga berdenging dapat dicegah dengan melakukan sejumlah langkah berikut:

  • Menyetel musik dengan suara yang tidak terlalu keras, terutama bila mendengar melalui headphone
  • Mengenakan pelindung telinga, terutama pada orang yang berprofesi sebagai tentara, musisi atau pekerja pabrik
  • Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, yaitu dengan pola makan sehat dan rutin berolahraga

Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan kuping berdengung. Oleh sebab itu, lakukan pemeriksaan tekanan darah secara ke rutin apabila Anda menderita hipertensi. Tekanan darah yang terkontrol dapat mengurangi risiko terjadinya tinnitus.