Berita Kesehatan
Ketahui 6 Penyebab Paru-Paru Bocor serta Cara Mengatasinya
Kamis, 12 Des 2024 08:33:51

Fungsi utama paru-paru, yaitu untuk menyimpan udara yang masuk ke dalam tubuh, kemudian menyalurkannya ke bagian tubuh lain. Namun, bagaimana jika terjadi kebocoran pada paru-paru? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tentang gejala atau ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasi paru-paru bocor di bawah ini.

Ciri-ciri paru-paru bocor

Paru-paru bocor, atau dalam istilah medis dikenal sebagai pneumotoraks, terjadi ketika udara bocor dari paru-paru ke ruang antara paru-paru dan dinding dada (pleura) akibat adanya bagian yang bolong pada paru-paru.

Kondisi ini dapat menyebabkan sebagian atau seluruh paru-paru tidak dapat berkembang (kolaps). Berikut adalah beberapa ciri-ciri atau gejala paru-paru bocor.

  • Nyeri dada. Nyeri tajam yang tiba-tiba atau menusuk di dada. Rasa sakit biasanya lebih parah pada satu sisi dada dan bisa memburuk saat bernapas dalam-dalam, batuk, atau bergerak.
  • Sesak napas. Kesulitan bernapas, napas pendek, atau sesak napas dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada ukuran kebocoran pada paru-paru.
  • Napas cepat. Paru-paru yang kolaps mengurangi kapasitas paru-paru untuk menyerap oksigen. Akibatnya, napas menjadi lebih cepat sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
  • Denyut jantung cepat (takikardia). Jantung bisa berdetak lebih cepat dari biasanya sebagai respons terhadap penurunan kadar oksigen dalam darah akibat paru-paru yang bocor.
  • Kulit dan bibir kebiruan (sianosis). Paru-paru yang kolaps bisa mengakibatkan penurunan kadar oksigen dalam darah, sehingga menyebabkan sianosis yang ditandai dengan kulit, bibir, dan kuku tampak kebiruan
  • Kelelahan dan pusing. Kekurangan oksigen (hipoksemia) akibat paru-paru bocor memengaruhi fungsi otak dan otot, yang dapat menyebabkan pusing dan kelelahan.
  • Batuk kering. Batuk kering yang tidak menghasilkan dahak atau lendir bisa terjadi karena iritasi atau perubahan tekanan di dalam dada akibat kebocoran udara di sekitar paru-paru.
  • Ketidakstabilan posisi dada. Pada kasus yang lebih parah, salah satu sisi dada mungkin terlihat kurang bergerak atau mengembang dibandingkan sisi lainnya saat bernapas.