
Dinosmia
Dokter Spesialis |
Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) |
Gejala |
Anosmia, anosmia parsial, agnosia, hiposmia, presbiosmia, phantosmia, parosmia |
Faktor Risiko |
Lanjut usia (usia >60 tahun), wanita, riwayat cedera kepala, mulut kering berkepanjangan, merokok, obat-obatan tertentu (anti jamur dan anti hipertensi), polusi udara |
Diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan pencitraan, dan pemeriksaan kemosensoris penghidu |
Pengobatan |
Terapi bergantung penyakit yang mendasari, suplemen (vitamin A dan omega 3), olfactory training, akupunktur, pembedahan |
Obat |
Kortikosteroid topikal dan sistemik |
Komplikasi |
Malnutrisi |
Kapan harus ke dokter? |
Terdapat gejala gangguan penghidu |
Dinosmia adalah kondisi terganggunya persepsi indera penciuman (gangguan penghidu). Gangguan penghidu dapat mempengaruhi selera makan, psikis, dan kualitas hidup seseorang, serta tidak dapat mengenali kebocoran gas dan makanan basi. Selain itu, terdapat keluhan pada indra perasa. Keluhan ini dapat dialami dalam berbagai bentuk.
Pada mereka yang mengalaminya, bisa terjadi distorsi/penyimpangan pada kualitas persepsi suatu aroma (parosmia), hilang kemampuan menghidu sepenuhnya (anosmia), atau persepsi aroma tertentu, sementara sedang tidak ada hal yang mencetuskan produksi aroma tersebut di sekitarnya (phantosmia). Dengan demikian, dinosmia merupakan suatu bentuk gejala yang dapat disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan dan bukan merupakan penyakit tersendiri.
Penyebab terjadinya dinosmia cukup bervariasi, bergantung dari jenis keluhan yang dialami. Bila hidung tersumbat karena flu atau penyebab lain, maka kamu sulit merasakan makanan disebabkan oleh sel-sel saraf (reseptor) sensorik pada hidung tidak menerima aroma dengan baik.
Terdapat beberapa penyebab dinosmia, yaitu:
Kondisi yang mengganggu fungsi normal dari otak, yang disebabkan oleh benturan, pukulan, sentakan, trauma tembus di kepala, dan ledakan.
Stroke dapat disebabkan oleh sumbatan dan pecah pembuluh darah, yang ditandai dengan gangguan fungsi saraf tubuh tertentu, seperti wajah terkulai sebelah, bicara cadel/pelo, serta lemah sebelah lengan dan tungkai.
Migrain dengan aura adalah nyeri kepala yang disertai dengan tanda-tanda seperti melihat garis bergelombang, kekakuan pada leher, dan kesemutan di tangan.
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat dengan tanda-tanda halusinasi, delusi, waham, pola pikir dan perilaku yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Depresi merupakan kondisi suasana hati yang ditandai perasaan sedih dan kehilangan minat yang mempengaruhi pikiran dan perilaku seseorang .
Demensia merupakan kondisi dimana sulit untuk mengingat sesuatu yang melibatkan kerusakan sel-sel saraf otak.
Penyakit Alzheimer merupakan kemunduran fungsi intelektual yang menimbulkan gangguan aktivitas harian dan kehidupan sosial penderita.
Kondisi kelainan persarafan yang mempengaruhi pergerakan seperti tremor (gemetar) dan pergerakan lambat, yang dipengaruhi oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan.
Gangguan sistem saraf pusat yang dapat menimbulkan gejala berupa kejang, bingung,gerakan tak terkendali, dan kekakuan otot.
Diabetes melitus adalah kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
Karbon monoksida merupakan zat iritan yang mengganggu sistem penciuman. Salah satu sumber karbon monoksida adalah arang.
Secara umum, gejala yang dialami oleh seseorang dengan dinosmia berkaitan dengan gangguan kemampuan menghidunya. Beberapa hal yang dapat terjadi pada dinosmia adalah:
Faktor-faktor risiko dinosmia meliputi:
Kemampuan penghidu akan menurun seiring bertambahnya usia. Kondisi ini berhubungan dengan perubahan bentuk, pengurangan jumlah sel, dan penurunan aktivasi di area penghidu.
Penelitian melaporkan bahwa hiposmia lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pria.
Cedera kepala dapat menghilangkan fungsi penghidu secara keseluruhan atau sebagian. Ini berhubungan dengan kerusakan sel epitel olfaktori (jaringan reseptor di rongga hidung) dan gangguan aliran darah di rongga hidung.
Mulut kering sering ditemukan pada usia lanjut dan Sjogren’s syndrome.
Perokok berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan fungsi penghidu dibanding yang bukan perokok. Ini bergantung pada berapa lama merokok dan jumlah batang rokok yang dihisap. Beberapa kandungan rokok dapat mengakibat kematian sel epitel olfaktori.
Seperti anti jamur dan anti hipertensi (ACE inhibitor) Obat-obatan tertentu dapat menginduksi terjadinya rhinitis.
Polusi udara juga berpengaruh terhadap gangguan penghidu, seperti udara yang mengandung gas nitrogen dan aseton.
Artikel lainnya: Wajib Tahu, Ini Organ Tubuh yang Terdampak Virus Corona
Dokter dapat menentukan diagnosis dinosmia melalui beberapa tahap yang meliputi wawancara medis yang terperinci, pemeriksaan fisik, pemeriksaan pencitraan, dan pemeriksaan kemosensoris penghidu.
Pada wawancara medis, dokter akan menanyakan keluhan, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat alergi, riwayat cedera kepala, kebiasaan merokok, dan semua faktor yang dapat menyebabkan gangguan penghidu.
Dokter juga akan memeriksa pasien dengan melakukan evaluasi organ hidung dan saluran pernapasan atas (pemeriksaan fisik THT). Ini dilakukan untuk melihat adanya kelainan yang mungkin saja berkaitan, serta melakukan pemeriksaan neurologis (sistem saraf).
Apabila penyebab dinosmia belum dapat ditentukan, dokter juga dapat merekomendasikan pasien untuk melakukan beberapa pemeriksaan penunjang bila dinilai dibutuhkan. Pemeriksaan penunjangnya meliputi:
Pengobatan dinosmia bergantung pada penyakit yang mendasari keluhan tersebut. Setelah dokter menemukan kemungkinan kondisi kesehatan yang melatari timbulnya keluhan dinosmia, dokter akan menyarankan penanganan yang sesuai untuk meredakan penyakit yang dimaksud.
Secara umum, dinosmia akan mereda saat penyakit yang melatarbelakanginya ditangani. Adapun terapi yang akan membantu proses penyembuhan:
Pencegahan dinosmia bergantung pada penyebab dan faktor resiko yang mendasarinya. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
Dinosmia yang berkelanjutan dapat memicu komplikasi berupa nutrisi tubuh yang tidak seimbang (malnutrisi).
Sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, bila kamu mengalami gangguan penghidu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.