
Terlalu banyak kotoran telinga memang dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Alhasil, banyak orang melakukan perawatan tubuh seperti mengorek telinga dengan benda asing seperti cotton bud untuk membersihkan kotoran yang menumpuk.
Namun, bukan berarti kamu dapat mengorek telinga terlalu sering agar senantiasa bersih. Sebab, terlalu sering mengorek telinga dengan benda asing malah dapat memicu risiko kesehatan, loh.
Kira-kira apa risiko kesehatan tersebut? Yuk, simak informasinya di sini!
Telinga merupakan salah satu organ yang memiliki kemampuan untuk membersihkan diri sendiri. Bentuk telinga juga dirancang sedemikian rupa untuk mengantisipasi masuknya kotoran. Hal ini dibuktikan dengan bentuk liang telinga yang bersudut sehingga membuat kotoran sulit masuk ke bagian dalam.
Namun, perlu diketahui bahwa telinga manusia memproduksi getah telinga yang bertekstur lengket bernama serumen. Biasanya, getah ini berwarna cokelat dan sedikit kuning. Cairan inilah yang sering menempel pada cotton bud saat kamu mengorek telinga.
Nah, getah yang sering disebut sebagai tahi telinga ini justru berfungsi untuk menangkap kotoran yang akan masuk. Setelah itu, serumen akan dengan sendirinya mengeluarkan kotoran yang sudah kering. Di samping itu, serumen juga membantu melindungi dan melumasi telinga. Jika kamu tidak memiliki tahi telinga, telinga mungkin akan terasa gatal dan kering.
Terkadang serumen akan menggumpal dan menyumbat telinga. Kebanyakan orang memilih untuk membersihkannya dengan cara mengorek telinga dengan cotton bud.
Padahal, kebiasaan ini malah dapat menyebabkan telinga menjadi sakit. Terutama jika dilakukan dalam intensitas yang tinggi. Selain itu, menggunakan cotton buds untuk membersihkan telinga malah berpotensi mengganggu mekanisme pembersihan alami telinga.
Apabila kamu mengalami sakit telinga, kamu dapat menggunakan rekomendasi obat sakit telinga pada artikel berikut ini: “Ini Pilihan Obat Sakit Telinga yang Efektif Redakan Gejala”.
Selain berpotensi membuat telinga menjadi sakit, mengorek telinga terlalu sering juga bisa memicu beberapa kondisi berikut ini:
Mengorek telinga terlalu keras dan terlalu dalam menyebabkan dinding telinga luka dan mengalami perdarahan. Selain itu, terlalu dalam mengorek telinga dapat membuatnya trauma.
Ketahui lebih lanjut mengenai kotoran telinga yang berdarah lewat artikel ini: “Penyebab Kotoran Telinga Berdarah yang Perlu Diwaspadai”.
Apabila tidak berhati-hati, mengorek telinga terlalu sering dapat menyebabkan kerusakan pada gendang telinga.
Hal ini mungkin secara tidak sengaja terjadi akibat terlalu banyaknya tekanan pada gendang telinga, yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Salah satu hal yang dapat terjadi karena terlalu sering mengorek telinga adalah infeksi.
Biasanya infeksi yang terjadi terasa seperti bisul yang bernanah dan berada di liang telinga, kelenjar rambut, bahkan sampai ke bagian telinga tengah di belakang gendang.
Saat nanah semakin banyak, resiko gendang telinga pecah atau bocor akan semakin tinggi. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kualitas pendengaran menurun.
Jika masalah merasa memiliki terlalu banyak kotoran telinga, kamu dapat membersihkan bagian luar telinga dengan lembut. Cukup gunakan waslap, dan kamu juga dapat mencoba meletakkan beberapa tetes baby oil, hidrogen peroksida, minyak mineral, atau gliserin di telinga untuk melunakkan kotoran telinga.
Selain kapas atau benda kecil atau runcing lainnya, jangan gunakan ear candle untuk membersihkan telinga. Sebab, beberapa studi menunjukkan kalau ear candle tidak efektif dan bahkan dapat menyebabkan cedera hingga luka bakar.
Itulah risiko kesehatan yang mengintai jika terlalu sering mengorek telinga. Selain dapat menyebabkan rasa sakit pada telinga, ada beberapa risiko kesehatan yang juga mengintai. Misalnya seperti perdarahan, penurunan kualitas pendengaran, infeksi, hingga gangguan saraf.
Demi meminimalkan risiko beberapa gangguan tersebut, pastikan untuk tidak membersihkan telingamu terlalu sering.