Bersin adalah cara tubuh untuk menghilangkan iritasi dari hidung atau tenggorokan. Gejala ini juga dapat disebut sebagai proses pengusiran bakteri ke udara secara paksa dan kuat. Bersin memiliki kecepatan sekitar 160 km/jam dan dapat mengeluarkan 100.000 bakteri dalam sekali hentakan. Hal ini sering terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan. Nama lain dari bersin adalah sternutasi. Meskipun gejala ini sangat mengganggu, namun bersin bukanlah gejala dari masalah kesehatan yang serius.
Salah satu fungsi hidung Anda adalah untuk membersihkan udara yang Anda hirup, dan memastikan bahwa tubuh Anda terbebas dari kotoran dan partikel bakteri. Dalam banyak kasus, hidung menjebak kotoran dan bakteri pada lendir. Perut Anda kemudian mencerna lendir untuk menetralkan setiap penyerbu yang berpotensi membahayakan.
Terkadang, kotoran dan puing-puing dapat masuk ke dalam hidung dan mengiritasi selaput lendir yang sensitif dalam hidung dan tenggorokan. Ketika membran ini sudah tidak tahan lagi, maka terjadilah bersin. Gejala ini dapat dipicu oleh alergen, yaitu virus seperti pilek dan flu, atau oleh iritasi hidung akibat inhalasi kortikosteroid melalui semprotan hidung atau pelepasan obat.
Alergi adalah kondisi sangat umum yang disebabkan oleh respon tubuh Anda terhadap organisme asing. Dalam keadaan normal, sistem kekebalan tubuh melindungi Anda dari faktor-faktor asing yang berbahaya, seperti bakteri penyebab penyakit. Jika Anda memiliki alergi, sistem kekebalan tubuh Anda mengidentifikasi organisme berbahaya yang berpotensi sebagai ancaman. Alergi dapat menyebabkan Anda bersin ketika tubuh Anda mencoba untuk mengusir organisme ini.
Bersin mungkin berasal dari gejala infeksi saluran pernapasan atas. Hal ini biasanya mempengaruhi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Anda juga bisa menjadi korban infeksi virus yang menyebabkan rhinitis menular, dan ini biasanya terjadi karena rhinovirus dan adenovirus. Rhinitis juga bisa terjadi akibat infeksi bakteri, namun biasnya bersin dalam konteks ini berkaitan dengan sinusitis. Infeksi jamur jarang terjadi, tapi bukan berarti tidak mungkin, dan ini dapat menyebabkan rhinitis dan bersin konstan. Infeksi ini lebih sering terjadi pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
Iritan yang sistemik, yang berada di udara, dan yang tertelan dapat menyebabkan bersin konstan jika Anda tidak melakukan apapun untuk meminimalisir paparan terhadap iritan. Beberapa pemicu yang paling umum adalah debu organik dan anorganik, pencemaran lingkungan, makanan pedas, parfum, asap rokok, cuaca kering, stres, dan perubahan hormonal.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan rhinitis dan menyebabkan gejala konstan. Beberapa penyebabnya termasuk steroid anti-inflamasi, dekongestan nasal, beta-blocker, antidepresan, obat penenang, obat untuk mengobati disfungsi ereksi, dan kontrasepsi oral (pil KB).
Olahraga dapat menyebabkan Anda bersin. Anda akan mengalami hiperventilasi ketika Anda mengerahkan tenaga secara berlebihan, dan hasilnya adalah mulut dan hidung mulai mengering. Jadi, ketika hidung bereaksi dengan mengeluarkan cairan, maka Anda akan mulai bersin.
Sinar matahari yang terik dapat membuat 1 dari 3 orang menjadi bersin. Ini biasanya terjadi akibat sensitivitas pada cahaya. Dan pada kenyataannya, sensitivitas cahaya merupakan hal yang diturunkan.
Anda mungkin juga pernah mengalami bersin dan gejala alergi lain akibat beberapa penyebab selain yang disebutkan di atas, seperti:
Ada beberapa mitos yang salah seputar bersin, dan anehnya banyak orang yang masih mempercayainya hingga sekarang. Sebagai contohnya, ini tidak benar bahwa jantung Anda berhenti ketika bersin. Kontraksi dada akibat gejala ini menyebabkan aliran darah mengerut, sehingga irama jantung Anda akan berubah, tetapi bukan berarti jantung berhenti.
Bola mata Anda juga tidak akan dapat keluar dari kepala jika Anda bersin dengan mata terbuka. Kebanyakan orang secara alami menutup mata mereka, tetapi jika mereka tetap mempertahankan mata tetap terbuka, maka mata akan tetap berada di posisi yang sama. Meskipun tekanan darah di belakang mata akan meningkat ketika bersin, namun hal itu tidak cukup untuk membuat mata meloncat keluar. Â