Infeksi sinus sering kali gejalanya mirip dengan flu biasa. Akan tetapi, ada perbedaan terkait gejala dua penyakit ini. Dengan mengenal gejala yang lebih pasti, Anda bisa lebih cepat tanggap terhadap penyakit sinus yang menyerang.
Terkadang, Anda merasa penyakit flu tidak perlu diperiksakan ke dokter. Padahal, kondisi flu juga bisa sangat berbahaya. Tanda-tanda flu juga bisa menandakan infeksi sinus. Gangguan sinus cukup berbahaya karena bisa menganggu pernapasan dan bahkan membuat Anda sakit kepala sepanjang hari.
Sinusitis atau infeksi sinus adalah peradangan yang terjadi pada dinding sinus, yakni rongga kosong yang terletak di tulang pipi (maxillary), bagian bawah dahi (frontal), bagian belakang rongga hidung (sphenoid), serta di antara hidung dan mata (ethmoid).
Salah satu tugas sinus adalah untuk menghasilkan mukus, yakni cairan lengket dan tebal di hidung. Mukus turut bekerja untuk mencegah masuknya kuman, alergen penyebab alergi, dan benda-benda asing yang dapat menyebabkan infeksi dalam tubuh. Kenali gejala sinus yang terinfeksi agar Anda dapat lebih memahami penanganan yang tepat.
Meski sekilas terlihat seperti penyakit flu, ada beberapa kondisi yang menandakan Anda terkena infeksi sinus, dan kondisi ini berbeda dengan gejala flu. Berikut ini adalah di antaranya:
Dijelaskan oleh Eugene Chio, MD, otolaryngologist di The Ohio State University Wexner Medical Center, rasa nyeri di gigi mungkin merupakan gejala infeksi sinus yang paling diabaikan. Kondisi gigi nyeri ini biasanya berhubungan dengan sinusitis rahang atas (atau pipi) karena akar gigi atas akan sering memanjang dekat dengan sinus.
Jika Anda mengalami gejala seperti flu dan wajah terasa sakit, artinya Anda harus lebih waspada. Seperti yang dicatat Edwin F. Williams, III, MD, FACS, presiden Akademi Bedah Plastik dan Bedah Rekonstruksi, nyeri wajah dapat menunjukkan bahwa tidak hanya sinus Anda yang tersumbat, tetapi juga terdapat infeksi pada sinus yang membuat wajah terasa sakit.
Ketika Anda bangun di pagi hari dan secara otomatis merasa ingin menutup mata lagi, kondisi tersebut sebenarnya bukan menandakan Anda sangat mengantuk. Tetapi, tandanya kepala Anda terasa "keruh", berat, dan tidak nyaman. Dr. Williams menjelaskan penyumbatan pada sinus menyebabkan semua tekanan tersebut, hingga membuat kepala Anda terasa "penuh". Kondisi yang secara intens terjadi ini berpotensi menimbulkan infeksi sinus.
"Hilangnya indera penciuman dapat terjadi dengan sinusitis karena adanya peradangan di sekitar indra penciuman," Dr. Chio menjelaskan. Jadi, bila kepekaan indra penciuman Anda mulai berkurang atau bahkan menghilang, tandanya sinus Anda mulai terinfeksi.
Sakit kepala dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk dehidrasi, terlalu banyak gerakan, atau kelelahan. Namun, menurut Dr. Williams, jika Anda mengalami sakit kepala kronis selama beberapa hari, maka tekanan di otak tersebut dapat menandakan bahwa Anda mengalami gejala infeksi sinus. Sebagian besar infeksi sinus dapat bersifat viral, artinya penggunaan antibiotik sekalipun tidak akan membantu meredakan gejala yang ada.
Jika Anda sudah merasakan gejala-gejala seperti yang di atas, segeralah menemui dokter. Akan tetapi, Anda perlu tahu juga bahwa ada gejala lain yang juga menandakan infeksi sinus, seperti:
Berbagai gejala di atas biasanya akan semakin memburuk di malam hari. Jika peradangan tak terlalu parah, biasanya gejala akan membaik setelah 7-21 hari.
Seperti disebutkan di atas, jika kondisi sudah parah, gejala paling lama akan berlangsung selama 3 minggu, kemudian keluhan yang ada akan menghilang. Akan tetapi, jika sudah semakin parah, artinya Anda memerlukan pengobatan. Berikut ini adalah berbagai pengobatan yang bisa dilakukan untuk infeksi sinus:
Cara-cara pengobatan di atas harus terlebih dahulu berdasarkan saran dokter. Jadi, jangan asal mengobati diri tanpa melakukan pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter, ya. Bagaimanapun juga, diagnosis dokter tetaplah yang terbaik, sehingga penanganan yang diberikan sesuai dengan kondisi tubuh Anda.