Berita Kesehatan
5 Penyebab Munculnya Benjolan di Leher Selain Gondongan
Kamis, 18 Feb 2021 15:00:52

Benjolan di leher sering dikira sebagai gondok atau gondongan.Namun ternyata, ada beberapa kondisi kesehatan lainnya yang bisa menyebabkan benjolan di leher membengkak. Apa saja penyebab timbulnya benjolan di leher di kanan, kiri maupun di belakang? Apakah berbahaya? Mari simak ulasan lengkap berikut ini.

Apa yang menyebabkan adanya benjolan di leher?

Ada banyak penyebab benjolan di leher. Tidak hanya gondok atau gondongan saja yang bisa membuat benjolan di leher kanan, benjolan di leher kiri bahkan benjolan di leher belakang. Ada beberapa kondisi penyakit yang tidak Anda sadari yang membuat adanya benjolan pada leher.

1. Masalah pada kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar pengatur metabolisme tubuh yang terletak di bagian depan leher. Masalah pada kelenjar ini bisa menimbulkan benjolan padat atau cair di leher. Banyak orang yang sering kali menyebut pembesaran atau benjolan kelenjar tiroid dengan istilah penyakit gondok.

Kelenjar tiroid yang membesar bisa menyebabkan saraf leher tertekan, membuat Anda sulit menelan atau bernapas.Sebagian besar benjolan tiroid bukan benjolan kanker, namun tak menutup kemungkinan bisa disebabkan oleh kanker. Berhubung sebagian kecil dari benjolan bisa bersifat kanker, diskusikan dengan dokter untuk cari tahu penyebab pastinya.

Untuk mengetahui apakah ditemukan kondisi hipotiroid atau hipertiroid pada gondok, dibutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk memeriksa kadar hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid. Gondok membutuhkan penanganan medis, mulai dari minum obat sampai dengan tindakan operasi. Gondok tidak bisa hilang dengan sendirinya.

Pada gondok, pembengkakan pada leher biasanya tidak nyeri. Gejala lainnya pun tergantung dari penyakit tiroid apa yang jadi penyebabnya. Entah itu hipotiroid atau hipertiroid. Pada kondisi hipotiroid, gejala dapat berupa:

  • Lemas
  • Kenaikan berat badan dengan nafsu makan yang menurun
  • Tidak tahan dingin
  • Kulit kering dan rambut rontok
  • Perasaan mengantuk terus menerus
  • Sembelit (susah buang air besar)
  • Emosi tidak stabil dan sering lupa
  • Fungsi penglihatan dan pendengaran menurun

Pada kondisi hipertiroid, gejala berkebalikan dengan hipotirod, yaitu:

  • Penurunan berat badan
  • Tidak tahan panas
  • Perasaan cemas
  • Sering merasa deg-degan
  • Tremor (getaran anggota tubuh tanpa disadari, biasanya paling jelas terlihat pada tangan)
  • Hiperaktif

2. Kulit tambahan atau benjolan subkutan

Benjolan di leher belakang juga bisa timbul dari kulit yang menebal di bawah atau di atas jaringan kulit. Sebagian besar benjolan ini tidak bersifat kanker dan tidak menimbulkan gejala tertentu. Namun sebagian kecil dari benjolan ini terkadang bisa berubah menjadi kanker.

Tanda-tanda yang harus diperhatikan saat muncul benjolan pada leher, antara lain:

  • Perubahan ukuran benjolan
  • Perubahan warna permukaan benjolan
  • Berdarah
  • Benjolan lain muncul di sekitar benjolan
  • Pembesaran kelenjar getah bening

3. Pembesaran kelenjar ludah

Kelenjar ludah adalah organ di leher yang mengeluarkan air liur. Kelenjar ini membantu Anda mencerna makanan agar mudah masuk ke dalam saluran pencernaan.

Kelenjar ini terkadang bisa membesar karena berbagai alasan, termasuk tumor, infeksi, atau akibat kondisi medis lain yang mendasarinya. Maka tak jarang, pembesaran kelenjar ludah bisa menyebabkan benjolan di leher kanan atau kiri. Untuk diagnosis dan pemeriksaan lebih lanjut, ada baiknya segera konsultasi ke dokter.

4. Kista saluran thyroglossal

Kista saluran thyroglossal adalah kista atau kondisi benjolan di leher anak yang bisa terus berkembang hingga dewasa. Pada umumnya, ini tidak berbahaya.

Namun untuk mengatasinya, biasanya dokter akan membedah untuk mengangkat jaringan tersebut dan mencegah risiko komplikasi.

5. Gondongan

Penyakit gondongan adalah infeksi yang disebabkan oleh virus menular. Virus ini menyebabkan pembengkakan yang disertai rasa sakit pada kelenjar ludah. Gondongan bisa muncul berupa benjolan di leher kanan atau benjolan di leher kiri.

Lamanya waktu dari terkena virus hingga sakit (masa inkubasi) sekitar 12-24 hari. Hal ini biasa menyebabkan adanya benjolan pada anak dan dapat menimbulkan komplikasi lainnya bila tidak ditangani dengan tepat.

Perlu diketahui juga, umumnya setiap orang dapat mengalami penyakit gondok, namun hal tersebut biasa terjadi pada anak yang berusia 2 sampai 12 tahun. Maka tak jarang Anda sering menemui benjolan di leher anak atau remaja, dan itu sering didiagnosis sebagai gondok.

Anda dapat meminimalisir kesempatan terjangkit gondongan dengan cara mengurangi faktor-faktor risikonya. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan mendiskusikan keluhan dengan dokter Anda.

Secara sederhana, baik gondok dan gondongan merupakan dua penyakit yang menyerang jaringan dan kelenjar yang berbeda. Gondongan adalah pembengkakan pada kelenjar liur, yaitu kelenjar parotis, akibat infeksi virus. Gondongan juga dikenal dengan sebutan mumps. Sedangkan pada gondongan, pembengkakan pada leher biasanya terasa nyeri dan teraba panas akibat proses peradangan. Gejala-gejala lainnya antara lain:

  • Demam
  • Lemas
  • Sakit kepala
  • Nyeri telinga yang tambah parah saat mengunyah atau bicara
  • Bengkak pada daerah sudut rahang

Gejala gondongan biasanya akan menghilang sepenuhnya dan pulih kembali dalam waktu satu minggu. Penanganan medis tetap diperlukan, tapi hanya untuk membantu meredakan gejala. Ini karena infeksi akibat virus biasanya sembuh sendiri dalam waktu lima hingga tujuh hari.

6. Infeksi

Benjolan di leher belakang, kanan atau di sisi kiri bisa berkembang ketika tubuh melawan infeksi dari pilek, gigitan serangga, atau luka kecil. Infeksi yang lebih serius dapat menyebabkan kelenjar membesar dan menjadi keras, keras, atau lunak. Contoh-contoh infeksi tersebut termasuk:

Infeksi bakteri

Infeksi strep throat, ini disebabkan oleh bakteri streptococcus. Bisul (abses), mirip dengan jerawat besar juga bisa muncul di leher Bisul dapat timbul ketika folikel rambut atau kulit menjadi terinfeksi. Abses kelenjar keringat dapat membentuk satu atau lebih benjolan di leher yang akan terlihat seperti bisul.

Infeksi virus

Infeksi virus pada kulit (molluscum contagiosum camera.gif), dapat menyebabkan benjolan kecil seperti mutiara atau daging di leher. Campak, rubella atau cacar juga dapat menyebabkan leher membengkak menyerupai adanya benjolan

Sistem imun yang lemah

AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) yang berkembang serta berakhir menjadi infeksi HIV (human immunodeficiency virus) menyerang sistem kekebalan tubuh. Sehingga orang yang terkena kondisi HIV/AIDS, sulit bagi tubuhNYA untuk melawan infeksi dan beberapa penyakit yang bisa menyebabkan benjolan pada leher.

Bagaimana bila terdapat benjolan di leher anak?

Umumnya orang tua akan menyangka kalau benjolan di leher anak adalah gondok atau gondongan. Padahal tidak selalu benjolan di leher kanan atau kiri anak adalah kedua kondisi berikut.

Dokter anak biasanya melihat anak-anak dengan kelenjar bengkak atau benjolan di belakang leher yang biasanya disebabkan karena ada penumpukkan di bawah kulit leher. Meskipun hal ini dapat sangat mengkhawatirkan bagi orang tua, penting untuk mengetahui bahwa sebagian besar kondisi benjolan tidak selalu berbahaya.

Banyak kondisi medis dapat menyebabkan benjolan di leher anak, dan yang paling umum adalah kelenjar getah bening yang erat kaitannya dengan infeksi seperti flu biasa atau infeksi sinus.

Sedangkan benjolan pada leher anak dalam kasus yang jarang terjadi, bisa disebabkan oleh tuberkulosis yang dapat menyebabkan satu atau lebih kelenjar getah bening di leher membengkak. Infeksi yang disebabkan oleh gigitan serangga atau goresan kucing dapat memiliki efek yang sama, yakni membuat benjolan di leher belakang ataupun di sisi kiri dan kanan.

Orangtua juga harus mengenali ciri-ciri benjolan yang muncul. Jika munculnya benjolan disebabkan oleh infeksi, gejala mungkin termasuk kemerahan, kelembutan, kehangatan terhadap sentuhan, dan demam.

Benjolan di leher anak juga bisa berupa kista atau tumor

Meski demikian tidak semua benjolan yang ada di leher aman-aman saja. Terkadang, beberapa anak dilahirkan dengan kista (kantung berisi cairan) di leher yang tumbuh lebih besar dari waktu ke waktu, atau menjadi infeksi yang tumbuh dengan cepat.

Kista bisa berkembang tepat dan pesat pada kelenjar tiroid, Kondisi ini biasanya terletak di depan leher tepat di atas tulang selangka. Kista bervariasi dalam ukuran dan mungkin lunak jika mereka terinfeksi.

Selain itu, pada kondisi yang lebih jarang, bengkak di leher anak bisa disebabkan oleh tumor. Benjolan di leher kanan atau benjolan di leher kiri anak bisa berisi pertumbuhan jaringan lunak yang tumbuh, kadang juga bisa keras jaringannya.

Kebanyakan tumor leher pada anak-anak bersifat jinak, bukan kanker. Tumor jinak umum termasuk neurofibromas, yang biasanya berkembang sebagai hasil dari neurofibromatosis.

Ini adalah kelainan genetik langka yang menyebabkan tumor terbentuk pada jaringan saraf. Neurofibroma dapat muncul sebagai massa berdaging tunggal atau beberapa gumpalan kecil di area yang sama.

Dalam kasus lain yang jarang terjadi juga, benjolan di leher kiri atau benjolan di leher kanan anak bisa disebabkan oleh tumor kanker. Sel kanker yang menyebar di dalam dapat menyebabkan kelenjar getah bening membengkak.

Jika anak Anda didiagnosis menderita kanker, dokter THT, onkologi dan spesialis kanker untuk memberikan tes diagnosis dan perawatan tepat yang dibutuhkannya.

Benjolan di leher sering dikira penyakit kelenjar getah bening, apa benar?

Bisa jadi benjolan pada leher Anda disebabkan oleh penyakit kelenjar getah bening, tapi tidak selalu demikian. Sebelum mengetahui apa hubungannya benjolan pada leher dan kelenjar getah bening, lebih baik Anda mengetahui bahwa kelenjar getah bening adalah struktur jaringan kecil yang bentuknya menyerupai kacang merah. Kelenjar getah bening dapat berukuran sekecil kepala peniti atau sebesar buah zaitun.

Ada ratusan kelenjar getah bening pada tubuh dan kelenjar ini bisa ditemukan sendiri atau dalam kumpulan. Kumpulan kelenjar getah bening banyak terdapat pada leher, paha bagian dalam, ketiak, di sekitar usus, dan di antara paru-paru.

Kelenjar getah bening memiliki sel-sel darah putih yang merupakan sel imun yang membantu tubuh melawan infeksi. Fungsi utama dari kelenjar getah bening adalah menyaring cairan getah bening (yang terdiri dari cairan dan zat sisa dari jaringan tubuh) dari organ terdekat atau area pada tubuh. Bersamaan dengan pembuluh limpa, kelenjar getah bening membangun sistem getah bening.

Kelenjar getah bening dan bagaimana sistem getah bening bekerja

Setelah mengetahui apa itu kelenjar getah bening, Anda harus memahami bagaimana sistem getah bening bekerja. Sistem getah bening adalah bagian penting dari sistem imun, alias sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit. Sistem getah bening merupakan jaringan di dalam tubuh yang dibentuk dari pembuluh limpa dan kelenjar getah bening.

Sistem getah bening mengumpulkan cairan, zat sisa, dan hal-hal lain (seperti virus dan bakteri) pada jaringan tubuh, di luar aliran darah. Pembuluh getah bening membawa cairan getah bening ke kelenjar getah bening.

Begitu cairan mengalir, kelenjar getah bening menyaringnya, menjebak bakteri, virus dan zat asing lainnya. Kemudian, agen-agen berbahaya dihancurkan oleh limfosit, yang merupakan sel darah putih khusus. Kemudian, cairan yang telah disaring, garam, dan protein dikembalikan ke dalam peredaran darah.

Saat ada masalah seperti infeksi, cedera, atau kanker, kelenjar getah bening atau kelompok kelenjar getah bening bisa membesar atau membengkak karena mereka bekerja untuk melawan agen-agen yang jahat. Leher, paha bagian dalam, dan ketiak adalah area di mana kelenjar getah bening sering membengkak.

Karena itu, bila Anda mengalami pembengkakan pada area-area yang telah disebutkan tadi, sebaiknya periksa ke dokter.

Namun perlu diketahui juga, bahwa ciri-ciri kanker getah bening juga bisa berbeda-beda tergantung jenisnya, yaitu, kanker getah bening yang disebut limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Kedua jenis kanker getah bening ini terlihat serupa, namun sebenarnya mereka punya ciri khusus yang berbeda.

Ciri-ciri kanker kelenjar getah bening non-Hodgkin

Kanker getah bening non-hodgkin dapat menyebabkan beragam tanda dan gejala yang berbeda, tergantung pada lokasi kanker berkembang. Dalam beberapa kasus mungkin kanker tidak menimbulkan gejala apapun sampai kanker berkembang cukup besar.

Ciri-ciri kanker kelenjar getah bening non-Hodgkin yang umum dialami adalah:

  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan, yang tidak terasa sakit
  • Rasa sakit atau pembengkakan di perut
  • Merasa cepat kenyang meskipun cuman makan sedikit
  • Nyeri atau perasaan tertekan di dada
  • Sesak napas atau batuk
  • Demam
  • Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya
  • Berkeringat di malam hari
  • Kelelahan yang ekstrim
  • Kurang sel darah merah (anemia)

Jika Anda melihat adanya tanda-tanda kanker getah bening seperti di atas, khususnya bila sebagian besar Anda rasakan dalam waktu bersamaan, sebaiknya segera datang periksa ke dokter untuk memastikan apa penyebabnya.

Ciri-ciri kanker kelenjar getah bening Hodgkin

Seseorang yang mengidap kanker getah bening Hodgkin bisa saja merasa sangat sehat. Namun biasanya Anda bisa melihat tanda-tandanya saat kanker Hodgkin berkembang di dalam tubuh. Karena itu, cermatilah apakah ada gejala-gejala kanker getah bening Hodgkin berikut ini:

  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan, tanpa merasakan sakit
  • Demam dan menggigil
  • Kelelahan yang terus-menerus
  • Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
  • Kehilangan seleran makan
  • Gatal-gatal
  • Peningkatkan sensitivitas terhadap efek alkohol, atau terasa sakit pada kelenjar getah bening setelah minum alkohol

Kelenjar getah bening dan kanker

Kadang orang dapat terkena kanker kelenjar getah bening. Ada dua cara kanker dapat muncul di kelenjar getah bening:

  • Kanker berasal dari kelenjar tersebut
  • Kanker menyebar ke kelenjar dari tempat lain

Apabila Anda memiliki kanker, dokter akan memeriksa kelenjar getah bening untuk melihat apakah kelenjar terpengaruh oleh kanker. Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis kanker kelenjar getah bening adalah:

  • Meraba seluruh kelenjar getah bening (yang memang teraba) pada tubuh pasien
  • CT scan
  • Mengangkat kelenjar atau biopsi kelenjar getah bening yang di dekat kanker

Bagaimana cara mengatasi benjolan di leher?

Cara mengobati benjolan di leher tergantung dari penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi, pada umumnya dokter akan meresepkan antibiotik atau obat antivirus terkait penyakitnya. Sedangkan untuk pengobatan masalah tiroid, yakni hipotiroidisme, akan menggunakan terapi hormon tiroid buatan.

Benjolan di leher yang dicurigai kanker akan ditangani lewat tes diagnostik kanker pada umumnya, seperti biopsi, kemoterapi, hingga radioterapi. Dokter mungkin juga menyarankan pembedahan bila benjolan itu bersifat kanker. Hal ini bertujuan agar sel kanker tidak semakin menyebar ke bagian tubuh lainnya.