Tahukah kamu bahwa bayi tanpa ASI berpotensi terkena bronkiolitis? Bronkiolitis merupakan infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan terjadinya radang dan penyumbatan di dalam bronkiolus atau saluran pernapasan kecil di dalam paru-paru.
Penyakit ini biasa dialami oleh anak pada usia di bawah 2 tahun, dan yang paling banyak adalah pada usia 3-6 bulan. Penyebab bronkitis adalah virus yang diawali dengan gejala yang menyerupai pilek. Kemudian meningkat menjadi batuk, napas berbunyi, dan kadang kesulitan bernapas. Namun, jenis virus yang paling sering menyebabkan kondisi ini (terutama pada anak-anak yang masih berusia kurang dari dua tahun) adalah respiratory syncytial virus (RSV).
Anak-anak biasanya tertular virus ketika berada di dekat pengidap dan terpapar oleh percikan liur dari batuk atau bersin dari pengidap. Selain itu, penularan juga bisa terjadi lewat perantara, misalnya mainan. Ketika barang-barang yang sudah terkontaminasi virus dipegang anak-anak dan tangan mereka menyentuh mulut atau hidung, maka kemungkinan besar akan terjadi penularan.
Gejala penularan bronkiolitis ini dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu, bahkan hingga sebulan. Beberapa kondisi berikut juga bisa meningkatkan risiko seorang anak terkena bronkiolitis, antara lain:
Umumnya bronkiolitis bisa terdeteksi oleh dokter melalui konfirmasi gejala yang dialami. Selain itu, akan dilakukan pemeriksaan fisik dengan melihat kondisi pernapasan anak yang bisa didengar oleh dokter dengan menggunakan stetoskop.
Jika dokter tidak yakin dengan penyebab gejala yang terjadi (kondisi asma dan cystic fibrosis juga bisa menyebabkan gejala yang serupa dengan bronkiolitis), maka pemeriksaan lebih lanjut bisa dilakukan. Contoh-contoh pemeriksaan lanjutan tersebut adalah pemeriksaan virus melalui sampel lendir, pemeriksaan kadar oksigen dalam darah menggunakan oksimeter, tes darah, dan tes urine.
Bagaimana Pencegahan Bronkiolitis pada Anak?
Untuk meminimalisir risiko anak terkena bronkiolitis, jauhkan anak dari orang-orang yang menunjukkan gejala penyakit tersebut atau penyakit saluran napas lainnya. Cucilah tangan secara teratur untuk menghindari penularan virus ketika kamu menyentuh Si Kecil atau melalui benda-benda perantara. Jika ada teman atau keluarga yang ingin menggendong Si Kecil, minta mereka untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Selain itu, jauhkan anak kamu dari paparan asap rokok.
Jika anak kamu sedang mengidap bronkiolitis, liburkan terlebih dahulu segala aktivitas yang biasa mereka lakukan di luar. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari penularan penyakit ini terhadap orang lain. Rawat anak kamu di rumah sampai sembuh. Pencegahan lain dapat dilakukan dengan cara:
Kondisi ini sangat umum terjadi. Biasanya menyerang anak-anak kecil dan bayi. Bronkiolitis dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko.