Telinga adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh Anda. Bukan tanpa alasan, panca indera inilah yang membantu Anda agar dapat mendengar berbagai suara. Dari sekian banyaknya bagian telinga, salah satu yang memiliki peran besar adalah gendang telinga. Nah, untuk tahu selengkapnya tentang fungsi gendang telinga serta gangguan yang dapat memengaruhinya, baca terus, ya!
Di dalam organ pendengaran atau telinga, terdapat berbagai jaringan yang bekerja sama untuk menjalankan perannya masing-masing, seperti daun telinga, koklea, serta saluran telinga.
Nah, salah satu bagian telinga yang berperan besar dalam pendengaran Anda adalah gendang telinga.
Sesuai dengan namanya, gendang telinga alias membran timpani adalah lapisan tipis menyerupai gendang di dalam telinga.
Organ ini berbentuk bulat dengan ukuran sekitar 10 milimeter (mm) dan berat hanya sekitar 14 miligram (mg).
Terlepas dari ukurannya yang kecil, gendang telinga memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam sistem pendengaran Anda.
Gendang telinga terdiri dari 3 lapisan yakni bagian luar, tengah, dan dalam. Bagian tengah gendang telinga terdiri dari serat-serat yang menjaga elastisitas serta kekokohan gendang telinga.
Bentuk gendang telinga menyerupai kerucut yang ujungnya mengarah ke dalam telinga tengah. Fungsi dan peran gendang telinga adalah sebagai berikut.
Pada proses mendengar, getaran suara akan memasuki kanal telinga dan sampai ke gendang telinga. Hal ini akan menyebabkan gendang telinga bergetar.
Getaran ini yang kemudian diproses oleh gendang telinga untuk dihantarkan ke tulang-tulang kecil di telinga bagian tengah.
Ketika sampai di telinga tengah, tulang-tulang pendengaran akan memperbesar suara dari getaran dan mengirimkannya ke koklea di telinga dalam.
Di bagian telinga dalam, suara akan diterima oleh sel-sel rambut sehingga sinyal akan terbentuk.
Sinyal tersebut akan dikirimkan menuju otak oleh saraf pendengaran. Nah, dari sinilah Anda akhirnya bisa mendengar suara.
Selain membantu Anda mendengar, fungsi gendang telinga sebagai lapisan pelindung terdepan guna menjaga telinga tengah dari paparan bakteri, debu, atau benda asing lainnya.
Karena bentuknya yang sangat halus dan rapuh, gendang telinga manusia rentan mengalami kerusakan.
Salah satu kebiasaan yang paling sering menyebabkan gendang telinga pecah adalah pemakaian cotton bud atau korek kuping.
Korek kuping yang dimasukkan terlalu dalam berisiko mendorong kotoran telinga semakin dalam. Akibatnya, hal tersebut dapat merusak gendang telinga Anda.
Selain cara membersihkan telinga yang salah, ada beberapa kondisi medis lain yang bisa menyebabkan fungsi gendang telinga bermasalah, seperti:
Otitis media alias infeksi telinga tengah adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus di bagian tengah telinga.
Gejala otitis media yang mungkin timbul dapat berupa sakit telinga, keluarnya cairan dari telinga, serta gangguan pendengaran.
Terjadi cedera atau trauma pada telinga juga berisiko mengganggu fungsi gendang telinga Anda.
Kondisi ini biasanya menyebabkan gendang telinga pecah akibat pukulan benda tumpul atau benturan benda keras.
Apabila Anda berpindah ke suatu tempat dengan tekanan udara yang berbeda jauh dengan tekanan di dalam telinga, hal ini berisiko menyebabkan gendang telinga pecah.
Terganggunya fungsi gendang telinga akibat perubahan tekanan udara disebut juga dengan barotrauma.
Pada kasus yang jarang terjadi, suara yang terlalu berisik atau keras juga dapat menyebabkan gendang telinga pecah. Fenomena ini disebut dengan trauma akustik.
Agar fungsi gendang telinga tetap terjaga, Anda harus merawat dan menjaga kebersihan telinga secara berkala.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda coba tanpa perlu mengorbankan kesehatan gendang telinga Anda.
Apabila cara-cara di atas kurang ampuh mengatasi kotoran telinga yang membandel, Anda bisa mengunjungi dokter THT terdekat.
Perawatan telinga yang tepat dan aman akan membantu memelihara fungsi gendang telinga Anda dalam jangka panjang.