Pernahkah saat sedang mengunyah, tiba-tiba merasakan ngilu pada gigi? Seketika itu pula rasa sakitnya kemudian hilang dan Anda mengabaikannya. Bila iya, jangan-jangan gigi Anda ada yang retak. Rasa sakit akibat gigi retak biasanya memang tidak berlangsung lama, cenderung datang dan pergi. Simak apa saja penyebab dan cara mengatasi gigi retak di bawah ini!
Gigi yang retak bisa dilihat keretakannya oleh mata. Akan tetapi, pada beberapa kasus juga tidak bisa dilihat mata sehingga diperiksa lebih teliti oleh dokter gigi dengan bantuan lampu khusus. Sebenarnya, belum dapat dipastikan penyebab pasti dari masalah keretakan gigi.
Di bawah ini beberapa faktor diyakini mampu menjadi penyebab gigi retak.
Meskipun mungkin tak kasat mata, namun kondisi gigi retak dapat mencapai bagian pulpa, jaringan halus pada gigi yang berisi saraf-saraf, dan pembuluh darah gigi. Tekanan yang kuat pada gigi seperti saat Anda sedang mengunyah, akan membuka retakan tersebut dan mengiritasi pulpa.
Inilah mengapa gigi Anda jadi lebih sensitif terhadap suhu makanan atau minuman yang ekstrem. Kemudian saat Anda berhenti mengunyah, tekanan pada gigi menghilang, namun digantikan oleh rasa ngilu karena tertutupnya retakan.
Gigi biasanya tidak hanya retak begitu saja. Melansir American Association of Endodontists, masalah gigi yang satu ini pun mempunyai jenis-jenis yang perlu Anda ketahui. Berikut penyebab dan jenis keretakan gigi.
Disebut sebagai craze lines karena merupakan retakan super kecil pada gigi. Namun, yang perlu Anda perhatikan karena jenis keretakan gigi yang satu ini kacang menimbulkan rasa ngilu ketika minum minuman yang dingin atau panas. Akan tetapi, biasanya tidak memerlukan perawatan apapun.
Retakan ini biasa terjadi pada enamel atau lapisan luar gigi yang tergolong kuat.
Jenis dan penyebab keretakan gigi yang satu ini biasanya terjadi di area gigi yang pernah ditambal. Tidak perlu khawatir karena diklaim tidak mempengaruhi pulpa gigi.
Pulpa adalah pusat lunak gigi dimana berada saraf, jaringan ikat, dan juga pembuluh darah. Lalu, jenis gigi retak yang satu ini pun juga tidak menyebabkan rasa sakit.
Ternyata, gigi pun dapat retak dengan garis vertikal memanjang. Jenis dari masalah keretakan gigi ini pun dikhawatirkan juga bisa memanjang serta meluas sampai ke garis gusi.
Biasanya dokter gigi akan meminta pasien untuk menjalani rontgen gigi. Tujuannya untuk memastikan apakah keretakannya sampai ke akar gigi atau tidak.
Penyebab dari jenis gigi retak ini adalah ketika retakan bergerak dari permukaan bawah garis gusi. Apabila retakan yang terjadi begitu luas, yang bisa terjadi adalah gigi tidak dapat diselamatkan.
Berbeda dengan jenis keretakan gigi yang sebelumnya, retakan pada gigi dimulai dari bawah garis gusi dan bergerak ke atas. Anda pun harus berhati-hati karena gigi bisa menjadi terinfeksi dan diperlukan perawatan ekstraksi atau pencabutan gigi.
Masalah keretakan yang ada dipermukaan gigi mungkin akan lebih jelas terlihat. Namun, jenis keretakan yang satu ini terjadi di bawah garis gusi bahkan di bawah tulang rahang.
Seringkali, perawatan cabut gigi menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi hal ini.
Retakan yang mungkin hanya terlihat seperti garis sehelai rambut ini sulit untuk dilihat dengan mata telanjang. Apabila saat mengunyah terasa tidak nyaman, Anda tentu akan mengalami kesulitan untuk menentukan bagian gigi mana yang menimbulkan rasa sakit.
Maka dari itu, ada baiknya untuk segera periksakan gigi bila Anda mengalami rasa sakit gigi setiap kali mengunyah makanan secara berkelanjutan. Keretakan mungkin akan lebih terlihat jelas, saat dokter melakukan scan tiga dimensi terhadap gigi yang retak yang juga dilengkapi dengan lampu dental unit yang khusus digunakan dokter gigi.
Perawatan gigi retak umumnya akan bervariasi, tergantung dari seberapa besar retakan dan di mana retakan terjadi. Namun, Anda pun bisa melakukan tindakan pencegahan dari masalah keretakan gigi seperti di bawah ini.
Selain itu, ada beberapa cara untuk mengatasi gigi retak yang bisa dilakukan oleh dokter gigi seperti berikut ini.
Dokter akan menggunakan resin plastik untuk mengisi celah dari masalah keretakan gigi. Prosedur ini kemungkinan akan mengembalikan tampilan serta fungsi gigi yang seharusnya.
Biasanya, prosedur untuk mengatasi penyebab keretakan gigi ini menggunakan mahkota gigi. Mahkota gigi terbuat dari porselen atau keramik khusus untuk menutup masalah pada gigi sehingga terlihat seperti gigi baru.
Apabila dirawat dengan benar, mahkota akan bertahan seumur hidup.
Apabila keretakan gigi sangat luas sampai ke bagian pulpa dan malah menjadi patah dokter akan merekomendasikan untuk melakukan perawatan saluran akar.
Perawatan saluran akar ini tidak hanya untuk membuang pulpa yang rusak, tetapi juga mencegah terjadinya infeksi dari penyebab gigi retak.