Aspirasi paru adalah kondisi masuknya benda asing ke dalam saluran pernapasan akibat tertelan atau terhirup. Kondisi ini menyebabkan beberapa gangguan pernapasan, seperti batuk dan kesulitan bernapas serta peradangan di paru-paru. Sekilas kondisi aspirasi mirip dengan tersedak, tapi ternyata keduanya berbeda. Lantas, apakah aspirasi paru lebih berbahaya?
Aspirasi paru umumnya terjadi pada orang dewasa, bayi, dan orang-orang yang mengalami kesulitan menelan atau mengendalikan lidah.
Orang yang terkena stroke adalah salah satu orang yang berisiko kena kondisi ini.
Benda asing yang masuk ke saluran napas dan menyebabkan aspirasi paru bisa berupa makanan, air liru, cairan, asam lambung, gas beracun, dan polutan.
Pada kasus tenggelam, air juga bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan aspirasi. Begitu pun dengan orang yang sering batuk akibat asam lambung.
Asam lambung kerap masuk ke dalam paru-paru, terutama ketika tidur.
Perbedaan aspirasi dengan tersedak terletak pada udara yang bergerak di saluran napas. Kondisi aspirasi tidak menyebabkan saluran udara tertutup sepenuhnya layaknya ketika Anda tersedak makanan.
Saat mengalami aspirasi udara tetap bisa keluar-masuk paru-paru meskipun terhambat.
Dilansir dari U.S National Library of Medicine, kondisi aspirasi selanjutnya dapat menyebabkan peradangan di paru-paru.
Terutama ketika makanan, minuman, dan air liur yang semestinya masuk ke dalam saluran pencernaan malah masuk ke dalam paru-paru.
Bakteri yang terkandung di dalamnya kemudian dapat menyebabkan infeksi di paru-paru, seperti pneumonia aspirasi.
Jika dibiarkan kerusakan jaringan di paru-paru akibat infeksi bisa menyebabkan abses paru atau terbentuknya nanah.
Kondisi ini bisa menyebabkan Anda batuk menerus. Batuk terjadi karena paru-paru berusaha mengeluarkan benda asing yang masuk ke saluran udara yang menghambat proses pernapasan.
Batuk bisa berlangsung kronis apabila benda asing tersebut tidak juga dikeluarkan dari paru-paru.
Selain batuk, orang yang mengalami aspirasi juga dapat mengalami sejumlah gejala seperti:
Setiap orang umumnya berisiko mengalami kondisi ini.
Namun, ada orang-orang yang lebih rentan mengalami kondisi ini karena kondisi fisik dan keterbatasan yang dimiliki.
Beberapa orang yang lebih berisiko mengalami aspirasi paru antara lain sebagai berikut.
Orang dengan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kesulitan menelan juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami aspirasi paru.
Beberapa kondisi kesehatan tersebut antara lain berikut.
Selain itu, anak-anak juga berisiko lebih tinggi mengalami aspirasi paru, apabila memiliki kondisi seperti berikut.
Sebelum mengobati kondisi ini, dokter akan menanyakan apakah Anda mengalami gejala aspirasi, terutama setelah makan.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa beberapa keluhan yang diduga sebagai gejala aspirasi paru atau mencari tanda-tanda pneumonia atau edema paru.
Dokter juga mungkin akan memeriksa kondisi lain yang berkaitan dengan kemampuan menelan atau kondisi yang mendasarinya seperti GERD.
Jika dokter menemukan adanya kemungkinan aspirasi yang berkembang menjadi komplikasi lain, ia akan meminta Anda untuk melakukan beberapa tes untuk melihat kemungkinan adanya makanan atau cairan di paru-paru Anda.
Beberapa tes tersebut meliputi:
Untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti, dokter biasanya akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan khusus seperti esophagography barium.
Ketika melakukan tes tersebut, dokter akan meminta Anda untuk meminum cairan barium untuk melihat kondisi esofagus.
Saat Anda menelan cairan ini, akan terlihat gambar atau benda yang diduga ada di paru-paru yang dilihat melalui sinar X.
Perawatan yang diberikan untuk kondisi ini berbeda-beda, bergantung pada penyebab aspirasi paru. Jika aspirasi paru disebabkan oleh peradangan infeksi bakteri, diperlukan pengobatan antibiotik.
Akan tetapi, pengobatan aspirasi paru utamanya bertujuan mengeluarkan cairan ataupun penyumbatan yang menyebabkan peradangan di paru-paru.
Dokter biasanya akan melakukan prosedur untuk menarik subtansi, benda asing, atau cairan melalui alat isap seperti melalui selang plastik atau metode arthocentesis.
Cara pengobatan seperti ini dilakukan apabila disebabkan oleh:
Mencegah kondisi masuknya benda asing ke saluran pernapasan yang mengakibatkan aspirasi paru dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
Anak-anak yang mengalami aspirasi paru memiliki peningkatan risiko untuk dehidrasi, kekurangan gizi, penurunan berat badan, dan penyakit lainnya.
Untungnya, Anda masih dapat meminimalkan risiko anak Anda terkena kondisi ini dengan cara berikut.
Dalam kasus aspirasi parah dan berisiko tinggi, anak Anda mungkin memerlukan selang makanan untuk memastikan mereka mendapatkan cukup nutrisi sampai kondisi mereka membaik.
Bicarakan dengan dokter jika Anda berpikir anak Anda memiliki masalah dengan aspirasi. Penting untuk periksa ke dokter guna meyakinkan bahwa kondisi ini belum menyebabkan komplikasi.