
Sariawan dapat muncul dimanapun dalam rongga mulut, tak terkecuali di gusi. Sariawan di gusi bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari iritasi atau luka hingga infeksi pada gusi. Agar tidak semakin parah atau muncul kembali, sariawan di gusi perlu ditangani dengan benar.
Sariawan di gusi ditandai dengan munculnya luka berbentuk oval atau bulat. Bagian tengah pada luka sariawan biasanya berwarna putih, abu-abu, atau kuning, dan tepiannya berwarna kemerahan. Sariawan di gusi sering kali menimbulkan rasa nyeri atau perih, terutama ketika makan, minum, atau bicara.
Berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya sariawan di gusi:
Cedera atau luka di gusi dan rongga mulut dapat menyebabkan sariawan. Cedera di gusi dan mulut dapat terjadi ketika Anda menyikat gigi terlalu keras atau terburu-buru, menggunakan kawat gigi atau gigi palsu, maupun mengalami benturan di mulut saat olahraga atau kecelakaan.
Sariawan di gusi juga bisa terjadi ketika jaringan gusi dan rongga mulut mengalami iritasi. Iritasi ini bisa terjadi akibat kebiasaan mengonsumsi makanan yang terlalu asam atau pedas, serta kebiasaan merokok. Selain itu, kandungan SLS (sodium lauryl sulfate) pada pasta gigi atau obat kumur juga dapat memicu timbulnya sariawan.
Luka di gusi yang menyerupai sariawan bisa menjadi pertanda gingivostomatitis, yaitu infeksi mulut dan gusi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Infeksi ini lebih rentan terjadi ketika kebersihan gigi dan mulut tidak terjaga.
Selain sariawan di gusi, gejala lain yang dapat muncul akibat kondisi ini adalah demam, gusi bengkak, gusi berdarah atau bernanah, bau mulut, serta sulit menelan.
Sariawan yang sering kambuh atau tidak kunjung sembuh di gusi atau di bagian mulut lainnya juga bisa menandakan adanya penyakit tertentu, misalnya lupus, penyakit celiac, penyakit radang usus, hingga kanker mulut. Sariawan yang tak kunjung sembuh ini perlu diperiksakan ke dokter gigi agar dapat ditangani dengan baik.
Selain ketiga penyebab di atas, sariawan di gusi juga bisa disebabkan oleh berbagai kondisi berikut:
Sariawan di gusi bisa menimbulkan rasa sakit dan terasa sangat menganggu, terutama saat mengunyah makanan. Untuk mencegah sariawan di gusi agar tidak semakin parah dan muncul kembali, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
Sariawan di gusi umumnya bukan kondisi yang berbahaya dan bisa sembuh sendiri dalam waktu kurang dari 2 minggu. Namun, bila sariawan tidak kunjung sembuh setelah 3 minggu, berukuran luas, atau disertai keluhan lain, seperti demam tinggi dan sulit makan, sebaiknya periksakan lebih lanjut ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.